BPH Migas Tambah Kuota BBM Pertalite dan BBM Solar untuk Simeulue

Bisnisia.id | Simeulue – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) secara resmi menambah kuota dua jenis Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk Kabupaten Simeulue pada tahun 2025. Penambahan tersebut mencakup BBM Jenis Bahan Bakar Tertentu (BPT), yaitu solar, yang meningkat dari 4.608 kiloliter (KL) pada 2024 menjadi 5.251 KL pada 2025. Sementara itu, BBM Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP), yaitu pertalite, juga mengalami kenaikan, dari 9.395 KL pada 2024 menjadi 10.360 KL pada 2025.

Namun, berbeda dengan peningkatan pada solar dan pertalite, kuota BBM Minyak Tanah Bersubsidi (JBT) untuk Kabupaten Simeulue justru mengalami penurunan. Pada 2025, kuota minyak tanah bersubsidi ditetapkan sebanyak 3.296 KL atau 3.296.000 liter, turun dari 3.360 KL pada tahun sebelumnya. Penurunan ini tercantum dalam surat resmi BPH Migas bernomor T-/MG.05/BPH/2025, tertanggal 14 Januari 2025, yang ditujukan kepada Gubernur Aceh dan ditandatangani oleh Kepala BPH Migas, Erika Retnowati.

Baca juga:  Komitmen untuk Tata Kelola yang Lebih Baik, DPRA Pastikan Kelanjutan Pansus Tambang

Penetapan Kuota dan Dampaknya

Ridwan Nasra, Kepala Bagian Perekonomian Pemerintah Kabupaten Simeulue, membenarkan informasi tersebut. “Pemerintah Kabupaten Simeulue telah menerima surat resmi dari BPH Migas yang menetapkan kuota BBM tahun 2025. Ada pengurangan kuota minyak tanah dan penambahan kuota untuk solar serta pertalite,” ujar Ridwan pada Rabu, 22 Januari 2025.

Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Taufiqurrahman, Plt Kadis Perindagkop UMKM Kabupaten Simeulue. “Benar, kuota minyak tanah berkurang, sedangkan kuota solar dan pertalite bertambah,” tambahnya.

Meskipun terjadi pengurangan, Simeulue menjadi satu-satunya kabupaten di wilayah Sumatera dan sekitarnya yang masih mendapatkan kuota minyak tanah bersubsidi. Sebagian besar daerah lain telah beralih sepenuhnya ke penggunaan gas elpiji.

Baca juga:  Eksplorasi Migas Berlanjut, BPMA dan PGE Sosialisasikan Seismik 3D di Aceh Utara

Dampak Pengurangan Minyak Tanah bagi Warga

Pengurangan kuota minyak tanah diperkirakan akan memengaruhi sekitar 27 ribu Kepala Keluarga (KK) di 138 desa di 10 kecamatan yang ada di Kabupaten Simeulue. Setiap keluarga diprediksi akan kehilangan sekitar 2 liter dari jatah bulanan sebelumnya.

Langkah pengurangan ini merupakan bagian dari kebijakan konversi minyak tanah ke LPG yang diterapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia. Tujuannya adalah untuk mengurangi ketergantungan pada minyak tanah serta mendorong penggunaan energi alternatif berupa Liquified Petroleum Gas (LPG).

Dengan adanya penambahan kuota solar dan pertalite, diharapkan kebutuhan transportasi dan produktivitas masyarakat Simeulue dapat tetap terpenuhi, meskipun terdapat tantangan dalam transisi dari minyak tanah ke LPG.

Baca juga:  Lomba Nobar PON XXI Antarkampung Hadiah Ratusan Juta

Potensi Tantangan dan Harapan

Pengurangan kuota minyak tanah dapat memicu tantangan baru bagi masyarakat yang belum sepenuhnya siap beralih ke penggunaan gas. Namun, kebijakan ini sekaligus membuka peluang untuk mempercepat adaptasi terhadap sumber energi yang lebih ramah lingkungan dan efisien.

