BPS: Deflasi 0,76% di Januari 2025, IPH Berapa Daerah Alami Kenaikan

Bisnisia.id | Takengon – Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan Indonesia mengalami deflasi secara bulanan sebesar 0,76% pada Januari 2025. Kondisi ini berbeda dari bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0,44%.

Sebagaimana diketahui Deflasi merupakan kondisi saat harga barang dan jasa secara umum mengalami penurunan dalam jangka waktu tertentu.

‎Deflasi merupakan kebalikan dari inflasi yang ditandai dengan kenaikan harga. Disebutkan deflasi bulanan pada Januari 25 menjadi catatan pertama. Deflasi bulanan terakhir yang dicatat BPS sebelumnya terjadi pada September 2024.

‎Sementara itu, BPS juga melaporkan bahwa Indek Pengembangan Harga (IPH) di januari minggu kelima beberapa daerah mengalami kenaikan harga terutama di pulau sumatera.

Baca juga:  AFA Jaring 18 Pemain Terbaik untuk PON XXI-2024

‎”Penyumbang komoditas tertinggi di pulau sumatera di dominasi cabai merah, cabai rawit dan daging ayam ras”ujar Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi yang diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui zoom meeting, Selasa, (4/2/2025).

‎“Inflasi bulan ke bulan pada januari 2025 terhadap desember 2024 mengalami deflasi -0,76 pesen, dan inflasi infalsi yoy di angka 0,76 persen, diskon 50 persen terhadap listrik berkontribusi menyumbang deflasi untuk kelompok rumah tangga” jelas Amalia.

‎Dikutip dari laman djpb.kemenkeu.go.id,  deflasi merupakan fenomena penurunan harga yang ada di dalam suatu wilayah. Deflasi terjadi karena kekurangan jumlah uang beredar yang menyebabkan daya beli masyarakat menjadi turun.

Baca juga:  Batik Air Perluas Jaringan ke Empat Kota di Indonesia; Dukungan untuk Target 14,3 Juta Wisatawan Mancanegara 2024

‎Beberapa penyebab terjadinya deflasi antara lain, penurunan jumlah uang beredar di masyarakat karena cenderung menyimpan uangnya di bank, berkurangnya permintaan barang sementara produksi akan barang terus meningkat, serta perlambatan kegiatan ekonomi sehingga banyak pekerja yang terdampak karena berkurangnya penghasilan sehingga jumlah uang beredar di masyarakat pun menjadi berkurang.

‎Sementara, inflasi adalah menurunnya nilai mata uang karena berbagai faktor atau keadaan perekonomian negara di mana ada kecenderungan kenaikan harga-harga dan jasa dalam waktu panjang. Penyebabnya karena tidak seimbangnya arus uang dan barang. Seperti kenaikan harga BBM yang membuat biaya produksi naik dan berdampak pada kenaikan barang dan jasa yang dihasilkan, termasuk kenaikan harga beberapa komoditas seperti telur, cabai, dan daging ayam berkontribusi terhadap inflasi.

Baca juga:  Peringati HKN ke-59, Pemerintah Aceh Beri Penghargaan Untuk Nakes
Editor:
Hendra Vramenia

Bagikan berita:

Popular

Berita lainnya

Warung Nasi Kambing Bang Jal, Tempat Kuliner Khas Aceh yang Patut Dicoba

Bisnisia.id | Banda Aceh – Di jantung Kota Banda...

Gedung Landmark BSI di Aceh Ditargetkan Rampung Awal Tahun 2024

Bisniskita.id | Banda Aceh - PT Bank Syariah Indonesia...

Mutiara Songket, dari Tenun Keluarga ke Panggung Fashion Dunia

Bisnisia.id | Aceh Besar – Usaha tenun Mutiara Songket...

Ratusan Mahasiswa Aceh Raih Beasiswa dari Bank Indonesia

BISNISKITA.ID | BANDA ACEH - Bank Indonesia (BI) Aceh...

Bank Aceh Bagikan Dividen Tahun 2024 sebesar Rp 300 Miliar

Bisnisia.id | Banda Aceh - PT Bank Aceh Syariah...

Realisasi Belanja APBN di Provinsi Aceh hingga Maret 2024 Capai Rp9,75 Triliun

Banda Aceh - Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan...

Aduh! Tahun 2025, Mobil dan Motor Wajib Ikut Asuransi

BisnisKita.id - Kebijakan baru bakal diterapkan pada kendaraan mobil...

Ekonomi China Alami Krisis; Ancam Stabilitas Ekonomi Global?

China merupakan negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia....

Kini, Fungsional Tol Sigli – Banda Aceh Seksi 1 Dibuka dengan Sistem ‘Satu Arah’

Bisnisia.id | Banda Aceh - Tol Sigli-Banda Aceh Seksi...

Coding dan AI Akan Diajarkan di SD dan SMP

Bisnisia.id | Jakarta— Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen)...

PEB Sukses Angkat 95.000 Barel Minyak Mentah Perdana di Laut Jawa Timur

Bisnisia.id | Jawa Timur - Satuan Kerja Khusus Pelaksana...

Aceh Tertinggal di Sumatra, Menanti Kerja Cerdas Mualem-Dek Fadh

Aceh menempati peringkat terendah dalam pendapatan per kapita di...

BPN Aceh Surati 23 Perusahaan Sawit yang Beroperasi Tanpa HGU

Bisnisia.id | Banda Aceh - Badan Pertanahan Nasional (BPN)...

Kemenperin Fasilitasi 46 IKM Perluas Akses Pasar Ekspor

Bisniskita.id | Jakarta - Kementerian Perindustrian aktif memfasilitasi pelaku...

Kemasan Rokok Polos Ditentang Petani Tembakau

BISNISIA.ID - Rencana pemerintah menerapkan aturan kemasan rokok polos...

OJK Cabut Sanksi Pembekuan Usaha PT Sarana Aceh Ventura, Kembali Beroperasi Penuh

Bisnisia.id | Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara...

Kemiskinan di Aceh Tinggi, Zakat Harus jadi Solusi

Bisnisia.id | Banda Aceh - Ketua Badan Baitul Mal...

Pertamina Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Kini Jadi Top Tier Pengangkut LPG di Asia Tenggara

Bisniskita.id | Jakarta – PT Pertamina International Shipping (PIS) mengumumkan...