Wali Kota Singapura: Aceh Bisa Menjadi Pilar Utama Industri Berkelanjutan

Dalam peringatan 20 tahun tsunami Aceh, Wali Kota Distrik Tenggara Singapura, Mohd. Fahmi bin Aliman, menyampaikan keyakinannya bahwa Aceh memiliki potensi besar untuk menjadi pilar utama industri berkelanjutan di Asia Tenggara.

Optimisme ini didasarkan pada kekayaan alam Aceh dan komitmen bersama untuk membangun masa depan yang lebih baik, terutama setelah tsunami 2004 silam. Ia menyoroti kebangkitan Aceh setelah tsunami dan siap menjadi pilar industry berkelanjutan dengan sumber daya alam yang dimiliki Aceh.

Menurut Fahmi, Aceh memiliki kekayaan alam yang luar biasa, mulai dari hasil tambang, perikanan, hingga potensi energi terbarukan. Hal ini memberikan dasar yang kuat bagi Aceh untuk mengembangkan sektor industri yang mendukung prinsip keberlanjutan.

Baca juga:  Presiden Prabowo: Kepemimpinan Kami Utamakan Kepentingan Rakyat

“Aceh tidak hanya diberkahi dengan sumber daya alam yang melimpah, tetapi juga memiliki warisan budaya yang kaya. Ini bisa menjadi pusat industri berkelanjutan,” ujar Fahmi.

Ia menambahkan bahwa potensi ini bisa dimanfaatkan untuk berbagai sektor, termasuk ekowisata.

WhatsApp Image 2024 12 20 at 10.24.47 1
Hermes Palace Hotel di Kota Banda Aceh, sebuah hotel berstandar bintang lima. Hotel ini dibangun setelah bencana tsunami 2004. Keberadaan hotel-hotel mewah cermin laju ekonomi sebuah daerah. Foto Bisnisia.id/Zulkarnaini

Fahmi secara khusus menyoroti ekowisata sebagai sektor strategis yang dapat menjadi tulang punggung pembangunan berkelanjutan di Aceh. Dengan keindahan alam dan keragaman budaya, Aceh memiliki daya tarik luar biasa yang dapat menarik wisatawan dari seluruh dunia.

“Ekowisata bukan hanya tentang menarik wisatawan, tetapi juga melestarikan lingkungan dan menciptakan peluang ekonomi bagi masyarakat lokal,” jelasnya.

Ia mencontohkan bagaimana wilayah lain di Asia berhasil memadukan ekowisata dengan pengelolaan lingkungan yang baik, dan percaya bahwa Aceh memiliki peluang serupa untuk menjadi model keberhasilan.

Baca juga:  Gagal Tepat Sasaran, Subsidi Energi Diperkirakan Rugi Rp100 Triliun

Selain sumber daya alam, Fahmi menaruh harapan besar pada generasi muda Aceh. Ia percaya bahwa pengembangan sumber daya manusia merupakan kunci untuk menjadikan Aceh sebagai pemain utama dalam industri berkelanjutan.

“Pendidikan adalah fondasi untuk masa depan. Kolaborasi antara Aceh dan Singapura, seperti kunjungan para rektor perguruan tinggi Aceh ke Singapura tahun lalu, merupakan langkah penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan di wilayah ini,” ujarnya.

Dengan pendidikan yang baik dan keterampilan yang relevan, generasi muda Aceh dapat menjadi agen perubahan yang mendorong inovasi di sektor industri berkelanjutan.

Baca juga:  Tuntut Kenaikan Upah 10 Persen di Tahun 2025, Buruh Gelar Demo Besar-besaran
WhatsApp Image 2024 05 02 at 20.08.02
Kapal Pesiar Oceania Riviera berkunjung ke Pulau Sabang, Aceh, Kamis (2/5/2024). Berkah damai dan pembangunan pasca tsunami wisata Aceh kian berkembang. Foto BKPS Sabang

Sebagai tetangga dekat, Singapura berkomitmen untuk mendukung Aceh dalam upaya membangun industri berkelanjutan. Fahmi menegaskan bahwa hubungan bilateral yang kuat akan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak.

