Bisniskita.id |Banda Aceh – Telur bebek memiliki peran penting dalam hidangan tradisional Aceh. Telur bebek asin sering digunakan sebagai bahan baku dalam masakan khas Aceh.
Telur bebek asin menjadi bagian integral dari banyak pesta adat di Aceh, seperti digunakan dalam prosesi pernikahan, syukuran, acara maulid, dan berbagai ritual tradisional lainnya. Kehadiran telur bebek dalam acara-acara ini mengukuhkan kehadiran budaya dan adat istiadat Aceh.
Selain untuk acara khusus, masyarakat Aceh juga mengonsumsi telur bebek dalam kehidupan sehari-hari. Ini mencakup konsumsi sebagai sumber protein, baik dalam hidangan sarapan, makan siang, atau makan malam.
Dengan demikian, telur bebek memiliki permintaan yang tinggi di wilayah Aceh. Sehingga Tingginya permintaan telur bebek tersebut telah membuka peluang bisnis yang menjanjikan di Aceh. Usaha peternakan bebek dan produksi telur bebek menjadi sektor yang menarik bagi pelaku usaha.
Ir. E Ginting, salah satu pengusaha telur bebek asin dengan nama brand BIMA (Boh Itek Masen Aceh) yahcek, mengatakan populasi pasokan telur bebek asal Aceh sangat rendah.
Pria yang akrab disapa yahcek ini menjelaskan, dalam usaha yang dijalankannya, Ayah Cek membutuhkan pasokan telur bebek 3000 butir telur per hari.
“Dari 3000 butir telur bebek, hanya 30 persen saja yang berasal dari Aceh, 70 persennya dikirimkan dari luar Aceh,” jelas Yahcek saat ditemui BisnisKita.id di Banda Aceh, pada Rabu (30/08/2023).
Rendahnya populasi pasokan telur ini menjadi salah satu kendala Yahcek dalam menjalankan bisnis yang telah ia kelola dari tahun 2008 ini.
Yahcek merupakan lulusan sarjana peternakan Usk (Universitas Syiah Kuala). Ia memulai usaha BIMA ini setelah keluar dari perusahaan PT. Mabar Feed Indonesia,sebuah perusaan yang bergerak di bidang industri pakan ternak ayam petelur dan daging asal Medan.
BIMA sendiri memiliki areal distribusi lokal Aceh, dimulai dari pasar induk Lambaro. Kemudian baru didistribusikan ke daerah kabupaten/kota di Aceh.
Selain memproduksi telur asin, BIMA juga memproduksi ‘potato chips salted egg‘(Keripik kentang bumbu telur asin).
Keripik kentang bumbu telur asin adalah camilan yang terbuat dari irisan tipis kentang yang kemudian digoreng hingga menjadi keripik renyah. Keripik ini memiliki cita rasa yang unik dan lezat karena dilapisi dengan bumbu telur asin.
Selain keripik kentang, Bima juga memproduksi ‘Cassava salted egg yolk’ (keripik singkong telur asin), adalah Makanan ringan yang menggabungkan rasa khas dan tekstur renyah keripik singkong dengan cita rasa gurih dan asin yang lezat dari telur asin.
BIMA juga memproduksi ‘Salted egg yolk powder‘ (bubuk kuning telur asin), yaitu produk yang dihasilkan dari pengolahan telur asin menjadi bentuk bubuk. Ini adalah alternatif yang praktis untuk telur asin utuh, yang dapat digunakan sebagai bumbu atau penyedap dalam berbagai hidangan.
Produk-produk tersebut merupakan contoh yang menarik dari kreasi kuliner yang memanfaatkan rasa telur asin yang lezat. Rasa khasnya telah membuatnya menjadi camilan favorit dan bahan dalam berbagai hidangan yang mendapat tempat di berbagai masakan terutama Aceh sebagai daerah konsumsi telur asin yang tinggi.
Yahcek menjelaskan usahanya ini dapat menerima pesanan butir telur mencapai 3 ribuan perhari, artinya jika dijual 2000 rupiah per butir, omset usahanya mencapai 6 juta rupiah perhari.
Ia juga telah mempekerjakan 5 orang karyawan. Menurutnya, UMKM tak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, tapi juga memainkan peran penting dalam membuka lapangan kerja.
Ia juga berharap agar banyak anak muda Aceh mulai beternak bebek, agar dapat menambah populasi pasokan telur. Hal ini juga nantinya berdampak pada kemandirian pangan lokal.
“Jadi nantinya kita tidak lagi bergantung pada pasokan telur dari luar,” jelas Yahcek.