Langkah proaktif pemerintah daerah, seperti sosialisasi konversi energi serta memastikan ketersediaan dan distribusi LPG yang merata, akan sangat penting untuk mendukung keberhasilan kebijakan ini tanpa mengurangi kesejahteraan masyarakat Simeulue.

Editor:
Hendra Vramenia

Bagikan berita:

Popular

Berita lainnya

Cerita Syarifah Bangun Bisnis Dimsum Rumahan

BISNISIA.ID – Di tengah kesibukan menunggu wisuda, Syarifah Nurmasyitah,...

Sanitasi Sehat di Aceh Tengah, 544 KK Jadi Prioritas Bebas BABS 100 Persen

Bisnisia.id |Takengon - Percepat program Stop Buang Air Besar...

Monumen Pelanggaran HAM ‘Rumoh Geudong’ Pidie Telan Rp 13 Miliar

Bisnisia.id | Jakarta - Kementerian Hak Asasi Manusia dan...

Peluang Ekspor: Thailand Minati Kelapa dari Aceh

Bisnisia.id | Banda Aceh - Meski produksi kelapa di...

Indonesia-AS Perkuat Kerja Sama Energi dan Mineral Berkelanjutan

Bisniskita.id | Jakarta – Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat sepakat...

Dialog Keacehan, Akademisi dan Pemuda Bahas Masa Depan Aceh Bersama Calon Gubernur

Bisnisia.id | Banda Aceh - Universitas Islam Negeri (UIN)...

Dalih Ketahanan Pangan, Pemerintah Ingin Cetak Sawah Baru 3 Juta Hektar

Bisnisia.id | Jakarta - Pemerintahan Prabowo Subianto ingin meningkatkan...

Produksi Sampah Plastik 4-5 Ton Perhari di Expo PKA-8

BISNISKITA.ID | Banda Aceh - Produksi sampah plastik 4-5...

ICMI Aceh Dorong Gubernur Terpilih Selesaikan RS Regional dan Bangun Pelabuhan Ekspor

Bisnisia.id | Banda Aceh - Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia...

Aceh Butuh Investasi Industri untuk Kurangi Kemiskinan

Bisnisia.id | Banda Aceh – Penjabat (Pj) Gubernur Aceh,...

Krisis Ekonomi, 9 Juta Orang Kelas Menengah Jatuh Miskin

Bisnisia.id | JAKARTA — Kalangan ekonom mengonfirmasi bahwa daya...

PON XXI: Momentum Kebangkitan Pariwisata Aceh

Bisnisia.id | Banda Aceh – Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan...

Peringati HKN ke-59, Pemerintah Aceh Beri Penghargaan Untuk Nakes

Bisniskita.id - Banda Aceh - Pemerintah Aceh memberikan penghargaan...

Banda Aceh Raih Opini WTP Ke-16 Kali Berturut-turut dari BPK RI

BISNISKITA.ID | Banda Aceh – Lebih dari satu dasawarsa,...

KFC Rugi Rp 558,75 Miliar, Puluhan Gerai Tutup

Bisnisia.id | Jakarta - PT Fast Food Indonesia Tbk...

Piala AFF 2024: Indonesia Tantang Myanmar, Malam Ini Live di RCTI

Bisnisia.id | Jakarta – Tim Nasional Indonesia akan memulai...

Jumlah Penduduk Miskin Aceh Berkurang 85.570 Orang

Bisnisia.id | Banda Aceh - Jumlah penduduk miskin di...

Melihat Generasi Muda Aceh Belajar dan Berkarya di AMANAH

Kunjungan ke AMANAH Aceh memberikan wawasan mendalam tentang peran...

Sah, Nasri Pimpin Badan Pengelola Migas Aceh 2025-2029

Bisnisia.id | Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya...

BSI Dorong Migrasi Nasabah ke SuperApp BYOND by BSI, Baru 30% yang Beralih

Bisnisia.id | Banda Aceh – Bank Syariah Indonesia (BSI)...