Pertumbuhan bisnis kopi di Provinsi Aceh kian bergairah. Semua kedai kopi menawarkan produk dan konsep yang unik. Aqilla Coffee Roastery hadir dengan konsep menarik menggabungkan edukasi kopi dan produksi langsung di lokasi. Di sini, konsumen tidak hanya sekadar menikmati kopi, tetapi juga dapat belajar tentang kopi.
Muhammad Ikbal adalah pemilik Aqilla Coffee Roastery. Dia memulai perjalanan bisnis ini pada 2019 dan mengangkat kopi Arabika Gayo sebagai produk unggulan. Usaha ini diawali dari kebiasaan ngopi yang kemudian digeluti menjadi bisnis.
Terletak di kawasan pergadangan Ulee Kareng, Kota Banda Aceh, Aqilla Coffee mudah diakses. Ruangan full AC dan tersedia jariangan WiFi.
Ikbal menjelaskan filosofi di balik berdirinya Aqilla Coffee Roastery. Nama “Aqilla” diambil dari nama anak pertamanya, yang diharapkan dapat menjadi inspirasi sekaligus simbol dedikasi dalam mengembangkan bisnis. Berawal dari hobi ngopi di berbagai tempat, Ikbal mulai berpikir untuk memulai bisnis sendiri.
“Daripada kita ngopi di tempat lain, lebih baik kita buat bisnis kopi sendiri. Alhamdulillah, diterima di pasar, banyak konsumen yang suka, dan sudah berjalan hampir lima tahun,” ungkapnya.
Aqilla Coffee Roastery menawarkan pengalaman unik bagi pelanggan, di mana mereka bisa melihat langsung proses produksi kopi dari awal hingga akhir.
“Yang menarik dari Aqilla adalah pelanggan bisa menyaksikan proses pembuatan kopi secara langsung, mulai dari biji mentah yang didatangkan dari Gayo, proses roasting, hingga pengemasan,” kata Ikbal.
Bahan baku yang digunakan adalah biji kopi arabika dari Gayo, yang sudah terkenal kualitasnya. Ikbal dan timnya menjalin kontrak langsung dengan petani Gayo untuk mendapatkan biji kopi mentah (green beans) terbaik.
Proses roasting, pengolahan, hingga pengemasan dilakukan sepenuhnya di lokasi Aqilla sehingga memberikan pengalaman unik bagi para pengunjung.
“Kita istilahnya ngopi di tempat produksi kopi. Pelanggan bisa melihat biji kopi dari Gayo, bagaimana proses roasting, blending, hingga pembuatan kopi menjadi minuman siap saji,” tambahnya.
Sejak berdiri, Aqilla Coffee Roastery fokus pada penjualan kopi bubuk dan biji kopi, dengan target pasar yang tidak hanya lokal, tetapi juga nasional. Aqilla juga berperan sebagai pemasok kopi untuk berbagai kedai kopi di Banda Aceh dan sekitarnya.
“Kami lebih fokus ke penjualan biji dan bubuk kopi. Untuk minuman, juga tersedia bagi pengunjung yang ingin mencicipi kopi langsung di tempat kami,” jelas Ikbal.
Ikbal juga menjelaskan bahwa kopi yang dijual di Aqilla bervariasi, mulai dari kopi Arabika hingga kopi luwak, yang diproses dengan metode khusus.
“Kopi luwak kami termasuk Arabika. Proses pascapanennya yang membedakan, seperti fermentasi alami melalui proses pencernaan musang atau luwak. Kopi luwak ini juga menjadi salah satu daya tarik di Aqilla,” katanya.
Salah satu nilai lebih yang ditawarkan oleh Aqilla Coffee Roastery adalah edukasi tentang kopi. Ikbal dan timnya rutin memberikan penjelasan kepada pengunjung mengenai asal-usul kopi, jenis-jenis kopi Arabika, hingga proses pascapanen yang berbeda-beda.
“Banyak orang yang belum memahami bahwa kopi Arabika itu memiliki berbagai jenis proses pascapanen hingga fermentasi. Di sini, kami jelaskan secara detail agar pelanggan tidak hanya menikmati kopi, tetapi juga mendapatkan wawasan baru tentang kopi,” ungkap Ikbal.
Menghadapi tantangan dalam dunia bisnis kopi, Ikbal lebih memilih untuk fokus pada pengembangan produk dan edukasi pelanggan daripada terlibat dalam kompetisi yang ketat.
“Kita bukan kompetitor yang berusaha mengalahkan yang lain. Target kita lebih ke orang yang belum mengenal kopi murni dan ingin mencoba. Di situ kita edukasi mereka,” jelasnya.
