Menurut Analisis, Emas Alami Penurunan Tajam, Pemilu AS dan Krisis Ekonomi Global Jadi Pemicu

Bisnisia.id | Banda Aceh — Harga emas pekan ini mengalami penurunan signifikan, dipengaruhi oleh sejumlah faktor eksternal yang menciptakan ketidakpastian di pasar global. Salah satu faktor utama yang memengaruhi pergerakan harga emas adalah ketidakpastian politik di Amerika Serikat, terutama terkait dengan hasil pemilu yang baru saja berlangsung. Selain itu, kondisi ekonomi global yang semakin melemah juga turut memberikan dampak besar terhadap permintaan emas sebagai aset aman.

Menurut Rio Fadly, Analis PT. Traders Family Indonesia, ketidakpastian politik yang terkait dengan pemilu AS menjadi salah satu pemicu utama fluktuasi harga emas. “Ketidakpastian yang muncul dari pemilu AS membuat para investor menjadi lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi. Kebijakan politik yang belum pasti dapat mengarah pada perubahan besar dalam kebijakan ekonomi negara tersebut, yang pada gilirannya menekan harga emas,” ujar Rio di Banda Aceh, Rabu (20/11/2024).

n1260b
Foto: Rio Fadly, Analis PT. Traders Family Indonesia.

Sejak awal pekan, harga emas mengalami penurunan yang cukup signifikan, terutama karena pasar sedang fokus pada hasil pemilu dan dampaknya terhadap kebijakan ekonomi di AS. Hal ini membuat investor, yang biasanya mencari perlindungan di emas sebagai aset safe haven, kini lebih memilih untuk memantau hasil pemilu dan langkah-langkah ekonomi yang akan diambil oleh pemerintahan yang baru.

Selain ketidakpastian politik di AS, rilis data ekonomi global juga turut memberikan pengaruh besar terhadap fluktuasi harga emas. Rio menjelaskan bahwa data inflasi dan kebijakan suku bunga bank sentral di berbagai negara berperan penting dalam menentukan daya tarik emas sebagai instrumen investasi. “Ketika inflasi tetap tinggi dan ada ekspektasi terhadap perubahan kebijakan moneter, seperti penurunan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed), emas cenderung menjadi pilihan investasi yang lebih menarik,” jelas Rio.

Baca juga:  KPEI Resmi Dapatkan Pengakuan UE sebagai Third-Country Central Counterparty (CCP)

Ketidakpastian ekonomi global semakin mencuat dalam beberapa minggu terakhir, khususnya dengan adanya tanda-tanda perlambatan ekonomi di Eropa dan Jepang. Di AS, muncul kekhawatiran mengenai potensi pelambatan pasar tenaga kerja yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi. Hal ini menyebabkan ekspektasi bahwa The Fed akan mengambil kebijakan yang lebih dovish dengan menurunkan suku bunga untuk merangsang pertumbuhan ekonomi.

“Jika Federal Reserve memutuskan untuk memangkas suku bunga, daya tarik emas akan semakin meningkat karena biaya peluang untuk menyimpan emas yang tidak menghasilkan bunga akan menjadi lebih rendah,” tambah Rio. Penurunan suku bunga tersebut pada akhirnya dapat menyebabkan pelemahan nilai Dolar AS, yang biasanya berbanding terbalik dengan harga emas. Ketika Dolar AS melemah, emas menjadi lebih terjangkau bagi pemegang mata uang lain, sehingga meningkatkan permintaan.

Namun, Rio juga mencatat meskipun suku bunga di AS menurun, ketidakpastian ekonomi global tetap mempengaruhi perilaku investor. Banyak investor yang beralih ke emas sebagai tempat yang lebih aman untuk melindungi kekayaan mereka dari potensi inflasi atau gejolak pasar. “Permintaan emas sebagai aset safe haven tetap tinggi meskipun ada beberapa penurunan harga. Ketika ketidakpastian politik dan ekonomi meningkat, permintaan terhadap emas justru cenderung stabil atau bahkan meningkat,” kata Rio.

