Bisnisia.id | Jakarta – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengingatkan seluruh pihak terkait, termasuk pemerintah daerah (pemda), untuk terus menjaga stabilitas inflasi agar tetap terkendali.
Tito menyampaikan hal tersebut dalam keterangan resmi pada Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Tahun 2024 yang digelar bersamaan dengan Sosialisasi Kebijakan Upah Minimum Tahun 2025, di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP), Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Senin (9/12/2024).
Meskipun inflasi nasional tercatat terkendali di angka 1,55 persen pada November 2024, yang merupakan level terendah sejak kemerdekaan Indonesia, Tito menegaskan pentingnya langkah-langkah pengendalian yang konsisten. “Pemerintah menargetkan inflasi berada di kisaran 1,5 hingga 3,5 persen,” ujar Tito.
Tito menambahkan, inflasi yang terlalu rendah dapat menyulitkan produsen dalam menutupi biaya produksi, sementara inflasi yang melebihi 3,5 persen akan membebani masyarakat, terutama mereka yang berada dalam kelompok ekonomi rendah. “Jika harga terlalu rendah, produsen akan kesulitan. Namun, jika inflasi melebihi 3,5 persen, masyarakat akan tertekan dengan harga yang terlalu tinggi,” ungkapnya.
Selain itu, Tito juga mengingatkan perlunya kewaspadaan terhadap potensi lonjakan harga menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Pola konsumsi masyarakat yang cenderung meningkat pada periode ini dapat menyebabkan kenaikan harga barang dan jasa. “Kita harus mengantisipasi lonjakan harga, terutama menjelang Nataru, karena tingginya permintaan selama pesta, makan-makan, dan mobilitas masyarakat yang meningkat,” ujarnya.