Bisnisia.id | Jakarta – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan pidato utama yang penuh inspirasi dalam acara APEC CEO Summit yang digelar di National Grand Theater, Lima, Peru, pada Kamis (14/11/2024).
Dalam pidatonya yang dihadiri oleh para pemimpin bisnis dan tokoh ekonomi terkemuka dari seluruh kawasan Asia-Pasifik, Presiden Prabowo menekankan pentingnya peran sektor bisnis dan wirausahawan sebagai motor penggerak ekonomi global serta pilar dalam mewujudkan perdamaian dan kesejahteraan dunia.
Presiden Prabowo mengawali pidatonya dengan menyampaikan rasa terima kasih atas undangan dari forum bergengsi tersebut.
Ia menyoroti bahwa di tengah ketidakpastian global akibat tantangan geopolitik dan perubahan ekonomi dunia, komunitas bisnis memiliki peran vital dalam menciptakan lapangan kerja, mengurangi kemiskinan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
“Tanpa partisipasi aktif dari sektor ekonomi, kita tidak bisa mencapai pertumbuhan dan kesejahteraan,” tegas Presiden Prabowo dalam keterangan yang diterima media Bisnisia.id, Minggu, 17 November 2024.
Menurutnya, perusahaan dan para pengusaha tidak hanya menciptakan keuntungan, tetapi juga berkontribusi terhadap stabilitas sosial dengan menciptakan lapangan kerja dan mendukung program-program sosial.
Lebih lanjut, Presiden Prabowo menggambarkan kawasan Pasifik sebagai salah satu wilayah paling dinamis dan berpotensi di dunia. Ia menyebut bahwa kawasan ini memiliki keunggulan dalam hal teknologi, demografi muda, dan sumber daya alam yang melimpah.
Namun, ia juga menyoroti bahwa potensi tersebut dihadapkan pada berbagai tantangan, termasuk ketegangan geopolitik yang dapat mengganggu stabilitas regional.
“Terobosan-terobosan teknologi yang luar biasa menuntut para pemimpin untuk lebih bijaksana, lebih sabar, lebih akomodatif,” ujar Presiden.
Ia menekankan bahwa kekuatan teknologi, meski berpotensi besar untuk membawa kemajuan, juga dapat menjadi ancaman serius jika tidak dikelola dengan bijak.
Presiden Prabowo menyuarakan harapan bahwa para pemimpin dunia akan lebih memilih jalan dialog dan kerjasama untuk mencapai kebaikan bersama.
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo juga memaparkan langkah-langkah strategis Indonesia untuk mencapai swasembada energi hijau. Indonesia, menurutnya, memiliki potensi besar dalam sektor energi terbarukan, terutama panas bumi.
“Kita bisa mengganti bahan bakar fosil dengan energi terbarukan. Kita mempunyai potensi panas bumi terbesar. Saya kira 60 persen potensi energi panas bumi dunia ada di Indonesia,” ungkap Presiden.
Ia menambahkan bahwa Indonesia bertekad menjadi pemimpin dalam transisi energi bersih dan berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon melalui pemanfaatan energi terbarukan.
Hal ini sejalan dengan upaya global untuk mengatasi perubahan iklim dan mendorong pembangunan berkelanjutan.
Presiden Prabowo tidak hanya berbicara tentang potensi domestik, tetapi juga menggambarkan peluang kerja sama dengan negara tuan rumah, Peru.
Ia menyoroti potensi sinergi antara kedua negara dalam bidang perikanan, maritim, dan industri pengolahan.
“Kami memiliki tiga perempat wilayah nasional yang berupa perairan dengan potensi besar untuk perikanan, akuakultur, dan industri pengolahan. Kami bertekad untuk melakukan industrialisasi dengan melakukan hilirisasi sumber daya, mengolah sumber daya kami,” kata Presiden.
Selain itu, Presiden Prabowo juga menjelaskan langkah-langkah reformasi yang dilakukan Indonesia dalam sektor kesehatan dan pendidikan, termasuk kebijakan untuk membuka akses lebih luas bagi universitas dan rumah sakit asing.
Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan publik dan memperkuat daya saing tenaga kerja Indonesia.
Mengakhiri pidatonya, Presiden Prabowo menyampaikan undangan terbuka kepada para investor dan pelaku bisnis di kawasan Pasifik untuk menanamkan modal di Indonesia.
Ia menegaskan bahwa pemerintah Indonesia berkomitmen untuk melindungi investasi asing dan menciptakan iklim bisnis yang kondusif.
“Indonesia terbuka untuk lebih banyak bisnis. Saya bertekad melindungi semua investasi untuk memberikan kondisi ekonomi yang menguntungkan dan terlibat dalam organisasi ekonomi besar dunia untuk menciptakan kesejahteraan bersama,” ujar Presiden.
Presiden Prabowo menekankan bahwa perdamaian global tidak bisa dicapai tanpa adanya keterlibatan aktif dari semua pihak.
“Perdamaian hanya dapat diwujudkan melalui dialog dan pemahaman bersama,” pungkasnya.