BISNISKITA.ID – Bank Indonesia Provinsi Aceh meresmikan Rumah Tenun Mutiara Songket sebagai bagian dari dedikasi untuk mendukung sektor ekonomi kreatif di Aceh.
Acara ini dihadiri oleh Ketua Dekranasda Aceh, Pj. Bupati Aceh Besar, Istri Ketua DPRA, Ketua PIPEBI Aceh, Ketua Dekranasda Aceh Besar, Ketua Dekranasda Banda Aceh, serta Kadiskop UKM dan Perdagangan Aceh Besar.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, Rony Widijarto Purubaskoro, menyatakan bahwa peresmian rumah tenun ini adalah salah satu program yang dirancang untuk mendukung UMKM di Aceh.
“Kami memahami bahwa peningkatan kapasitas dan keterampilan adalah kunci untuk meningkatkan daya saing UMKM di pasar global,” ujarnya.
Selain memberikan bantuan sarana dan prasarana, Bank Indonesia juga mendukung UMKM dengan pelatihan, fasilitasi, studi pembelajaran, dan berbagai kegiatan lainnya.
Acara tersebut juga menyaksikan penyerahan program revitalisasi kandang ternak terintegrasi kepada Muamalat Solidarity Boarding School dan Rumah Pakan beserta peralatan pendukungnya kepada Pondok Pesantren Mahyal Ulum Al Aziziyah.
Rony menegaskan bahwa ini adalah bagian dari dukungan Bank Indonesia kepada pondok pesantren binaan mereka. Tahun ini, Muamalat Solidarity Boarding School akan menerima program revitalisasi kandang ternak terintegrasi, setelah sebelumnya menerima peralatan industri percetakan pada tahun 2022 dan sarana prasarana studio foto sebagai hadiah Juara 1 Pesantren Binaan Festival Ekonomi Syariah tahun 2023.
Sedangkan Pondok Pesantren Mahyal Ulum Al Aziziyah akan mengembangkan integrated farming dengan dukungan Rumah Pakan dan peralatan pendukungnya.
Ketua Dekranasda Aceh, Mellani, dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih kepada Bank Indonesia atas kepedulian terhadap wastra Aceh. “Wastra Aceh saat ini memiliki daya tarik yang kuat, tidak hanya di pasar lokal, tetapi juga internasional,” tambah Mellani.
Peresmian Rumah Tenun Mutiara Songket dilakukan secara simbolis dengan pemotongan pita oleh Ketua Dekranasda Aceh, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, dan Pj. Bupati Aceh Besar.
Acara diakhiri dengan literasi keuangan terkait CBP dan QRIS bagi para peserta untuk meningkatkan pemahaman mengenai tugas dan fungsi Bank Indonesia serta memperluas jangkauan komunikasi kebijakan di daerah.