Bisnisia.id | Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Kamis (28/11/2024), diperkirakan bergerak variatif dengan kecenderungan menguat, didukung sentimen dari kebijakan moneter longgar dan momentum akhir tahun. Investor disarankan memanfaatkan peluang di sektor-sektor dengan prospek cerah.
Sektor Keuangan Mendominasi
Sektor keuangan tetap menjadi tulang punggung IHSG, dengan rekomendasi akumulasi pada saham BBRI (Bank Rakyat Indonesia) dan BMRI (Bank Mandiri). Keduanya diprediksi mencatat kenaikan menuju target harga masing-masing Rp 5.700 dan Rp 7.200. Fundamental yang kokoh, ditambah insentif fiskal, menjadi alasan utama sektor ini menarik perhatian investor.
Konsumer dan Properti Menguat
Di sektor konsumer, saham MAPI (Mitra Adiperkasa) menjadi sorotan dengan target harga Rp 1.935, didukung kinerja stabil dan momentum belanja akhir tahun. Properti juga menunjukkan sinyal positif, dengan saham SMRA (Summarecon Agung) direkomendasikan “trading buy” di target harga Rp 780. Optimisme ini didorong oleh kebijakan pemerintah yang mendukung pembiayaan sektor perumahan.
Sektor Teknologi dan Infrastruktur Berpotensi
Saham teknologi seperti BUKA (Bukalapak) mencatatkan kenaikan akumulatif sebesar 6,67% selama sebulan terakhir meski ada sedikit koreksi. Proyeksi jangka pendek masih positif dengan potensi target Rp 153 per saham. Sementara itu, saham infrastruktur seperti ADHI (Adhi Karya) dan WIKA (Wijaya Karya) diuntungkan oleh proyek strategis nasional dan alokasi anggaran pembangunan.
Sentimen Global dan Evaluasi Indeks
Evaluasi indeks mayor baru-baru ini membawa harapan baru bagi pasar. Emiten yang masuk indeks unggulan cenderung menarik aliran dana investor. Namun, ketidakpastian global tetap menjadi perhatian, terutama dengan fluktuasi di sektor energi dan suku bunga internasional.
Dengan proyeksi pergerakan IHSG dalam rentang 7.180–7.300, investor disarankan berfokus pada saham dengan fundamental kuat dan kinerja stabil untuk investasi jangka menengah hingga panjang.
Sumber: carisaham.com