Support dan Resistance Emas dalam Analisis Teknikal

Dari segi teknikal, harga emas pekan ini terlihat cukup volatil. Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh Analis PT. Traders Family Indonesia, support harga emas berada pada level 2560 – 2578, sementara resistance terletak pada level 2680 – 2702. Rio mengungkapkan bahwa saat ini tidak ada pola tertentu pada grafik harga emas yang perlu diwaspadai oleh investor. Meskipun demikian, dia menekankan pentingnya memperhatikan pergerakan harga dalam rentang tersebut, karena level support dan resistance ini dapat memberikan petunjuk mengenai potensi pergerakan harga emas ke depan.

Baca juga:  Kinerja Pasar Modal Indonesia Menguat di Tengah Gejolak Global 

Perbandingan dengan Komoditas Lain dan Sentimen Pasar

Dalam perbandingannya dengan komoditas lainnya, seperti perak dan minyak, emas tetap menjadi komoditas yang lebih populer di kalangan investor sebagai aset lindung nilai. Emas dikenal sebagai “safe haven asset” yang cenderung lebih menarik di saat ketidakpastian ekonomi dan geopolitik, sementara perak dan minyak lebih rentan terhadap fluktuasi pasar.

Sentimen pasar saat ini lebih cenderung bearish terhadap emas, seiring dengan penurunan harga yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Rio menjelaskan bahwa pergerakan harga emas sangat dipengaruhi oleh volume perdagangan. “Ketika volume perdagangan tinggi, baik saat harga naik atau turun, hal tersebut dapat memicu pergerakan harga emas yang lebih tajam. Jadi, jika harga turun dan volume meningkat, harga emas bisa terus turun, begitu juga sebaliknya,” jelas Rio.

Prediksi Harga Emas dan Rekomendasi untuk Investor

Melihat perkembangan harga emas dan kondisi pasar yang terus berubah, Rio memprediksi bahwa harga emas akan melemah hingga akhir bulan ini. “Saya memprediksi harga emas akan ditutup pada level 2558 – 2557 di akhir bulan ini, dengan tren penurunan yang kemungkinan akan berlanjut hingga beberapa minggu ke depan,” ujar Rio.

Meskipun demikian, Rio menegaskan bahwa emas tetap merupakan salah satu aset lindung nilai yang kuat, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global. “Meskipun harga emas mengalami penurunan, emas masih dianggap sebagai pelindung nilai yang efektif terhadap inflasi dan gejolak pasar,” katanya.

Baca juga:  Jaringan Gas Rumah Tangga Terkendala, Aceh Siapkan Strategi Hilirisasi Infrastruktur

Bagi investor yang berminat membeli emas dalam kondisi pasar saat ini, Rio menyarankan agar mereka membeli pada level harga sekitar 2558 – 2557. “Ini adalah level yang cukup menarik untuk membeli emas, terutama jika Anda berencana untuk menyimpannya sebagai investasi jangka panjang,” tambahnya.

Pengaruh Pergerakan Dolar AS dan Volatilitas Pasar Forex

Selain itu, pergerakan Dolar AS juga berperan penting dalam fluktuasi harga emas. Rio menjelaskan bahwa pergerakan harga Dolar AS berbanding terbalik dengan harga emas. Ketika Dolar AS menguat, harga emas cenderung turun, dan sebaliknya. Meskipun pengaruh ini ada, dampaknya tidak selalu signifikan karena banyak faktor lain yang turut mempengaruhi harga emas.

Volatilitas yang terjadi di pasar forex juga turut memberikan dampak, meskipun tidak terlalu besar. Karena emas sering diperdagangkan terhadap berbagai mata uang, fluktuasi di pasar forex dapat mempengaruhi harga emas dalam jangka pendek. Namun, dalam jangka panjang, faktor fundamental seperti kebijakan moneter dan kondisi ekonomi global lebih dominan dalam menentukan arah pergerakan harga emas.

