Bisnisia.id, Aceh Besar – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan sapaan khusus kepada Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem), dalam acara Panen Raya Serentak bersama 14 provinsi yang digelar melalui konferensi video, Jumat (4/4/2025).
Dalam suasana akrab, Presiden menyapa langsung Mualem dan menyampaikan niatnya untuk segera berkunjung ke Aceh.
“Terima kasih Gubernur, terima kasih Mualem. Jenggot Anda tambah lebat saya lihat. Saya masih punya hutang kepada Mualem. Saya harus ke Aceh. Saya harus ke semua provinsi. Ini adalah hutang saya. Mohon maaf karena belum sempat sampai,” ujar Presiden dengan senyum.
Presiden Prabowo juga menyinggung tantangan yang dihadapi dalam mengurus negara sebesar Indonesia. Namun, ia menegaskan tetap bersemangat karena didukung oleh jajaran pembantu yang kuat.
“Ternyata mengurus republik keempat terbesar di dunia ini memang rumit. Tapi saya tetap semangat karena saya dibantu oleh orang-orang hebat. Saya merasa memiliki tim yang solid,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden kembali menegaskan pentingnya ketahanan pangan sebagai fondasi negara. Ia memberikan apresiasi tinggi kepada para petani yang menjadi ujung tombak dalam menyediakan bahan pangan bagi rakyat Indonesia.
“Tanpa pangan, tidak ada negara. Tanpa pangan, tidak ada NKRI. Saudara-saudara petani adalah tulang punggung bangsa ini. Banyak orang di kota tidak tahu perjuangan kalian menyediakan bahan makanan,” kata Presiden.
Ia menambahkan, setiap kesulitan yang dihadapi petani merupakan tanggung jawab bersama.
“Kalau ada kendala, sampaikan. Kita cari jalan keluar bersama. Panen raya hari ini adalah bukti kerja keras semua pihak: para petani, menteri, TNI, Polri. Terima kasih, hormat saya kepada kalian semua,” tutup Prabowo.
Sebelumnya, Gubernur Aceh Muzakir Manaf melaporkan kondisi pertanian di Aceh kepada Presiden. Ia menyampaikan sejumlah kebutuhan untuk mendukung peningkatan produksi gabah di Aceh.
“Untuk meningkatkan produksi gabah, Aceh membutuhkan pembangunan saluran irigasi, penambahan pupuk, serta alat-alat pertanian seperti traktor dan mesin pemotong padi,” ujar Mualem.
Ia juga menyampaikan bahwa hingga kini masih terdapat lahan sawah tadah hujan di beberapa wilayah yang belum memiliki akses irigasi. “Di Aceh Utara saja, ada sembilan kecamatan yang belum dialiri irigasi,” jelasnya.
Kepada awak media usai panen, Mualem menegaskan bahwa dukungan pemerintah pusat sangat dibutuhkan untuk mewujudkan Aceh sebagai lumbung padi nasional.
“Pada tahun 2014, Aceh menghasilkan 1,4 juta ton gabah, dan berada di peringkat ke-8 sebagai lumbung pangan nasional. Dengan program yang kita susun saat ini, pada 2025 kita targetkan produksi meningkat menjadi 1,6 juta ton,” ungkap Gubernur.
Kegiatan Panen Raya di Kabupaten Aceh Besar ini turut dihadiri anggota DPR RI asal Aceh T.A. Khalid, Plt. Sekda Aceh M. Nasir, Bupati Aceh Besar Muharram Idris, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh Cut Huzaimah, Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Aceh Akkar Arafat, serta ratusan tamu undangan lainnya. []