Aqilla Coffee Roastery juga terlibat dalam berbagai program pembinaan UMKM, meskipun Ikbal mengakui bahwa mereka jarang ikut dalam ajang-ajang promosi kopi secara besar-besaran.
“Kami lebih banyak terlibat dalam pembinaan UMKM. Namun, untuk ekspo atau perlombaan kopi, kami jarang ikut,” tambahnya.
Meskipun fokus utamanya di Banda Aceh, Ikbal dan timnya memiliki visi untuk membawa kopi Aceh, khususnya kopi Gayo, ke panggung nasional bahkan internasional. Melalui platform media sosial dan marketplace seperti Shopee, Aqilla terus mempromosikan produk mereka ke khalayak yang lebih luas.
“Alhamdulillah, dengan adanya ajang-ajang nasional di Banda Aceh, kami bisa memperkenalkan kopi Gayo yang terkenal enak ini kepada konsumen luar Aceh. Bahkan, kami juga melakukan ekspor ke luar negeri, seperti Kuala Lumpur dan Sydney,” jelas Ikbal.
Lebih lanjut, Ikbal mengakui bahwa pemasaran dari mulut ke mulut juga berperan besar dalam meningkatkan popularitas Aqilla Coffee. Seperti saat diadakannya PON XXI Aceh-Sumut 2024, banyak kontingen yang mempercayakan Aqilla Coffee sebagai tempat berbelanja kopi.
“Pelanggan yang puas biasanya merekomendasikan Aqilla kepada teman-temannya. Itu yang membuat orang lebih percaya. Kemarin saat PON, alhamdulillah penjualannya meningkat, banyak tamu yang berbelanja ke sini,” pungkasnya.
Furqan, seorang pengunjung asal Aceh Timur, berbagi pandangannya tentang apa yang membuat tempat ini berbeda dari kedai kopi lainnya. Menurut Furqan, daya tarik utama Aqilla Coffee Roastery terletak pada variasi kopi yang ditawarkan.
“Aqilla Coffee Roastery ini memang tidak ada di tempat lain; konsepnya berbeda,” katanya dengan penuh antusiasme.
Jika di tempat lain pelanggan sering hanya menemukan kopi biasa, di Aqilla Coffee Roastery, mereka disuguhkan berbagai jenis kopi dengan proses yang berbeda. Ini memberikan pengalaman ngopi yang tidak monoton.
“Hari ini kita ngopi peaberry, besok kita ngopi yang fermentasi. Jadi, tidak bosan,” ujarnya, menggambarkan bagaimana ia selalu menemukan hal baru setiap kali berkunjung.
Keunikan ini didukung oleh suasana yang nyaman dan staf yang ramah.
“Tempatnya nyaman, pegawainya juga ramah-ramah,” kata Furqan.
Bagi pelanggan seperti dirinya, menghabiskan waktu di Aqilla Coffee Roastery bukan hanya sekadar menikmati kopi, tetapi juga mendapatkan edukasi tentang kopi itu sendiri.
“Misalkan kita sambil ngopi, bisa mendapatkan edukasi tentang kopi. Jadi, kita yang tadinya tidak tahu, sekarang bisa paham proses dari kopi yang kita minum,” jelasnya.
Furqan juga menceritakan kebiasaannya mengunjungi Aqilla Coffee Roastery beberapa kali dalam sehari.
“Saya pribadi bisa 3-4 kali mampir ke sini. Pagi, siang, bahkan malam,” tuturnya.
Kedekatannya dengan tempat ini bukan hanya karena kopi yang disajikan, tetapi juga karena suasananya yang mendukung untuk bekerja, bertemu teman, atau sekadar bersantai.
“Kalau tempatnya memang cocok buat kerja, tugas, atau ngumpul sama teman,” tambahnya.
Satu hal yang sangat diharapkan oleh Furqan adalah menjaga konsistensi kualitas kopi yang disajikan di Aqilla Coffee Roastery.
“Harapan saya, Aqilla Coffee tetap konsisten. Kalau mereka sudah punya proses tertentu, mereka harus menjaga kualitasnya,” tegas Furqan.
Ia mengakui bahwa menjaga konsistensi adalah tantangan tersendiri, namun Aqilla Coffee Roastery berhasil melakukannya, sehingga pelanggan yakin akan kualitas yang mereka terima setiap kali berkunjung. Dengan kepuasan tinggi seperti yang dirasakan oleh Furqan, tidak heran jika Aqilla Coffee Roastery menjadi salah satu pilihan bagi para pencinta kopi di Banda Aceh.