Presiden Prabowo Hapus Utang Nelayan, Harapan Baru untuk Kesejahteraan Nelayan Aceh

Bisnisia.id| Banda Aceh – Kebijakan baru yang diambil oleh Presiden Prabowo Subianto melalui Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2024 ini memang menjadi angin segar bagi nelayan dan pelaku UMKM, khususnya di Aceh. Dengan penghapusan utang yang menumpuk hingga Rp500 juta untuk badan usaha dan Rp300 juta untuk perorangan, nelayan yang selama ini menghadapi tantangan keuangan besar mendapatkan keringanan yang sangat dibutuhkan. Langkah ini dianggap positif karena bisa memperbaiki kesejahteraan nelayan, terutama mereka yang menggunakan metode tradisional dalam menangkap ikan.

Sekjen panglima Laot Aceh menyatakan bahwa langkah ini adalah kabar baik bagi para nelayan, terutama mereka yang bergantung pada metode tradisional dalam mencari ikan. “Kita menyambut baik kebijakan ini, apalagi utang yang dihapuskan sebagian besar sudah menumpuk sejak lama. Ini merupakan langkah positif untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan kita,” ujar Sekjen Panglima Laot Aceh, Azwir Nazar. Banda Aceh Rabu,  (6/11/ 2024).

Baca juga:  Lowongan Kerja di PT Hutama Marga Waskita: Pendaftaran Dibuka Hingga 12 Oktober

Meski kebijakan ini disambut baik, Sekjen panglima Laot Aceh menyoroti bahwa masih ada detail teknis yang harus ditunggu, terutama terkait pelaksanaan peraturan dari kementerian terkait. Dijelaskan bahwa kebijakan ini mencakup penghapusan utang hingga Rp500 juta untuk badan usaha dan Rp300 juta untuk perorangan.

20231228 1703762854741
Sekjen Panglima Laot Aceh, Azwir Nazar. Foto Akramul Muslim/Bisnisia.id

Lebih lanjut, Sekjen Panglima Laot Aceh juga mengungkapkan beberapa tantangan besar yang dihadapi para nelayan tradisional di Aceh. Menurutnya, biaya operasional nelayan sering kali lebih tinggi dari pendapatan mereka. “Kebanyakan nelayan kita masih menggunakan metode tradisional, sementara di luar negeri mereka sudah menggunakan teknologi yang lebih efisien,” katanya.

Baca juga:  Bulog Aceh Salurkan 5.311 Ton Beras Bantuan Pangan Tahap III Mulai 5 Desember 2024

Selain itu, masalah infrastruktur seperti dangkalnya muara yang sering tertutup sedimen, serta kendala terkait bahan bakar dan biaya operasional, juga menjadi faktor yang menyulitkan kehidupan nelayan. Azwir berharap pemerintah bisa memberikan bantuan teknologi yang lebih modern dan infrastruktur yang memadai untuk meningkatkan hasil tangkapan nelayan.

Sekjen Panglima Laot Aceh juga menekankan pentingnya kebijakan yang berpihak kepada para nelayan, tidak hanya dalam penghapusan utang, tetapi juga dalam penyediaan akses pinjaman yang lebih mudah di masa depan. Dengan pinjaman yang lebih ringan dan edukasi finansial yang baik, nelayan dapat mengelola utang dengan bijak sehingga tidak terjerat kembali dalam kesulitan finansial.

Baca juga:  Perkara Karyawan BSI Aceh Salahgunakan Dana Nasabah Diserahkan ke Jaksa

“Selama ini pihak kami belum mendata nelayan yang masih tersangkut  hutang dengan bank, apabila program ini terjalankan, tentu kita melengkapi administrasi para nelayan yang masih terlilit dengan hutang nya,” jelasnya .

