Bisnisia.id | Banda Aceh – Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh merilis capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Aceh pada tahun 2024 yang menunjukkan kenaikan.
Kepala BPS Aceh, Ahmadriswan Nasution, Senin (2/12/2024) menyampaikan bahwa IPM Aceh mencapai angka 75,36, meningkat sebesar 0,66 poin atau 0,88% dibandingkan tahun sebelumnya. Capaian ini juga lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional yang berada di angka 75,02.
“Pertumbuhan IPM Aceh tahun 2024 juga lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada tahun 2023 serta rata-rata tahunan selama periode 2020–2023. Ini menunjukkan adanya progres signifikan dalam pembangunan manusia di Aceh,” ujar Ahmadriswan dalam rilis berita statistik yang diadakan di Kantor BPS Aceh.
IPM disusun berdasarkan tiga dimensi utama: umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, serta standar hidup layak. Data terbaru menunjukkan:
- Umur Harapan Hidup di Aceh mencapai 73,2 tahun, yang menunjukkan peluang hidup hingga usia tersebut dalam kondisi kesehatan stabil.
- Rata-Rata Lama Sekolah tercatat 9,64 tahun, yang artinya sebagian besar penduduk Aceh belum menyelesaikan pendidikan tingkat SMP.
- Harapan Lama Sekolah cukup tinggi di angka 14,39 tahun, mencerminkan tingginya ekspektasi masyarakat Aceh terhadap pendidikan.
- Pengeluaran per Kapita per Tahun yang Disesuaikan mencapai Rp10.811.000, meningkat sebesar 4,62% dibandingkan tahun sebelumnya.
“Peningkatan IPM Aceh tahun ini didorong oleh pertumbuhan pada semua indikator pembentuk. Umur harapan hidup meningkat 0,14 tahun, rata-rata lama sekolah naik 0,09 tahun, harapan lama sekolah bertambah 0,01 tahun, dan pengeluaran per kapita meningkat Rp447 ribu dibandingkan tahun 2023,” jelas Ahmadriswan.
Sementara itu, di tingkat kabupaten/kota, Banda Aceh mencatatkan IPM tertinggi dengan nilai 88,85, masuk dalam kategori “sangat tinggi”. Sebaliknya, IPM terendah tercatat di Kota Subulussalam dengan angka 70,64.
Dari 23 kabupaten/kota di Aceh, sebanyak 20 daerah berada dalam kategori tinggi, sementara tiga daerah—Banda Aceh, Lhokseumawe, dan Langsa—masuk kategori sangat tinggi.
Secara regional, Provinsi Aceh berada di posisi kelima tertinggi di Sumatra, setelah Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Lampung.
“Meski IPM Aceh meningkat, provinsi lain di Sumatra juga mencatatkan pertumbuhan yang signifikan. Provinsi Sumatera Barat, misalnya, mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 1,04%,” ungkapnya.
Ahmadriswan menekankan bahwa meski capaian IPM Aceh cukup membanggakan, masih banyak tantangan yang harus dihadapi, terutama dalam meningkatkan rata-rata lama sekolah.
“Rata-rata lama sekolah yang masih di bawah jenjang SMP perlu menjadi perhatian bersama. Tingginya harapan lama sekolah menunjukkan adanya potensi yang harus didukung dengan fasilitas dan kebijakan yang memadai,” tutupnya.