BISNISKITA.ID – Bakal calon bupati Kabupaten Aceh Besar dari jalur perseorangan Syech Muharram mengatakan mayoritas warga Aceh Besar adalah petani. Namun ironisnya kehidupan petani masih belum sejahtera.
“Selain PNS dan pengusaha, pendapatan warga rendah. Dua hari tidak bekerja, maka harus berhutang,” kata Muharram seperti dilansir dalam channel youtube ACEH REPORTER TV, 19 Juli 2024.
Muharram menyampai pernyataan itu dalam pertemuan dengan warga di Kecamatan Simpang Tiga – Sibreh, Aceh Besar, 15 Juli 2024.
Muharram mengatakan 60 persen warga Aceh Besar merupakan petani sawah. Namun, tidak semua petani dalam menggarap sawahnya secara optimal. “Dari 23 kecamatan, mungkin hanya 6 kecamatan yang dalam setahun bisa menggarap sawah dua kali setahun, selebihnya hanya sekali,” kata Muharram.
Muharram mengatakan infrastruktur pertanian masih buruk. Akibatnya banyak petani hanya mengandalkan air hujan untuk dapat menggarap sawahnya. Kesulitan memperoleh air justru telah memicu hasil panen yang buruk dan terkadang mengalami gagal panen.
“Jika semua bisa menggarap sawah 2 kali dalam setahun ada harapan untuk Makmur,” kata tokoh Gerakan Aceh Merdeka (GAM) itu.
Muharram menambahkan kondisi ini membuat pendapatan warga Aceh Besar sangat rendah dan membuat daerah itu kian tertinggal dibandingkan kabupaten lain.
Muharram telah menyerahkan syarat Dukungan sebagai bakal calon bupati dari jalur independen. Dia berpasangan dengan Syukri A Jalil. Sektor pertanian menjadi agenda prioritas bagi pasangan ini.
Muharram mengatakan selain infrastruktur, persoalan pupuk dan jaminan pasar juga harus selalu tersedia. Selama ini, harga gabah kerap turun saat panen raya. “Di Aceh Besar waktu panen raya harga jual gabah juga turun, pemerintah tidak peduli,” kata Muharram.