Ia berharap pemerintah dapat menyelesaikan permasalahan mendasar yang sering dihadapi nelayan, seperti biaya bahan bakar, sedimentasi muara, serta keselamatan dan keamanan di laut. “Persoalan-persoalan ini perlu diselesaikan dari akarnya agar nelayan kita dapat meningkatkan taraf hidupnya dan terus berkontribusi pada perekonomian,” tambahnya.

Azwir mengingatkan bahwa masyarakat nelayan dan petani merupakan tulang punggung ekonomi Aceh. Dengan kebijakan yang tepat sasaran, ia optimis kehidupan nelayan dan keluarganya bisa semakin baik ke depannya.

Editor:

Bagikan berita:

Popular

Berita lainnya

SAG Ditunjuk Jadi Jubir PB PON XXI Aceh-Sumut Wilayah Aceh

Banda Aceh – Ketua Harian PB PON XXI Aceh-Sumut...

Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Bank Aceh dan BSI Siap Dukung Pendanaan UMKM

Bisnisia.id | Banda Aceh – Perbankan syariah memegang peranan penting...

Dibalik Sumber Daya Migas Aceh, MaTA Soroti Transparansi yang Lemah

Bisnisia.id | Banda Aceh - Koordinator Masyarakat Transparansi Aceh...

Hirup Gas Beracun, Tiga Pekerja Bangunan Tewas dalam Sumur di Banda Aceh

Bisnisia.id| Banda Aceh - Tiga pekerja bangunan meninggal dunia...

Kemenangan NasDem Aceh di Pemilu, Ujian Menjaga Amanah Rakyat

Bisnisia.id | Banda Aceh –  NasDem Aceh mencatatkan capaian...

Pemerintah Perkuat Infrastruktur Digital, Gandeng Nokia dan Perusahaan Teknologi Global

Bisnisia.id | Jakarta – Kabinet Merah Putih semakin mengintensifkan...

Syech Fadhil Dukung Pembentukan Dinas Dayah di Kabupaten Kota

Bisnisia.id | BANDA ACEH - Calon Wakil Gubernur Aceh,...

Saham Empat Bank Besar Menguat, Berani Ambil Peluang?

Bisnisia.id | Jakarta - Empat saham bank besar mencatatkan...

Tekuk Inggris, Spanyol Raih Gelar Piala Dunia Wanita 2023

Spanyol berhasil meraih gelar Piala Dunia Wanita pertamanya kurang...

Persiapan PON XXI Aceh-Sumut 2024 Ditekankan oleh Irjen Kemendagri: “Sedia Payung Sebelum Hujan”

BANDA ACEH – Irjen Kemendagri, Tomsi Tohir Balauw, menekankan...

Transformasi Menyeluruh, 7 BUMN Dibubarkan

Bisniskita.id | Jakarta – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN)...

Sejarah ExxonMobil dan Tuduhan Pelanggaran HAM di Aceh

ExxonMobil, salah satu perusahaan energi terbesar di dunia, memiliki...

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Ini Daftar Harganya

Bisniskita.id | Jakarta - Harga emas terbaru yang dijual oleh...

564 Ribu Hektare Tanah Telantar Siap Dimanfaatkan untuk Program Transmigrasi

Bisnisia.id | Jakarta – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala...

Cerita Sukses Marzukri Petani Milenial Aceh, Belajar ke Thailand dan Jepang

Di tengah perkembangan dunia global yang semakin canggih, dunia...

Ketum Porserosi Jabar Puji Kelezatan Semua Makanan di Aceh

Banda Aceh - Ketua Umum Persatuan Sepatu Roda Seluruh...

Landmark BSI Aceh Mendapat Apresiasi dari Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK

Bisnisia.id | Banda Aceh - Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan...

Keuangan Digital Dorong Inklusi dan Pertumbuhan Ekonomi ASEAN

Jakarta - Keuangan digital menjadi kunci untuk meningkatkan inklusi...

Tujuh Perusahaan Tambang di Aceh Habiskan Rp106,751 Miliar untuk Pemberdayaan Masyarakat

Bisnisia.id | Banda Aceh - Realisasi program pengembangan dan...