Bisnisia.id | Banda Aceh – Acik, seorang penjual suvenir kaos Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut di Lapangan Blang Padang, merasakan berkah dari perhelatan olahraga empat tahunan ini. Acik mengaku mampu meraup omzet harian sebesar Rp 3-5 juta dari penjualan kaos.
“Kaos kami dijual mulai dari Rp 50 ribu hingga Rp 150 ribu,” kata Acik di Banda Aceh, Senin (16/9/2024).
Menurut Acik, daya beli masyarakat menjelang penutupan PON XXI Aceh-Sumut masih sangat tinggi, dengan mayoritas pembeli berasal dari masyarakat umum.
“Banyak yang beli dari masyarakat. Kalau atlet ada juga, tapi kami tidak tahu pasti apakah mereka atlet atau bukan,” ujarnya.
Strategi Penjualan Kaos di PON
Acik memutuskan untuk fokus menjual kaos, mengingat suvenir lain seperti pernak-pernik sudah banyak dijual oleh pedagang lain. Menurutnya, penjualan kaos masih jarang dibandingkan dengan suvenir lain, sehingga ia melihat peluang pasar yang besar.
Acik juga mengapresiasi pelaksanaan PON Aceh-Sumut yang memberikan dampak positif terhadap perekonomian lokal. Selain itu, ia melihat ajang PON ini sebagai promosi besar untuk Aceh, baik di tingkat nasional maupun internasional.
“Efeknya untuk Aceh sangat terasa. Banyak fasilitas olahraga yang diperbaiki, stadion dan tata kelola kota juga semakin baik,” tambahnya.
Pengunjung PON dan Minat Suvenir
Sementara itu, Razi, seorang warga dari Aceh Barat Daya, sengaja datang ke ibu kota provinsi Aceh untuk menyaksikan langsung perhelatan PON. Ia juga memanfaatkan kesempatan ini untuk membeli suvenir sebagai kenang-kenangan.
“Kami membeli kaos dan beberapa suvenir lainnya,” kata Razi. Ia menambahkan, kaos ini menjadi pengingat bahwa PON pernah digelar di Aceh, yang dikenal sebagai Tanah Serambi Mekkah.