Pemerintah Siapkan Rp20 Triliun untuk Kredit Investasi Padat Karya

Pemerintah terus berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing industri nasional. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah meluncurkan skema pembiayaan baru bernama Kredit Investasi Padat Karya.

Kebijakan ini diambil dalam Rapat Koordinasi Komite Kebijakan Pembiayaan bagi UMKM yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, di Jakarta, Selasa (24/12).

Skema ini dirancang khusus untuk mendukung revitalisasi mesin dan meningkatkan produktivitas di sektor industri padat karya. Dengan Kredit Investasi Padat Karya, pelaku industri dapat memanfaatkan pembiayaan guna memodernisasi peralatan sekaligus meningkatkan efisiensi produksi.

Pemerintah memberikan berbagai keunggulan melalui program ini, seperti plafon pinjaman mulai dari Rp500 juta hingga Rp10 miliar, suku bunga atau marjin yang lebih rendah dibandingkan kredit komersial, serta jangka waktu pinjaman yang fleksibel antara lima hingga delapan tahun.

Baca juga:  IHSG Menguat Usai BI Pangkas Suku Bunga Acuan ke 5,75%

Sasaran utama dari program ini adalah sektor-sektor industri padat karya yang memiliki potensi besar dalam mendukung perekonomian nasional, seperti pakaian jadi, tekstil, furnitur, kulit, barang dari kulit, alas kaki, mainan anak, serta makanan dan minuman.

Untuk dapat mengakses skema ini, calon penerima diwajibkan memenuhi beberapa persyaratan, antara lain memiliki usaha yang produktif dan layak, memiliki pengalaman usaha minimal dua tahun, serta mempekerjakan paling sedikit 50 tenaga kerja. Diharapkan, jumlah tenaga kerja ini akan meningkat seiring bertambahnya kapasitas produksi yang diperoleh melalui revitalisasi mesin.

Baca juga:  Genjot Ekonomi Desa, BI Aceh Kembangkan Desa Wisata Gampong Nusa

Pemerintah juga telah mengalokasikan anggaran untuk subsidi bunga atau marjin guna mendukung keberhasilan program ini. Target penyaluran Kredit Investasi Padat Karya diproyeksikan mencapai Rp20 triliun pada tahun 2025.

Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyebut langkah ini sebagai salah satu bentuk keseriusan pemerintah dalam mendorong pertumbuhan industri padat karya nasional.

“Hal ini merupakan bukti konkret keseriusan pemerintah dalam meningkatkan daya saing industri nasional serta menciptakan lapangan kerja baru,” ujarnya.

Peluncuran Kredit Investasi Padat Karya adalah bagian dari kebijakan pemerintah yang lebih luas dalam menyelamatkan dan memperkuat sektor industri di Indonesia.

Baca juga:  Warga Aceh Jadi Korban Investasi Bodong

Transformasi industri menjadi salah satu agenda utama pemerintah, yang diwujudkan melalui berbagai langkah strategis, seperti pemberian insentif fiskal, kemudahan perizinan usaha, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), serta penguatan riset dan inovasi.

Dengan berbagai langkah tersebut, pemerintah berharap dapat meningkatkan daya saing industri nasional, menciptakan lebih banyak lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Kredit Investasi Padat Karya pun diharapkan menjadi katalisator utama dalam mendorong modernisasi dan efisiensi di sektor industri padat karya, sehingga dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia secara keseluruhan.

Editor:
Hendra Vramenia

Bagikan berita:

Popular

Berita lainnya

Bank Indonesia Rampungkan Uji Coba Awal Rupiah Digital, Teknologi Terbukti Siap

Bisnisia.id | Jakarta – Bank Indonesia melalui Proyek Garuda...

Bappeda Bahas Hasil Kajian Kelayakan Pengembangan Produksi Garam Unggul di Aceh Besar

Bisniskita.id | Banda Aceh - Dalam upaya menggali potensi...

Wamenkominfo: Manfaatkan AI secara Inklusif dan Produktif

Bisniskita.id | Jakarta – Transformasi digital global mendorong peningkatan pemanfaatan...

Harga Emas Turun, Pegadaian Ingatkan Investor Tak Asal Ikut Tren

Banda Aceh, Bisnisia.id – Harga emas batangan dari tiga...

Pendapatan APBD Aceh 2024 Capai Rp36,26 Triliun, PAD Naik 10%

Bisnisia.id | Banda Aceh – Kepala Bidang Penyuluhan, Pelayanan,...

Warga Aceh Jadi Korban Investasi Bodong

Bisnisia.id | Banda Aceh— Fenomena investasi bodong kembali mencuat...

Peringati Bulan Bahasa, Ikadubas Aceh Hadirkan Semangat Literasi di Pulo Nasi

BISNISIA.ID | Banda Aceh - Dalam rangka memperingati Bulan...

Bertemu Wamen, Pj Gubernur Safrizal Sebut Pilkada Berjalan Baik dan Lancar

Bisnisia.id | Jakarta - Penjabat Gubernur Aceh, Dr. H....

Wagub Perintahkan Penuntasan Satu Data Aceh

Bisnisia.id | Banda Aceh – Wakil Gubernur (Wagub) Aceh,...

Game of the Year 2024 Jatuh Kepada Astro Bot

Bisnisia.id | Banda Aceh - Astro Bot, game platformer...

Penerimaan Bea Cukai Aceh Capai Rp239,39 Miliar, Melebihi Target APBN 2024

BISNISIA.ID | Banda Aceh, 4 Oktober 2024 - Kantor...

Tali Asih PEMA untuk Anak Yatim

Nathan melangkahkan kakinya dengan penuh antusiasme ke dalam gedung...

Kemenkeu Tahan Dana Rp 12 M Hak Aceh dari Migas Sejak 2023

Bisnisia.id | Banda Aceh – Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA)...

MaTA: Korupsi di Aceh Rugikan Negara Hingga Rp 750 Miliar Per Tahun

Bisnisia.id | Banda Aceh - Koordinator Masyarakat Transparansi Aceh...

Banda Aceh dan Sabang Wisata Kolaborasi yang Wajib Dirasakan oleh Wisatawan

Bisnisia.id | Banda Aceh – Dua destinasi unggulan di...

Asa Mengembalikan Kejayaan Rempah Aceh

BISNISKITA.ID | Banda Aceh - Dalam banyak catatan sejarah...

Hilal Tampak di Aceh, Awal Ramadan 1446 H Jatuh pada 1 Maret 2025

Bisnisia.id | Jakarta – Hilal atau bulan sabit tipis...