Pemerintah Fokus Stabilkan Harga Bapok untuk Jaga Inflasi

Bisniskita.id | Jakarta – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menegaskan, pemerintah akan terus bekerja keras dan sungguh-sungguh dalam menstabilkan harga barang kebutuhan pokok (bapok) agar masyarakat dapat memperoleh bapok dengan harga terjangkau.

Pengendalian harga bapok menjadi prioritas pemerintah untuk menjaga inflasi sehingga masyarakat lebih tenang dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Saat ini, sebagian komoditas bapok mengalami tren penurunan harga.

Hal tersebut disampaikan Mendag Zulkifli Hasan dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) hari ini, Senin (27/11).

“Pada 24 November 2023, harga bapok terpantau stabil. Bahkan, sebagian besar berada pada tren penurunan yang signifikan jika dibandingkan dengan bulan lalu dan minggu lalu. Ada komoditas yang naik harganya dibanding bulan lalu dan minggu lalu. Tentu kondisi ini menjadi perhatian kita bersama. Saya bersama jajaran Kemendag memastikan harga dapat kembali ke level yang terjangkau bagi masyarakat,” kata Zulkifli Hasan.

Baca juga:  BPH Migas Temukan Dugaan Penyalahgunaan BBM Subsidi di Aceh

Zulkifli Hasan menyebutkan, sejumlah komoditas yang naik harganya dibanding bulan lalu adalah cabai merah keriting yang naik 45,21 persen, cabai merah besar 49,93 persen, cabai rawit merah 35,09 persen, bawang merah 22,36 persen, dan gula pasir naik 7,71 persen. Pada Oktober 2023, inflasi bulanan tercatat sebesar 0,17 persen (M-to-M), inflasi volatile food sebesar 0,21 (M-to-M), serta kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,17 persen (M-to-M).

Sementara itu bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, inflasi Oktober 2023 sebesar 2,56 persen (Y-on-Y) dibanding Oktober 2022 dan besaran inflasi tersebut masih dalam sasaran inflasi 2—4 persen. Inflasi volatile food tercatat sebesar 5,54 persen (Y-on-Y) serta kelompok makanan, minuman, dan tembakau mencatatkan inflasi sebesar 5,33% (Y-on-Y).

Baca juga:  Aceh Bersiap Sukses Gelar PON 2024: Kunci Kekompakan dan Silaturahmi

“Saat ini Kemendag bekerja sama dengan dinas yang membidangi perdagangan di seluruh Indonesia terus memantau perkembangan ketersediaan dan harga bapok di 691 pasar rakyat yang tersebar di 503 kabupaten dan kota di 38 provinsi di Indonesia. Pemantauan bapok merupakan salah satu program prioritas Kemendag untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bapok dan menjaga nilai inflasi Indonesia di level yang telah ditargetkan,” jelas Zulkifli Hasan.

Terkait perkembangan proses pembayaran rafaksi minyak goreng, Zulkifli Hasan mengatakan, saat ini Kemendag belum menyampaikan hasil verifikasi PT Sucofindo sebagai surveyor kepada Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Oleh karena itu, BPDPKS belum dapat melaksanakan pembayaran. Ia menjelaskan, Kemendag berupaya menyelesaikan pembayaran rafaksi minyak goreng dengan kehati-hatian sehingga perlu berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga lainnya.

Baca juga:  Ini Daftar UMP 2024 di Seluruh Provinsi RI
Editor:

Bagikan berita:

Popular

Berita lainnya

Dialog Keacehan, Akademisi dan Pemuda Bahas Masa Depan Aceh Bersama Calon Gubernur

Bisnisia.id | Banda Aceh - Universitas Islam Negeri (UIN)...

Kemenangan NasDem Aceh di Pemilu, Ujian Menjaga Amanah Rakyat

Bisnisia.id | Banda Aceh –  NasDem Aceh mencatatkan capaian...

Cerita Putri Ariani Pakai Kartu ATM Visa BSI di Los Angeles 

Bisniskita.id | Banda Aceh - Putri Ariani, seorang influencer...

Shopee Hadirkan Ragam Program untuk UMKM Lokal agar Bisa Go Global

Bisniskita.id | Jakarta - Pesatnya digitalisasi turut berdampak terhadap...

Kolaborasi USK – Telkomsel: Mendorong Generasi Wirausaha Muda

Universitas Syiah Kuala (USK) dan PT. Telekomunikasi Seluler (Telkomsel)...

Mengajak Customer setianya, Isuzu merayakan Tahun Emas di 50 Titik se-Indonesia

BISNISIA.ID | Jakarta - Tahun 2024 menandai 50 tahun...

PDA Aceh Selatan Rintis Usaha Makanan Sehat Lewat Program Rumah Sehat Aisyiyah

BISNISIA.ID | TAPAKTUAN - Majlis Ekonomi Pimpinan Daerah Aisyiyah...

Cadangan Devisa RI Akhir 2024 Capai Rp2.413 triliun

Bisnisia.id | Jakarta – Posisi cadangan devisa Indonesia pada...

Pemerintah Aceh Umumkan Calon Penerima Rumah Layak Huni

  Bisnisia.id | Banda Aceh- Pemerintah Aceh melalui Dinas Perumahan...

Harga Emas Menguat ke $2.630 di Tengah Pelemahan Dolar dan Ketidakpastian Geopolitik

Bisnisia.id - Harga emas kembali menanjak dan mencapai level...

Jamaluddin Idham, TA Khalid, dan Muslim Aiyub Wakili Aceh di Badan Legislasi DPR RI

Bisnisia.id | Banda Aceh - Dikutip dari situs resmi...

Persiapan PON XXI Aceh-Sumut 2024 Ditekankan oleh Irjen Kemendagri: “Sedia Payung Sebelum Hujan”

BANDA ACEH – Irjen Kemendagri, Tomsi Tohir Balauw, menekankan...

Stabilkan Harga, Aceh Luncurkan Gerakan Pangan Murah

Bisnisia.id | Pidie - Gerakan Pangan Murah maupun Pasar...

Sedikit Dayah di Aceh yang Memiliki Pos Layanan Kesehatan

Bisnisia.id | Banda Aceh – Wali Nanggroe Aceh, Teungku...

Budaya Patriarki Picu Lonjakan Kasus KDRT di Aceh

Bisnisia.id | Banda Aceh - Angka kekerasan terhadap perempuan...

ASN Pemerintah Aceh Diimbau Jaga Netralitas

Bisnisia.id|Banda Aceh - Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Serentak...

2 Karya Jurnalistik Bisnisia.id Raih Anugerah Jurnalistik Pertamina 2024

Bisnisia.id | Jakarta – Bisnisia.id kembali mencatatkan prestasi gemilang...

Kesempatan Emas! Telkom Buka Lowongan Magang Content Creator di Banda Aceh

Bisnisia.id | Banda Aceh – PT Telekomunikasi Indonesia (Persero)...

KPK Geledah Rumah Ketum Pemuda Pancasila Japto Soelistyo, Terkait Kasus Gratifikasi Eks Bupati Kutai Kartanegara

Bisnisia.id | Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah...