Bisnisia.id | Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan perekonomian Indonesia sepanjang tahun 2024 tumbuh sebesar 5,03 persen, sedikit melemah dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 5,05 persen. Pelaksana Tugas Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, mengatakan pada triwulan IV 2024 ekonomi tumbuh 0,53 persen dibandingkan triwulan sebelumnya, serta tumbuh 5,02 persen setiap tahunnya
Perekonomian Indonesia pada tahun 2024 diukur berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku sebesar Rp22.139,0 triliun dengan PDB per kapita mencapai USD4.960,3. Dari sisi produksi, sektor industri pengolahan, konstruksi, dan perdagangan menjadi penyumbang utama pertumbuhan ekonomi, didukung peningkatan permintaan luar negeri.
Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga dan investasi menjadi kontributor utama pertumbuhan ekonomi. Konsumsi rumah tangga mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 2,62 persen, sementara investasi tumbuh 1,61 persen. Tiga sektor dengan pertumbuhan tertinggi pada tahun 2024 adalah jasa lainnya, transportasi dan pergudangan, serta akomodasi dan makan minum.
Berdasarkan lapangan usaha, sektor industri pengolahan mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 0,90 persen, diikuti sektor perdagangan sebesar 0,67 persen, konstruksi 0,64 persen, dan informasi-komunikasi 0,50 persen. Pertumbuhan ini mencerminkan peningkatan aktivitas produksi dan investasi yang terus berlanjut sepanjang tahun 2024.
Secara spasial, seluruh wilayah di Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi positif. Pulau Jawa masih menjadi motor utama perekonomian dengan kontribusi 57,02 persen terhadap PDB nasional. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi di Bali dan Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, serta Maluku dan Papua melampaui rata-rata nasional, dengan Maluku dan Papua mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 7,81 persen.