Harimau Sumatera Turun ke Pemukiman, BKSDA Sosialisasikan Kandang Khusus untuk Ternak

Bisnisia.id | Takengon– Harimau Sumatra dilaporkan turun ke pemukiman warga di kawasan Kecamatan Linge Kabupaten Aceh Tengah dan memangsa ternak warga. Kejadian ini telah selama sepekan dan menyebabkan keresahan dan rasa was-was warga.

Hewan buas ini dilaporkan telah turun disejumlah desa di kawasan tersebut. Ternak warga di desa Tero ditemukan mati dengan luka dibagian leher dengan bekas gigitan Harimau, di desa Kute Reyang, seekor sapi juga ditemukan tewas dengan tanda-tanda serangan harimau, begitu juga di Desa Despot, seekor sapi ditemukan mati dengan luka gigitan dan cakaran.

Ketua LSM Forum Advokasi Tambang Alam Linge (FATAL), Baitsyah, mengungkapkan bahwa teror harimau di Kecamatan Linge sudah meluas, menimbulkan ketakutan bagi masyarakat yang menggantungkan hidup dari beternak sapi, kerbau, dan kambing, serta bercocok tanam seperti kapulaga dan getah pinus di dalam kawasan hutan.

Ia mengungkapkan, harimau yang turun ke pemukiman tidak hanya seekor, tapi kawanan “ Dapat dilihat dari jejak kaki hewan tersebut yang ukurannya berbeda-beda” sebutnya, Kamis (6/2/2025).

Baca juga:  Sofyan Amrabat Merapat, Manchester United Juara Liga Inggris?

Berulang Terjadi Butuh Solusi

Kematian ternak hewan seperti kerbau, sapi, kambing, bebek dan ayam milik warga karena dimangsa Harimau Sumatra di kawasan kecamatan Linge telah berulangkali terjadi, berulangkali warga melaporkan kejadian ini. Hal ini tentu saja menyebabkan kerugian bagi warga peternak namun disisi lain, Harimau Sumatera adalah hewan yang dilindungi.

Kecamatan Linge, merupakan kawasan yang berdekatan dengan hutan, salah satu kecamatan terluas di Kabupaten Aceh Tengah dengan 26 desa. Mayoritas masyarakatnya berprofesi sebagai petani dan peternak sapi dan kerbau. Peternakan yang dilakukan warga mayoritas masih dengan pola tradisional.

Kepala Balai KSDA Aceh, Ujang Wisnu Barata ketika dikonfirmasi Bisnisia.id menyebutkan pihaknya dalam berbagai kesempatan telah mensosialisasikan agar hewan ternak di kandangkan.

“Kami dalam beberapa kesempatan telah mensosialisasikan diterapkannya ternak-ternak agar dikandangkan dengan membuat kandang khusus TPE (Tiger Proof Enclosure) agar ternak aman dari serangan harimau” ujarnya, Sabtu, 8/2/2025.

Baca juga:  Jelang Nataru, Mendagri Ingatkan Pemda Jaga Inflasi dan Antisipasi Lonjakan Harga

Kandang TPE adalah kandang anti serangan Harimau, yaitu kandang yang berfungsi untuk mencegah harimau memangsa ternak warga. Kandang ini dibuat sedemikian rupa dan terkadang diberi kawat berduri, dengan kondisi itu, diyakini harimau sulit masuk ke dalam kandang, dan ternak akan terlindungi.

Balai KSDA juga terus melakukan pemantauan dan menjalin komunikasi intensif dengan kelompok masyarakat dalam rangka meminimalisir harimau Sumatera turun ke pemukiman.

Ketua FATAL Baitsyah berharap pihak-pihak terkait untuk segera mengambil langkah serius dalam menangani persoalan ini.

“Saat ini yang menjadi korban adalah ternak warga. Jika tidak ada penanganan serius, kami khawatir nantinya manusia yang menjadi sasaran. Harimau memang satwa yang dilindungi, tetapi jika masyarakat mengambil tindakan sendiri untuk membunuhnya, mereka bisa terjerat hukum. Oleh karena itu, penanganan yang tepat sangat diperlukan” ujarnya.

Harimau Sumatra Hewan yang Dilindungi

Baca juga:  Tekad Maulidi Kembangkan Usaha Ayam Petelur di Aceh Jaya

Harimau Sumatera masuk dalam daftar satwa yang dilindungi di Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, hewan ini terancam punah populasinya. Seperti namanya, hidup di hutan-hutan Sumatera, termasuk di kawasan Lueser.

