Bisnisia.id | Banda Aceh – Muzakir Manaf (Mualem) dan Fadhullah (Dek Fadh) resmi dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh periode 2025-2030.
Prosesi pelantikan berlangsung dalam Rapat Paripurna Istimewa Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) di Gedung Utama DPRA, Banda Aceh, pada Rabu (12/2/2025) pukul 10.00 WIB.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, atas nama Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, mengambil sumpah dan melantik pasangan Mualem-Dek Fadh. Pelantikan ini sekaligus menandai berakhirnya masa jabatan Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, H. Safrizal ZA, yang sebelumnya memimpin Aceh sejak 2023.
Pelantikan diawali dengan pembacaan Keputusan Presiden RI oleh Mendagri Tito Karnavian, dilanjutkan dengan pengucapan sumpah jabatan oleh Mualem dan Dek Fadh.
“Bersediakah Saudara mengucapkan sumpah menurut agama Islam?” tanya Tito sebelum membacakan sumpah yang diikuti oleh keduanya.
“Demi Allah saya bersumpah akan memenuhi kewajiban saya sebagai gubernur/wakil gubernur dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada masyarakat, nusa, dan bangsa,” ucap Tito yang kemudian diikuti oleh Mualem dan Dek Fadh.
Setelah pengucapan sumpah, dilakukan penandatanganan berita acara sumpah jabatan, pemasangan tanda pangkat, serta penyematan tanda jabatan oleh Mendagri.
Usai prosesi pelantikan, dilanjutkan dengan peusijuek atau tepung tawar sebagai bagian dari tradisi adat Aceh. Prosesi ini dipimpin oleh Wali Nanggroe Aceh, Paduka Yang Mulia Teungku Malek Mahmud Al-Haytar.
Pelantikan Mualem dan Dek Fadh dihadiri oleh berbagai tokoh nasional dan daerah, di antaranya mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Ketua DPR Aceh Zulfadhli, anggota DPR dan DPD RI asal Aceh, Forkopimda Aceh, serta Pj Bupati/Wali Kota se-Aceh. Hadir pula Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Teuku Rifky Harsya dan Menteri Perdagangan.
Dengan pelantikan ini, Muzakir Manaf dan Fadhullah resmi menakhodai Aceh untuk lima tahun ke depan. Keduanya diharapkan dapat membawa perubahan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Aceh.