“Kami telah menjaga hubungan yang baik selama bertahun-tahun, dan kami berharap untuk melanjutkan kolaborasi ini ke tingkat yang lebih tinggi,” katanya.

Fahmi juga menyoroti bagaimana Singapura siap berbagi pengalaman dan teknologi untuk membantu Aceh mengembangkan sektor industrinya dengan pendekatan yang ramah lingkungan dan inklusif.

“Semangat masyarakat Aceh yang pantang menyerah setelah tsunami adalah sumber inspirasi bagi kita semua. Kami optimis bahwa Aceh dapat menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi yang ramah lingkungan di Asia Tenggara,” pungkasnya.

Editor:
Hendra Vramenia

Bagikan berita:

Popular

Berita lainnya

Foto: Melihat Produksi Pisau Dapur di Aceh Besar

Bisniskita.id | Jantho – Pengrajin menyelesaikan pembuatan pisau dapur...

Ira Mutiara, Merawat Warisan Budaya Songket

BISNISIA.ID - Di tengah modernisasi yang semakin pesat, Mutiara...

Indonesia Tolak Tawaran Investasi Rp 1,5 Triliun dari Apple

Bisnisia.id | Jakarta - Pemerintah Indonesia menolak proposal investasi...

Menkeu Terbitkan Aturan Terkait Penerapan PPN 12 Persen, Apa yang Berubah?

Bisnisia.id | Jakarta – Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri...

Kerawanan Pangan di Angka 30%, Indonesia Masih Berjuang Menuju Swasembada

Bisnisia.id | Jakarta – Kepala Organisasi Riset Tata Kelola...

Beasiswa Sawit 2025 Resmi Dibuka: Kuota 4.000 untuk Pekebun dan Keluarganya

Bisnisia.id, Banda Aceh- Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan...

Hingga Juni 2023, Nilai Ekspor Ekonomi kreatif Capai 11,8 M Dolar AS

Bisniskita.id | Jakarta – Nilai ekspor produk ekonomi kreatif sudah...

Gila! Uang Rp 33 Triliun Dihabiskan Warga Indonesia Buat Game

Industri game Indonesia punya potensi besar, namun hingga kini...

Libur Akhir Tahun, Sabang Jadi Destinasi Favorit Wisatawan

Bisnisia.id | Sabang – Menjelang libur Natal dan Tahun...

Yulianto Sumbang Emas untuk Aceh dari Cabor Hapkido di PON XXI

BANDA ACEH — Kontingen Aceh kembali menambah koleksi medalinya...

Badan Pemenangan Muzakir Manaf – Fadhlullah Siap Hadapi Pilkada Aceh 2024

BISNISIA.ID | Banda Aceh - Dalam upaya meraih kemenangan...

Negara Bagian Amerika Tengah dan Texas Beri Peringatan Kekurangan Listrik

24 Agustus - Dua jaringan listrik AS mengeluarkan peringatan...

Bertemu Wamen, Pj Gubernur Safrizal Sebut Pilkada Berjalan Baik dan Lancar

Bisnisia.id | Jakarta - Penjabat Gubernur Aceh, Dr. H....

Rupiah Terus Melemah terhadap Ringgit, Sentuh Level Terendah dalam Lima Tahun

Nilai tukar rupiah terhadap ringgit Malaysia terus mengalami tekanan...

Bunda Literasi Aceh Luncurkan Buku Anak Bertema Edukasi Pencegahan Stunting

Bisnisia.id | Banda Aceh – Bunda Literasi Aceh, Hj....

Utang Luar Negeri RI Turun Jadi Rp 6.203 Triliun

Bisniskita.id | Jakarta - Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia...