Bisnisia.id | Banda Aceh – Meski produksi kelapa di Thailand cukup tinggi, negara tersebut masih mengimpor kelapa dari luar. Provinsi Aceh dapat memanfaatkan peluang ini untuk mengekspor kelapa ke Negeri Gajah Putih.
Teerachai, seorang warga Thailand yang kini menetap di Aceh, menyatakan sedang menjajaki peluang ekspor kelapa dari Aceh ke Thailand. Ia berperan sebagai penghubung antara pengusaha Aceh dan Thailand.
“Di Aceh banyak kelapa, seharusnya bisa dikirimkan ke Thailand lewat jalur laut,” ujar Teerachai kepada Bisnisia.id, Kamis (26/12/2024).
Secara geografis, Aceh dan Thailand hanya dipisahkan oleh Selat Malaka. Kedekatan ini memberikan potensi besar untuk hubungan dagang antara kedua wilayah.
Salah satu kebutuhan utama Thailand adalah kelapa sebagai bahan baku pabrik santan. Teerachai menjelaskan bahwa pengiriman bisa dilakukan dengan kapal kayu, tanpa harus menggunakan kontainer.
Provinsi Aceh sendiri memiliki kapasitas produksi kelapa mencapai 63.769.000 ton per tahun. Kabupaten seperti Bireuen, Aceh Utara, dan Aceh Besar menjadi wilayah penghasil kelapa terbesar di Aceh.
“Kebutuhan kami tidak terbatas. Harga per kilogramnya sekitar Rp 10.000, dengan syarat kelapa sudah tua, dikupas, dan disisakan kulitnya,” tambah Teerachai.
Menurut data yang dikutip dari Wikipedia, Thailand adalah produsen kelapa terbesar keenam di dunia. Pada tahun 2009, produksi kelapa Thailand mencapai 1.721.640 ton. Pada tahun 2012, Thailand memiliki 216.000 hektar perkebunan kelapa yang menghasilkan 845 juta butir kelapa utuh.
Meskipun memiliki kapasitas produksi besar, Thailand masih mengimpor kelapa untuk memenuhi kebutuhan domestik dan ekspor. Negara ini menjual kelapa segar serta produk santan siap pakai ke berbagai belahan dunia. Beberapa merek terkenal yang berasal dari Thailand antara lain KFresh dan Thai Coconut.
Dengan peluang yang ada, Aceh diharapkan dapat memanfaatkan potensi ekspor ini untuk meningkatkan perekonomian daerah, sekaligus memperkuat hubungan dagang dengan Thailand.