Bisnisia.id|Banda Aceh – Pengadilan Tinggi Banda Aceh hari ini melantik Abdul Azis, MH sebagai Wakil Ketua Pengadilan Tinggi (PT) Banda Aceh. Pelantikan yang berlangsung khidmat ini dipimpin oleh Ketua Pengadilan Tinggi Banda Aceh, Dr. Suharjono, setelah memimpin upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-96. Abdul Azis menggantikan Isnurul Syamsul Arief yang telah dimutasi ke Pontianak, Kalimantan Barat sebagai Wakil Ketua PT Pontianak.
Acara pelantikan dihadiri oleh Wakil Ketua PT Medan, para Hakim Tinggi dari PT Medan dan PT Banda Aceh, serta para pejabat struktural dan fungsional. Hadir pula anggota Dharmayukti Karini serta undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Dr. Suharjono menyampaikan keprihatinan atas peristiwa yang baru-baru ini mencoreng citra Mahkamah Agung. Ia menekankan pentingnya menjaga integritas dan kualitas di lingkungan peradilan, khususnya di Aceh. “Kejadian buruk itu telah mencoreng citra Mahkamah Agung yang dibina selama puluhan tahun dan merusak kepercayaan publik. Semoga hal ini tidak terjadi di Aceh. Di Pengadilan Tinggi yang memayungi seluruh Pengadilan Negeri se-Aceh, mari kita bangun integritas dan kualitas baik oleh para Hakim Tinggi, Kepaniteraan, maupun Kesekretariatan,” tegas Suharjono.
Dr. Suharjono juga mengapresiasi prestasi PT Banda Aceh yang berhasil meraih nilai A dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) untuk kedua kalinya. “SAKIP ini adalah sistem yang mengintegrasikan perencanaan, penganggaran, dan pelaporan kinerja, yang bertujuan untuk menjadikan Pengadilan Tinggi sebagai institusi yang akuntabel, efisien, efektif, dan responsif terhadap masyarakat,” ujarnya.
Abdul Azis yang baru saja dilantik turut menyampaikan kebahagiaannya atas amanah yang diberikan Mahkamah Agung. Ia, yang didampingi istri dan merupakan ayah dari empat anak, menyatakan bahwa penugasannya di Aceh serasa seperti pulang kampung, mengingat ia pernah bertugas di Aceh selama belasan tahun. “Saya mohon arahan dan bimbingan dari Yang Mulia Ketua PT untuk mengoptimalkan performa PT Banda Aceh yang sudah mencapai prestasi A terkait SAKIP,” ujar pria kelahiran Asahan, Sumatera Utara, yang kini berusia 60 tahun.
Pelantikan ini diharapkan menjadi awal yang baik untuk menjaga dan meningkatkan kualitas serta akuntabilitas pelayanan di Pengadilan Tinggi Banda Aceh, demi kepercayaan publik dan kepentingan masyarakat Aceh.