Tahun 2025, Pemerintah Indonesia Mau Tambah Utang

Bisnisia.id | Jakarta – Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Keuangan, merencanakan tambahan pembiayaan utang sebesar Rp775,86 triliun untuk tahun 2025. Angka tersebut tercantum dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 201 Tahun 2024 mengenai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2025.

Seperti diberikan Kontan.co.id, Kamis (5/12/2024), target ini menunjukkan kenaikan sebesar 19,71% dibandingkan target pembiayaan utang pada tahun 2024, yang mencapai Rp648,1 triliun. Rencana pembiayaan utang ini akan bersumber dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) dan pinjaman, baik dari dalam maupun luar negeri.

Target pembiayaan utang pemerintah pada 2025 meningkat sebesar 19,71% menjadi Rp775,86 triliun, dibandingkan dengan Rp648,1 triliun pada 2024. Dari jumlah tersebut, Rp133,3 triliun berasal dari pinjaman neto, naik signifikan dari Rp18,4 triliun tahun ini.
Pinjaman dalam negeri bruto direncanakan sebesar Rp11,77 triliun, dengan penggunaan bersih hanya Rp5,17 triliun setelah dikurangi cicilan pokok sebesar Rp6,6 miliar.

Baca juga:  Eksplorasi Gas di Aceh Jadi Prioritas PLN dalam Mewujudkan Energi Terbarukan

Sementara itu, pinjaman luar negeri neto mencapai Rp128,13 triliun, hasil dari penarikan bruto sebesar Rp216,49 triliun yang digunakan untuk membayar cicilan pokok Rp88,36 triliun. Alokasi pinjaman ini meliputi Rp80 triliun untuk pinjaman tunai, Rp125,52 triliun untuk kegiatan kementerian/lembaga, Rp1,59 triliun untuk kegiatan hibah, dan Rp9,3 triliun untuk kegiatan BUMN atau pemerintah daerah.

Bank Indonesia mencatat bahwa posisi utang luar negeri (ULN) Indonesia pada Agustus 2024 mencapai 425,1 miliar dolar AS, mengalami pertumbuhan sebesar 7,3% secara tahunan. Peningkatan ini disebabkan oleh aliran modal asing pada Surat Berharga Negara (SBN) domestik yang mencerminkan kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi Indonesia.

Baca juga:  Mubadala Energy dan PT Pupuk Iskandar Muda Kerjasama untuk Pengembangan Industri Petrokimia di Aceh
Utang luar negeri BI
Sumber BI

Selain itu, faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global, termasuk Rupiah, turut memengaruhi posisi ULN tersebut. Pemerintah memastikan bahwa pemanfaatan ULN diarahkan untuk mendukung pembiayaan sektor produktif dan belanja prioritas guna menjaga momentum pertumbuhan ekonomi.

Dengan tambahan pembiayaan ini, pemerintah menegaskan bahwa pengelolaan utang tetap berada dalam koridor yang aman dan produktif. Pinjaman luar negeri serta penerbitan SBN akan digunakan untuk mendukung pembangunan infrastruktur, kegiatan prioritas kementerian/lembaga, dan penguatan perekonomian nasional.

Rencana penambahan pembiayaan utang ini diharapkan dapat menjaga stabilitas fiskal, mendukung kebutuhan belanja negara, serta memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan.

Baca juga:  Budaya Gayo Disorot dalam Cerak Senye Desember Kopi Gayo
Editor:

Bagikan berita:

Popular

Berita lainnya

Bappeda Bahas Hasil Kajian Kelayakan Pengembangan Produksi Garam Unggul di Aceh Besar

Bisniskita.id | Banda Aceh - Dalam upaya menggali potensi...

Diserang Ransomware, Situs OJK Tidak Bisa Diakses

Bisniskita.id | Banda Aceh - Situs OJK (Otoritas Jasa...

Potensi ZIS Simeulue Tembus Rp70 Miliar, Solusi Pengentasan Kemiskinan

Bisnisia.id | Simeulue – Potensi zakat, infak, dan sedekah...

Piala AFF 2024: Indonesia Tantang Myanmar, Malam Ini Live di RCTI

Bisnisia.id | Jakarta – Tim Nasional Indonesia akan memulai...

Mobil Tiongkok dan AS Ancaman Nyata, Honda dan Nissan Bersiap Merger

Pasar otomotif global kini menghadapi persaingan yang semakin ketat,...

Pinalti Odegaard Menangkan Arsenal Atas Crystal Palace

Satu gol pinalti Odegaard membawa Arsenal memetik kemenangan atas...

OJK Susun Rancangan Standar Kompetensi di Bidang Pasar Modal

Bisniskita.id | Banda Aceh - Otoritas Jasa Keuangan (OJK)...

Coding dan AI Akan Diajarkan di SD dan SMP

Bisnisia.id | Jakarta— Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen)...

Indonesia U-19 Juara Piala AFF 2024

Timnas Indonesia U-19 akhirnya meraih gelar juara setelah 11...

KFC Rugi Rp 558,75 Miliar, Puluhan Gerai Tutup

Bisnisia.id | Jakarta - PT Fast Food Indonesia Tbk...

Bob Barker Pembawa Acara ‘The Price Is Right’, Tutup pada Usia Pada 99 Tahun

Bob Barker, pembawa acara kuis Televisi Amerika Serikat "The...

Pelaku UMKM Dapat Kelegaan, Pemerintah Resmikan Penghapusan Tagih Utang Macet

Bisnisia.id | Jakarta - Pemerintah Indonesia baru-baru ini mengeluarkan...

Kontingen Apresiasi Pelayan Maksimal dari Aceh

Banda Aceh – Sejumlah perwakilan kontingen atau Ketua CdM...

Pasca-Pandemi, Sabang Pacu Pemulihan dengan Investasi Pariwisata Berkelanjutan

Bisnisia.id | Banda Aceh – Sabang sebagai wilayah strategis...

Banyak Perusahaan HGU Sawit di Aceh Tidak Menjalankan Program Plasma

Bisnisia.ID, Banda Aceh – Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah...

Aktor Fauzi Baadilla, Timses Prabowo jadi Komisaris PT POS

BisnisKita.id - Fauzi Baadila seorang aktor yang juga timses...

Banda Aceh dan Sabang Wisata Kolaborasi yang Wajib Dirasakan oleh Wisatawan

Bisnisia.id | Banda Aceh – Dua destinasi unggulan di...

Vivek Ramaswamy Pengusaha Muda Capres Amerika Serikat

Vivek Ramaswamy, seorang pengusaha muda berusia 38 tahun mengumumkan...

SAG Ditunjuk Jadi Jubir PB PON XXI Aceh-Sumut Wilayah Aceh

Banda Aceh – Ketua Harian PB PON XXI Aceh-Sumut...