BPS: Aceh Catat Deflasi 0,52 Persen, Inflasi Terkendali di 1,50 Persen

BISNISIA.ID | Banda Aceh – Penjabat Gubernur Aceh, Dr. H. Safrizal ZA, M.Si, secara resmi membuka acara Rilis Resmi Statistik yang diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh pada Selasa, 1 Oktober 2024.

Acara yang dilaksanakan secara virtual dari Kota Sabang ini dihadiri oleh sejumlah pejabat Aceh, termasuk Asisten II Setda Aceh, Zulkifli, yang turut hadir langsung di kantor BPS Aceh.

Dalam pidatonya, Safrizal menyampaikan apresiasi atas kerja keras BPS Aceh dalam menyajikan data-data yang akurat dan relevan. Menurutnya, data statistik yang dihasilkan BPS menjadi tolok ukur penting dalam merumuskan kebijakan strategis di berbagai sektor.

“Data yang dirilis oleh BPS bukan sekadar angka, tetapi fakta yang mencerminkan dinamika kondisi ekonomi dan sosial yang sedang berlangsung. Dengan memahami data ini, kita dapat melihat arah perkembangan ke depan dan membuat kebijakan yang lebih tepat sasaran,” ujar Safrizal dalam sambutannya.

Ia juga menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan lembaga statistik dalam membangun narasi pembangunan yang sesuai dengan kondisi lapangan.

Baca juga:  Mualem dan Dirut PGN Bahas Temuan Migas Blok Andaman

Menurut Safrizal, data yang dihasilkan BPS akan menjadi panduan dalam menyusun kebijakan yang benar-benar berdampak pada kesejahteraan masyarakat Aceh.

Dalam presentasinya, Kepala BPS Aceh, Ahmadriswan Nasution, menjelaskan bahwa Aceh mengalami deflasi sebesar 0,52 persen pada bulan September 2024.

Angka ini menunjukkan perbaikan dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya, yakni 0,25 persen.

Selain itu, inflasi tahunan (year-on-year) Aceh tercatat sebesar 1,50 persen, lebih rendah dibandingkan dengan inflasi tahun lalu yang mencapai 2,47 persen.

Ahmadriswan menyebutkan bahwa salah satu faktor utama penyebab deflasi pada bulan September 2024 berasal dari kelompok Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga, yang mencatatkan penurunan sebesar 0,26 persen.

Komoditas yang paling berpengaruh dalam kelompok ini adalah tarif air minum dari Perusahaan Air Minum (PAM).

Namun, di sisi lain, kelompok Minuman dan Tembakau menjadi penyumbang utama inflasi tahunan di Aceh dengan kenaikan sebesar 0,48 persen.

Beberapa komoditas yang menyumbang inflasi ini antara lain sigaret kretek mesin (SKM), beras, cabai rawit, dan gula pasir.

Baca juga:  IPM Aceh 2023 Naik, Tapi Infrastruktur dan Ketimpangan Masih Jadi Hambatan Besar

Ahmadriswan juga menekankan bahwa secara nasional, Aceh masih mencatat inflasi yang lebih rendah.

Inflasi tahunan Aceh pada September 2024 berada di angka 1,50 persen, lebih rendah dibandingkan inflasi nasional yang mencapai 1,84 persen (year-on-year).

Asisten II Setda Aceh, Zulkifli, turut memberikan pernyataan mengenai pentingnya data BPS sebagai landasan bagi kebijakan ekonomi di Aceh.

Menurutnya, data statistik yang dihasilkan BPS tidak hanya menggambarkan kondisi ekonomi saat ini, tetapi juga memberikan gambaran yang jelas tentang arah pembangunan di masa mendatang.

“Kami melihat tren positif yang ditunjukkan oleh data ini, terutama terkait dengan deflasi dan inflasi yang terkendali. Ini adalah sinyal bahwa kebijakan ekonomi yang telah diterapkan pemerintah Aceh mulai menunjukkan hasil yang signifikan,” ujar Zulkifli.

Ia menambahkan bahwa perkembangan positif juga terlihat dari sektor perdagangan internasional.

Pada Agustus 2024, Aceh mencatatkan surplus neraca perdagangan sebesar US$35,31 juta, angka tertinggi yang pernah dicapai Aceh sepanjang tahun ini.

Baca juga:  Partisipasi Masyarakat Jadi Kunci, Mualem Center Luncurkan Gerilya Dapur

Hal ini menunjukkan peningkatan daya saing produk Aceh di pasar internasional serta semakin kuatnya sektor ekspor.

