BISNISKITA.ID | Banda Aceh – Produksi sampah plastik 4-5 ton perhari di lokasi pegelaran Expo Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8 yang berlangsung sejak 4-12 November 2023 di Blang Padang, Banda Aceh.
“Selama acara (Expo PKA ke-8) setiap hari kami mengambil sampah plastik di sini. Ya, setiap hari 4-5 ton sampah plastik,” kata petugas kebersihan, Rusdi sembari memisahkan sampah di Blang Padang Banda Aceh, Minggu, (12/11/2023).
Ia menjelaskan, setiap hari satu unit mobil dump truck, dan mobil pick up l300 mengangkut sampah plastik pameran expo PKA ke-8. “Pagi ada dua mobil, satu mobil truck dan satu lagi mobil pic up. Kemudian sore sekali lagi,” ujarnya.
Ada pun muatan sampah rata katanya, kalau sampah basah bisa mencapai 6 ton di mobil dump truck, sementara sampah ringan jenis plastik bisa mencapai 2-3 ton. Kemudian mobil pick up l300 rata-rata muatannya 1-2 ton.
“Sampah ini semua kami buang ke Gampong Jawa (Tempat Pemrosesan Akhir),” akuinya.
Setiap hari, sampah plastik 4-5 ton acara di Expo PKA ke-8 dan acara tersebut berlangsung selama 9 hari (4-12 November) dan jika diakumulasi rata-rata selama acara tersebut produksi sampah plastik mencapai 45 ton.
Para petugas kebersihan dari Kepala Bidang Persampahan Dinas Lingkungan Hidup dan Keindahan Kota (DLHK3) Banda Aceh tersebut terlihat bekerja ektra memilah dan memilih ragam jenis sampah di Expo PKA ke-8 di Blang Padang.
Sampah kaleng susu, botol mineral dan aneka jenis sampah plastik lainnya di pilah langsung oleh petugas, termasuk sampah organik (makanan sisa).
Disisi lain, PKA ke-8 yang berlangsung sejak, 4-12 November 2023 juga ikut mengusung konsep Go Green atau ramah lingkungan. Artinya, jika kita liat produksi sampah plastik khususnya, Expo PKA ke-8 di Blang Padang dan belum termasuk sampah yang dihasilkan di Taman Ratu Safiatuddin berbanding terbalik.
Sebelumnya, Kepala Bidang Sejarah dan Nilai Budaya Disbudpar Aceh, Evi Mayasari, mengatakan PKA-8 kali ini sesuai dengan arahan dari Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, Ayu Marzuki, terhadap edukasi untuk masyarakat tentang isu penduli lingkungan.
“Sebagaimama kita ketahui setiap event besar masalah yang paling sering muncul itu adalah sampah dan itu terus-terusan manjadi tugas besar buat kami sebagai penyelenggara,” kata Evi Mayasari dikutip laman acehprov.
Oleh karenanya, tutur Evi, pihaknya menyambut hangat instruksi dari Pj Ketua Tim Penggerak PKK yang sangat konsen terhadap isu Go Green atau ramah lingkungan. “Sehingga kami pun dari panitia berusaha untuk meralisasikan gerakan Go Green,” ujarnya.
Di sisi lain, Evi mengatakan gerakan go green atau ramah lingkungan sudah digaungkan mulai sejak dua tahun lalu oleh pihaknya dalam setiap event.
“Sehingga pada event akbar ini (PKA-8) salah satu momentum yang tepat dengan hadir pengujung ribuan. Artinya, menjadi momentum yang tepat bagi kami selaku pihak penyelenggara untuk melakukam edukasi dan sosialisasi seperti apa Go Green tersebut,” pungkasnya.
Expo yang berlangsung di Blang Padang, Banda Aceh sejak, 4-12 November 2022 menampilkan sejumlah pameran produk unggulan, seperti layanan publik, industri kreatif, investasi, potensi daerah, kerajinan nasional, kuliner nasional, kebudayaan dan pariwisata, energi dan sumber daya mineral, kuliner, fashion & griya, serta buku-buku
Pagelaran kebudayaan terbesar di Aceh ini juga mengangkat tema Jalur Rempah dengan tagline “Rempahkan Bumi Pulihkan Dunia”.