Kesimpulan

Harga emas pekan ini mengalami penurunan yang dipengaruhi oleh sejumlah faktor eksternal, termasuk pemilu AS, ketidakpastian ekonomi global, dan perubahan dalam kebijakan moneter. Meskipun begitu, emas tetap menjadi pilihan utama sebagai aset lindung nilai di tengah ketidakpastian ini. Bagi investor,tentu adanya potensi penurunan harga, emas tetap instrumen investasi yang menarik, terutama jika dilihat sebagai pelindung nilai terhadap inflasi dan gejolak pasar yang tidak menentu.

Editor:

Bagikan berita:

Popular

Berita lainnya

Harga Gabah Kering Panen di Aceh Turun pada September 2024

BISNISIA.ID-  Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh mencatat harga Gabah...

90 Perusahaan Bakal Ramaikan Bursa Karbon pada Agustus

BisnisKita.id- Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana menyelenggarakan program Net...

PSI Siap Rebut Kemenangan di Sabang

BISNISKITA.ID | Sabang - Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah Partai...

Dosa Masa Lalu Thomas Lembong dalam Kasus Korupsi Impor Gula

Bisnisia.id | Jakarta – Kejaksaan Agung (Kejagung) baru-baru ini...

PDAM Tirta Mon Pase Kembangkan Air Siap Minum Non-Perpipaan

Bisnisia.id|Lhokseumawe - PDAM Tirta Mon Pase berencana mengembangkan sistem...

Sabri Badruddin Resmi Pimpin Tim Pemenangan Bustami Hamzah-M. Fadhil Rahmi di Banda Aceh

BISNISIA.ID | Banda Aceh - Koalisi partai pengusung pasangan...

DPD II Partai Golkar Aceh Barat Komitmen Dukung Pasangan Ombus-Syech Fadhil

Bisnisia.id|Aceh Barat - DPD II Partai Golkar Aceh Barat...

Badai Ekstrem Menerjang Arab Saudi

  Badai dan hujan ekstrem menerjang Mekah di Arab Saudi,...

Mengajak Customer setianya, Isuzu merayakan Tahun Emas di 50 Titik se-Indonesia

BISNISIA.ID | Jakarta - Tahun 2024 menandai 50 tahun...

Dukung Permodalan UMKM, Pemerintah Aceh Apresiasi OJK

Bisniskita.id | Banda Aceh - Pemerintah Aceh mengapresiasi Otoritas...

Paramotor Pembuka Pertandingan PON di Aceh

ACEH UTARA – Pekan Olahraga Nasional (PON) merupakan pesta...

Jelang Nataru, ASDP Imbau Pengguna Jasa Feri Waspada Cuaca Ekstrem

Bisnisia.id | Jakarta – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)...

Hattrick Vini Jr Libas Dortmund 5-2

Real Madrid kembali menampilkan performa spektakuler di Liga Champions...

BPS: Aceh Catat Deflasi 0,52 Persen, Inflasi Terkendali di 1,50 Persen

BISNISIA.ID | Banda Aceh – Penjabat Gubernur Aceh, Dr....

Kolaborasi Antara Pemerintah dan Komunitas Perkuat Perlindungan Perempuan dan Anak

Bisnisia.id|Aceh Utara - Dalam rangka memperingati Hari Santri dan...

Universitas Syiah Kuala Terima Pendanaan Rp970 Juta untuk Kembangkan Produk Face Care

Bisnisia.id|Banda Aceh -  Universitas Syiah Kuala (USK) bersama PT....

ExxonMobil Kembali ke Aceh, Peluang Baru atau Luka Lama Terulang?

Bisnisia.id | Banda Aceh – Perusahaan raksasa migas asal...

Industri Otomotif Indonesia Tumbuh Pesat, Pemerintah Dorong Transisi ke Kendaraan Listrik

Bisnisia.id | Jakarta – Sepanjang Januari hingga Oktober 2024,...

“Nuga-Nuga” Melukis Sejarah dan Masa Depan Aceh: Refleksi 20 Tahun Tsunami 2004

Bisnisia.id | Banda Aceh – Kegiatan melukis bertajuk “Nuga-Nuga”...

Hilirisasi Kakao, Indonesia Jadi Pemasok ke Pasar Dunia

Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Perindustrian, telah fokus pada pelaksanaan...