Zulkifli juga optimis bahwa data yang dirilis BPS ini akan menjadi modal penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan di Aceh.

Menurutnya, pemerintah Aceh berkomitmen untuk terus meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kebijakan-kebijakan yang berbasis data.

Acara Rilis Resmi Statistik ini menjadi momentum penting bagi pemerintah Aceh dan BPS untuk memperkuat kolaborasi dalam mengawal proses pembangunan.

Safrizal dalam penutupnya menekankan pentingnya data statistik yang valid dan terpercaya sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang tepat.

“Kita harus terus mengedepankan kebijakan yang berbasis data, karena hanya dengan itulah kita bisa memastikan bahwa setiap langkah yang diambil akan memberikan dampak positif bagi masyarakat Aceh,” tutup Safrizal.

Melalui acara ini, BPS Aceh diharapkan dapat terus memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan Aceh yang lebih baik, dengan menyediakan data-data yang akurat dan relevan bagi perumusan kebijakan di semua sektor.

Editor:

Bagikan berita:

Popular

Berita lainnya

Semuapay Luncurkan Konsep Digital Tech Tourism untuk Sabang

Bisnisia.id | Sabang – Dalam diskusi panel di Aceh...

BKPM Fasilitasi 579 Kemitraan UMKM dan Usaha Besar Senilai Rp3,9 Triliun

Bisnisia.id | Jakarta – Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi...

Pakar Atsiri Dunia Bahas Inovasi Nilam di Forum IconPeori USK

Bisniskita.id | Banda Aceh - Universitas Syiah Kuala melalui...

Pj Bupati Aceh Besar Panen Perdana MT Gadu

Bisniskita.id | Jantho - Penjabat (Pj) Bupati Aceh Besar,...

PT PEMA Jamin Pasokan Gas, PT PIM Pastikan Produksi Pupuk Subsidi

Bisnisia.id | Banda Aceh – PT Pupuk Iskandar Muda...

100 Hari Pertama Illiza Ingin Benahi Tata Kelola Pemerintahan

Bisnisia.id | Banda Aceh - Wali Kota Banda Aceh...

Ketika Musim Penghujan di Gayo, Kopi Tak Kering, Toke Ngutang ke Petani

Bisnisia.id | Redelong - Intensitas hujan tinggi sepekan terakhir...

Kemenhub Bakal Gelar Pelatihan Tangani Pencemaran Minyak di Laut

Bisniskita.id | Jakarta - Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub)...

Bank Aceh Bagi Dividen Rp.296 milyar Ke Pemda Se Aceh

Bagi Dividen Rp.296 milyar Bank Aceh bagi  dividen Rp.296...

Mantan Wakil Presiden Hamzah Haz Meninggal Dunia

BISNISKITA.ID - Mantan Wakil Presiden Indonesia, Hamzah Haz, meninggal...

PSM Makassar Hancurkan Yangon United di AFC Cup 2023

PSM Makassar mengalahkan Yangon United FC 4-0 dalam pertandingan...

Alokasi Biodiesel B40 Tahun 2025 Mencapai 15,6 Juta Kiloliter

Bisnisia.id | Jakarta - Pemerintah Indonesia resmi memberlakukan penggunaan...

Dana Haji Boleh Biayai Jemaah Lain dan Dam Bisa Disembelih di Tanah Air

Bisnisia.id | Bandung – Mudzakarah Perhajian Indonesia yang berlangsung...

Rusia Mulai Gunakan Bitcoin dalam Pembayaran Internasional

Perusahaan-perusahaan di Rusia telah mulai memanfaatkan bitcoin dan mata...

Penguatan Laporan Keuangan untuk Badan Usaha Desa di Aceh Besar

BISNISKITA.ID- Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong (DPMG) Aceh Besar...

Pemko Banda Aceh Gelar Rakor Percepatan Penurunan Stunting

Bisniskita.id | Banda Aceh - Pemerintah Kota Banda Aceh,...

Pemerintah Fokus Stabilkan Harga Bapok untuk Jaga Inflasi

Bisniskita.id | Jakarta – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menegaskan, pemerintah...

Bulog Pastikan Stok Beras di Abdya Aman Hingga April 2025

Bisnisia.id | Blangpidie – Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya...

PT ANIP Tertarik untuk Investasi Pertanian dan Karbon di Aceh

Bisnisia.id|Banda Aceh – PT Aceh Nusa Indahpuri (ANIP) menyatakan...