BISNISIA.ID | Banda Aceh – Komunitas Kejar Mimpi Aceh (KMA) kembali menginspirasi generasi muda dengan menggelar kegiatan Buka Buku special edition bersama Lavina Sabila, penulis buku berjudul Sebenarnya Aku Mampu.
Acara ini berlangsung di Gramedia Banda Aceh, pada Minggu (29/9/2024).
Kegiatan ini merupakan salah satu inisiatif positif yang digagas oleh KMA sebagai bagian dari gerakan Kejar Mimpi yang diinisiasi oleh PT Bank CIMB Niaga sejak 2017.
Gerakan ini aktif menciptakan berbagai program yang berdampak bagi anak muda dan masyarakat.
Amira Fauza, Person In Charge (PIC) kegiatan dari Kejar Mimpi Aceh, menjelaskan bahwa kegiatan kali ini berbeda dengan acara-acara Buka Buku sebelumnya.
Dalam edisi khusus ini, peserta mendapatkan kesempatan untuk mendengarkan langsung kisah inspiratif dari Lavina Sabila, seorang penulis muda yang berhasil menerbitkan bukunya.
“Acara ini spesial karena peserta bisa langsung mendengarkan perjalanan Kak Lavina dalam menghasilkan buku Sebenarnya Aku Mampu, yang sangat menginspirasi. Semoga dari kisah beliau, peserta dapat belajar banyak hal tentang perjuangan dalam dunia kepenulisan,” ujar Amira.
Kegiatan Buka Buku batch 7 ini berkolaborasi dengan Gramedia melalui program Gramedia Literasi Corner.
Alfi Risky, PIC dari Gramedia Literasi Corner, menjelaskan bahwa acara ini tidak hanya menjadi ajang untuk mengenal lebih dekat dengan penulis buku, tetapi juga memberikan wawasan tambahan terkait proses kreatif dalam menulis dan cara-cara untuk menerbitkan buku.
“Kami sangat senang bisa berkolaborasi dengan Kejar Mimpi Aceh. Melalui Buka Buku ini, peserta bisa mendapatkan insight baru tentang dunia kepenulisan, apalagi dengan hadirnya Kak Lavina sebagai penulis buku. Kami juga berharap peserta bisa memanfaatkan fasilitas Literasi Corner di Gramedia untuk memperdalam minat baca dan menulis mereka,” ungkap Alfi.
Lavina Sabila, penulis buku Sebenarnya Aku Mampu, berbagi cerita tentang kebahagiaan yang ia rasakan setelah karyanya diterbitkan dan bisa dilihat di toko buku besar seperti Gramedia.
Bagi Lavina, menerbitkan buku bukan hanya prestasi pribadi, tetapi juga sebuah kebanggaan yang ia persembahkan untuk keluarganya.
“Bisa punya buku yang diterbitkan adalah mimpi yang terwujud. Rasanya luar biasa saat ke Gramedia dan melihat buku saya terpajang di rak. Ini bukan hanya kebahagiaan untuk saya, tapi juga untuk keluarga yang selalu mendukung,” ujar Lavina.
Ia juga memberikan motivasi kepada para penulis muda yang ingin menerbitkan buku, mendorong mereka untuk memulai dari platform yang dekat dengan keseharian, seperti media sosial.
Menurutnya, era digital saat ini memberikan banyak peluang bagi penulis untuk dikenal penerbit tanpa harus melalui cara-cara konvensional.
“Kalau teman-teman ingin menerbitkan buku, mulailah menulis di media sosial. Cerita fiksi atau hal-hal inspiratif bisa kalian bagikan di sana. Sekarang banyak penerbit yang memperhatikan karya-karya di media sosial, dan kadang justru penerbit yang akan mendekati kita,” tambahnya.
Lavina juga mengapresiasi acara Buka Buku ini sebagai wadah positif yang bisa dimanfaatkan oleh anak muda di Banda Aceh.
Di tengah kebiasaan berkumpul di tempat-tempat nongkrong pada akhir pekan, Lavina merasa kegiatan seperti ini bisa menjadi alternatif yang lebih produktif.
“Menurut saya, kegiatan ini sangat positif, terutama untuk mengisi waktu di akhir pekan. Anak muda tidak hanya nongkrong, tetapi juga bisa mendapatkan manfaat besar dari kegiatan literasi seperti ini. Membaca buku memiliki segudang manfaat yang bisa memperkaya diri kita,” ujar Lavina.
Nadia Salsabila, Leader Kejar Mimpi Aceh, menyampaikan harapannya bahwa kegiatan Buka Buku special edition ini mampu menumbuhkan minat baca di kalangan generasi muda, terutama di Banda Aceh.
Menurutnya, kolaborasi antara komunitas, penulis, dan pihak Gramedia adalah upaya yang sangat baik dalam mengedukasi dan menginspirasi lebih banyak anak muda untuk aktif dalam dunia literasi.
“Harapan kami adalah melalui kegiatan ini, semakin banyak anak muda yang terinspirasi untuk membaca dan menulis. Apalagi, kami memfasilitasi ruang untuk berbagi pengalaman langsung dengan penulis, seperti Kak Lavina, yang bisa memberikan wawasan baru terkait proses kreatif kepenulisan,” pungkas Nadia.