Bisnisia.id | Aceh Barat – Leni Suryani, seorang pengusaha berusia 46 tahun dari Desa Langung, Aceh Barat, sukses mengembangkan usaha UMKM melalui Toko Inabah, yang telah beroperasi sejak 2019.
Toko Inabah, berakar dari tradisi lokal Aceh, menghadirkan beragam kue kering autentik khas Meulaboh yang memikat hati pecinta kuliner Nusantara, mulai dari Kue Karah, Sepit, Kepang, Sagoen, Kue Kacang, Kue Pret, Kue Loyang, Kacang Intip, hingga Kue Bawang.
Di balik nama “Inabah” terdapat kisah perjuangan inspiratif dari sepasang suami-istri yang berkomitmen membangun usaha kue khas Aceh. Berawal dari rateb seribee hingga tercetuslah nama Inabah yang bermakna kembali kepada Allah dengan tulus. Begitu pula dengan semua jenis produk kue home-made yang dibuat dengan sepenuh hati agar cita rasa khas Aceh sampai ke pelanggan.
Berlokasi di Jalan Nasional Meulaboh – Tapaktuan, Langung, Aceh Barat, Toko Kue Inabah telah menjadi tujuan favorit bagi para pecinta makanan khas lokal.
Pemasaran Digital, Kunci Penjualan ke luar Aceh
Leni mengatakan berkat fokus pada pemasaran digital, toko ini berhasil menarik perhatian pembeli dari luar Aceh, termasuk kalangan pekerja perusahaan yang mencari oleh-oleh khas daerah.
“Toko Inabah lebih mengutamakan pemasaran digital melalui Instagram, TikTok, dan Facebook. Selain itu, kami juga memanfaatkan promosi lewat radio RRI Meulaboh,” ungkap Leni kepada Bisnisia.id pada Jumat (03/01/2025).
Dengan strategi ini, produk Toko Inabah mampu menjangkau pasar yang lebih luas sekaligus memperkuat identitas merek melalui branding dan kemasan yang menarik.
Salah satu keunggulan Toko Inabah adalah penggunaan kemasan yang menggambarkan ciri khas Aceh. Desain ini dirancang untuk menarik pembeli dari luar daerah yang menginginkan oleh-oleh dengan identitas budaya yang kuat.
“Target utama kami adalah pembeli dari luar Aceh, termasuk pekerja perusahaan, yang menginginkan produk dengan branding dan kemasan menarik,” jelas Leni.
Namun, Leni juga menghadapi tantangan dalam menarik pelanggan lokal. “Pelanggan lokal kadang ragu berbelanja karena menganggap harga produk kami mahal hanya karena ada branding, padahal sebenarnya tidak jauh berbeda,” katanya.
Personal Branding Khas, Kemasan dengan Identitas Aceh
Terlepas dari tantangan tersebut, strategi pemasaran digital dan fokus pada branding telah terbukti efektif dalam meningkatkan daya tarik pembeli, terutama dari luar daerah. “Hingga kini, metode ini berhasil menambah daya tarik dan memperluas jangkauan pasar kami,” tambah Leni.
UMKM Toko Inabah membuktikan bahwa pengusaha lokal Aceh mampu bersaing di pasar yang lebih luas dengan memanfaatkan teknologi dan inovasi. Dengan pemasaran digital yang terus berkembang, Toko Inabah diharapkan dapat menjadi pelopor produk lokal Aceh yang mampu bersaing di tingkat nasional.