Bisnisia.id | Jakarta – Kementerian Energi Sumber Daya Mineral menemukan adanya kekeliruan dalam penyaluran subsidi listrik Rp 1,2 triliun. Pemerintah berjanji akan mengkaji temuan itu agar subsidi listrik benar-benar diperuntukkan bagi masyarakat miskin.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung seperti dilansir CNBN Indonesia menuturkan pihaknya akan segera berkomunikasi dengan PLN untuk mendalami temuan itu. Kajian perlu dilakukan agar pemerintah menemukan fakta yang sebenarnya.
“Ini kita koordinasi dengan teman-teman yang ada di Ketenagalistrikan, di PLN, kira-kira yang tidak tepat sasaran tuh yang kayak bagaimana,” kata dia.
Dia menyatakan ingin menelusuri lebih jauh penyebab subsidi yang dinilai salah sasaran. Menurutnya, klasifikasi masyarakat yang layak menerima subsidi tidak bisa hanya berdasarkan kepemilikan rumah.
“Terkadang, ketidaktepatan sasaran itu bukan ditentukan oleh fisik bangunan, tetapi oleh kondisi ekonomi masyarakat terkait,” ujarnya.
Untuk mendapatkan data yang lebih komprehensif, Yuliot juga akan bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS). “Kami akan menjalin kerjasama dengan BPS untuk memeriksa data subsidi yang tidak tepat sasaran,” jelasnya.
Sebelumnya, Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) mengungkap dugaan subsidi listrik salah sasaran kepada 10,6 juta pelanggan. Subsidi tersebut diberikan kepada masyarakat yang tidak tergolong miskin, sehingga berpotensi merugikan negara hingga Rp 1,2 triliun.