Bisnisia.id | Banda Aceh – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) resmi diluncurkan di Banda Aceh sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas gizi anak sekolah dan mendukung terciptanya generasi muda yang sehat dan cerdas. Inisiatif nasional yang digagas Presiden Prabowo Subianto ini dirancang untuk menyediakan makanan sehat bagi pelajar, ibu hamil, dan ibu menyusui di wilayah tertentu.
Pada Senin, 6 Januari 2025, program Makan Bergizi Gratis diluncurkan di Banda Aceh serentak di 13 sekolah yang mencakup TK, SD, SMP, dan SMA, serta kepada ibu hamil dan menyusui di dua gampong/desa, yaitu Lambhuk dan Doi.
Almira (9), seorang siswa SDN 56 Banda Aceh, mengungkapkan kegembiraannya. “Senang, makanannya enak juga. Biasanya, kami jam segini jajan roti atau kadang bawa bekal kue dari rumah,” ungkapnya.
Acara tersebut dihadiri oleh Pj Wali Kota Banda Aceh, Almuniza Kamal, yang memberikan apresiasi atas inisiatif tersebut dalam meningkatkan kesejahteraan siswa. Dalam program ini, total 3.478 porsi makanan bergizi disiapkan untuk pelajar di 13 sekolah.
“Jadi hari ini ada sekitar 5 TK, 6 SD, 1 SMP, dan 1 SMA. Kami ingin memastikan bahwa program makan gratis ini benar-benar terlaksana dengan baik dan manfaatnya sampai ke masyarakat yang membutuhkan. Kehadiran BPOM juga menjadi jaminan bahwa makanan ini sesuai standar kesehatan,” ujar Almuniza di SDN 56 Banda Aceh.
Almuniza memantau langsung menu yang disajikan kepada pelajar. Pada hari pertama, makanan yang disediakan meliputi nasi, ayam sebagai lauk utama, tumis kangkung, tempe, dan buah pisang. Menu ini disusun sesuai standar pemenuhan gizi yang telah ditetapkan.
Dalam kunjungannya, Almuniza juga menyoroti kolaborasi yang terjalin antara pelaku usaha dan masyarakat. Di dapur umum yang berlokasi di Lambhuk, sekitar 48 pekerja dikerahkan untuk memasak dan mengemas makanan.
“Kolaborasi ini sangat penting. Selain memberikan manfaat langsung kepada pelajar, program ini juga membuka peluang kerja bagi masyarakat setempat,” katanya.
Almuniza menegaskan bahwa pengawasan akan terus dilakukan untuk memastikan tidak ada kendala di lapangan. Jika ditemukan masalah seperti keterlambatan distribusi atau jumlah porsi yang kurang, ia meminta kepala sekolah atau penerima manfaat untuk segera melapor.
“Kami telah memberikan instruksi agar setiap kendala dilaporkan langsung ke pihak dapur atau dinas terkait. Jika masih terjadi masalah, laporan akan diteruskan ke kami untuk segera ditindaklanjuti,” tegasnya.
Sebagai program percontohan, pelaksanaan makanan gratis ini dilakukan secara bertahap. Saat ini, baru dua dapur umum yang aktif, yaitu di Lambhuk dan Lamreung. Ke depan, jumlah dapur dan penerima manfaat akan terus ditingkatkan.
Sebagai bentuk dukungan terhadap program nasional ini, Almuniza memastikan Pemkot Banda Aceh berkomitmen penuh untuk mengawal keberhasilan program makanan gratis bergizi.
“Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah pusat atas inisiatif ini. Kami akan terus memantau dan memastikan pelaksanaan program ini berjalan optimal,” pungkasnya.