Bisnisia.ID | Banda Aceh – Mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) yang tergabung dalam Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) menciptakan sebuah produk inovatif bernama Scruber. Scrub kecantikan ini memanfaatkan cangkang tiram dan minyak nilam sebagai bahan utamanya, sebuah solusi cerdas untuk menanggulangi penumpukan limbah sekaligus membantu petani nilam di Aceh.
Produk ini merupakan hasil kolaborasi lintas disiplin mahasiswa USK, dibimbing oleh Dr. Vicky Prajaputra, M.Si, dari Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Kelautan dan Perikanan USK. Tim Scruber terdiri dari Muhammad Ghufran, Ismail Husein, Maghfirah dari Prodi Ilmu Kelautan, serta Rizky Rayhan Prasetyo dan Dila Puspita Sari Simbolon dari Prodi Ilmu Hukum.
Ghufran, Ketua Tim Scruber, menjelaskan bahwa produk ini muncul dari dua permasalahan utama yang dihadapi masyarakat Aceh. “Kami ingin mengatasi limbah cangkang tiram yang menumpuk di Gampong Alue Naga serta membantu petani nilam Aceh yang kesulitan memasarkan minyak nilam mentah mereka,” ungkapnya.
Proses produksi Scruber melibatkan pemanfaatan kalsium oksida dari cangkang tiram, yang telah diteliti bebas dari kandungan logam berat dan bermanfaat sebagai bahan abrasif alami. Kandungan ini efektif untuk mengangkat sel kulit mati sekaligus merangsang regenerasi kulit. Selain itu, minyak nilam yang digunakan dalam produk ini telah melalui proses purifikasi dan berfungsi sebagai antibakteri, antioksidan, serta anti-aging.
“Produk kami tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan kulit, tapi juga menjadi solusi atas masalah lingkungan dan ekonomi lokal,” ujar Ghufran.
Scruber mulai diproduksi sejak Februari 2024 di laboratorium Atsiri Research Center USK yang bersertifikasi BPOM, memastikan kualitas dan keamanan produk.
Prestasi di Tingkat Nasional
Berkat inovasi ini, Tim Scruber diundang untuk berpartisipasi dalam Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) Expo XV 2024 di Universitas Halu Oleo, Kendari, pada 25-27 Oktober 2024. KMI Expo adalah ajang nasional bagi wirausahawan muda untuk memamerkan produk inovatif mereka.
“Lolos ke KMI Expo adalah pencapaian besar bagi tim kami. Ini membuktikan bahwa Scruber bukan hanya produk biasa, tetapi juga bentuk dukungan nyata untuk petani nilam Aceh dan solusi terhadap limbah tiram,” tambah Ghufran.
Inovasi Lain dari USK
Selain Scruber, Dr. Vicky Prajaputra menyebutkan bahwa tim mahasiswa juga telah menghasilkan beberapa produk inovatif lainnya, seperti kolagen dari tulang tuna, masker wajah anti jerawat, serum anti-aging, serta lotion anti nyamuk dan pelembab tangan dari kombinasi gelatin kulit tuna dan minyak nilam.
Dengan keberhasilan ini, Tim Scruber juga mendapatkan bantuan pembiayaan untuk paten formulasi produk dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
“Semoga inovasi ini tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat Aceh, khususnya petani nilam,” tutup Dr. Vicky.