Harimau Sumatera juga merupakan predator puncak, berada di puncak rantai makanan, yang berarti keberadaan populasinya mereka merupakan merupakan indikasi kesehatan ekosistem mereka secara keseluruhan. Menurut IUCN saat ini cuma terisa 600 Individu dewasa yang tersisa di alam liar, kian hari populasinya kian menurun.

Kerusakan Habitat mereka, menjadi salah satu penyebab hewan ini turun ke pemukiman. Terganggunya habitat mereka akibat deforestasi, kerusakan lingkungan, berkurangnya sumber makanan mereka. Hewan yang memiliki daya jelajah tinggi ini kemudian keluar dari habitat mereka dan kadang turun ke pemukiman untuk bertahan hidup. Menjaga habitat mereka tetap lestari menjadi solusi terbaik agar mereka tidak turun ke pemukiman dan konflik dengan manusia.

Editor:
Hendra Vramenia

Bagikan berita:

Popular

Berita lainnya

Otsus Banyak Dipakai untuk Infrastruktur, Kemiskinan Terabaikan

Bisnisia.id | Banda Aceh - Setelah 18 tahun berlalu...

MaTA: Korupsi di Aceh Rugikan Negara Hingga Rp 750 Miliar Per Tahun

Bisnisia.id | Banda Aceh - Koordinator Masyarakat Transparansi Aceh...

Ini Enam Calon Kepala BPMA yang Lolos Seleksi

Banda Aceh - Panitia Seleksi Calon Kepala Badan Pengelola...

Ekonomi Aceh 2024 Tumbuh Karena PON, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Harapan di 2025

Bisnisia.id | Banda Aceh - Pertumbuhan ekonomi Aceh pada 2024...

Kenaikan Harga Barang di Aceh Tidak Terbendung, Inflasi Lebih Tinggi dari Nasional

Banda Aceh, Bisnisia.id – Provinsi Aceh mencatat inflasi tahunan...

PT PEMA : Pemanfaatan Tangki Kondesat Arun Tingkatkan PAD Aceh

BANDA ACEH – Direktur Utama PT Pembangunan Aceh, Ali...

Pakar Atsiri Dunia Bahas Inovasi Nilam di Forum IconPeori USK

Bisniskita.id | Banda Aceh - Universitas Syiah Kuala melalui...

Presiden Umumkan Kenaikan Gaji Guru

Bisnisia.id | Jakarta – Presiden Prabowo Subianto resmi mengumumkan...

Industri Otomotif Lokal Dorong Produksi Mobil Berbasis Anak Bangsa

Bisnisia.id | Jakarta - Dalam upaya mendorong kemajuan industri...

Kejagung Tetapkan Direktur Anggaran Kemenkeu sebagai Tersangka Baru Kasus Korupsi Jiwasraya

Bisnisia.id | Jakarta – Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan Direktur...

Mualem ke Bangkok, Tawarkan Peluang Investasi kepada Pengusaha Thailand

Bisnisia.id | Thailand - Setelah Komisi Independen Pemilihan (KIP)...

Trump Ingin Terusan Panama Dikembalikan ke Amerika Serikat

Terusan Panama, yang dibangun oleh Amerika Serikat, diserahkan pengelolaannya...

Ekspor Perdana, Indonesia Kirim 42 Ton Pakan dan 8 Juta Benur Udang ke Brunei

Bisnisia.id | Jakarta - Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan...

Sabang akan Promosikan Budaya dan Sejarah Kejayaan Pulau Weh di PKA-8

Bisniskita.id | Banda Aceh - Pemerintah Kota Sabang akan...

Industri Otomotif Didorong Adopsi Energi Terbarukan

Industri otomotif telah memasuki tahap penting dalam pergeseran menuju...

Kemenhub Bakal Gelar Pelatihan Tangani Pencemaran Minyak di Laut

Bisniskita.id | Jakarta - Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub)...

Pasca-Pandemi, Sabang Pacu Pemulihan dengan Investasi Pariwisata Berkelanjutan

Bisnisia.id | Banda Aceh – Sabang sebagai wilayah strategis...

Harga Emas Antam Turun Rp 1.000 Per Gram Hari Ini

Bisniskita.id | Jakarta - Harga emas batangan PT Aneka...