BISNISIA.ID – Kinerja keuangan PT Bank Aceh Syariah menunjukkan pertumbuhan yang konsisten dalam tiga tahun terakhir. Berdasarkan data terbaru, aset bank ini terus mengalami peningkatan positif dari tahun 2020 hingga 2023, mencerminkan manajemen yang baik dan kondisi pasar yang mendukung.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) RI dalam dokumen Roadmap Penguatan Bank Pembangunan Daerah 2024-2027, menyebutkan, pada tahun 2020, aset Bank Aceh Syariah tercatat sebesar Rp 25,56 triliun. Pada tahun 2021, aset bank milik Pemprov Aceh itu meningkat signifikan sebesar Rp 2,71 triliun, sehingga total aset mencapai Rp 28,27 triliun, mencatat pertumbuhan tahunan sebesar 10,6 persen.
Pertumbuhan aset terus berlanjut pada tahun 2022, meskipun dalam angka yang lebih moderat. Aset Bank Aceh Syariah tercatat sebesar Rp 28,90 triliun, meningkat sebesar Rp 0,63 triliun atau 2,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Pada tahun 2023, kinerja aset kembali mencatatkan pertumbuhan yang lebih besar. Aset bank yang berdiri pada 6 Agustus 1873 itu mencapai Rp 30,59 triliun, bertambah Rp 1,69 triliun dari tahun sebelumnya, atau mengalami kenaikan sebesar 5,8 persen. Angka ini menunjukkan bahwa Bank Aceh Syariah mampu mempertahankan kinerja positif dan terus tumbuh di tengah persaingan industri perbankan syariah.
Secara keseluruhan, dalam kurun waktu 2020 hingga 2023, aset Bank Aceh Syariah bertumbuh dari Rp 25,56 triliun menjadi Rp 30,59 triliun, dengan total peningkatan Rp 5,03 triliun dalam periode tiga tahun. Pertumbuhan rata-rata tahunan selama periode tersebut mencapai sekitar 6 persen
Kondisi ini menunjukkan pertumbuhan yang stabil dan mencerminkan manajemen yang efektif di Bank Aceh Syariah, serta ketahanan bank dalam menghadapi tantangan ekonomi. Meskipun terjadi perlambatan pada tahun 2022, bank berhasil meningkatkan aset secara lebih signifikan pada tahun 2023.