Bisnisia.id | Banda Aceh – Gelanggang Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia (Gemasastrin) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Syiah Kuala (USK) kembali menggelar acara tahunan terbesar mereka, Festival Gemasastrin (FESGEM).
Perhelatan yang telah memasuki tahun ke-7 ini resmi dibuka pada Kamis, 17 Oktober 2024, oleh Wakil Dekan III FKIP USK, Drs. Abu Bakar, M. Si. dengan mengusung tema “Fiksi dan Realitas: Menjelajahi Batasan antara Khayalan dan Kenyataan.”
Acara tersebut dihadiri oleh ratusan mahasiswa, dosen, serta masyarakat umum yang antusias menyaksikan berbagai kegiatan yang diadakan selama dua hari, yaitu pada tanggal 17-18 Oktober 2024.
Dalam sambutannya, Drs. Abu Bakar, M. Si. menyatakan dukungan penuh FKIP USK terhadap acara yang mampu meningkatkan apresiasi terhadap bahasa dan sastra di kalangan mahasiswa.
“Festival seperti ini penting karena memberi ruang bagi mahasiswa untuk mengeksplorasi potensi dan kreativitas mereka di bidang sastra, sekaligus mengapresiasi karya-karya yang dihasilkan,” ujarnya.
FESGEM 2024 menghadirkan beragam perlombaan yang tidak hanya ditujukan kepada mahasiswa, tetapi juga terbuka untuk umum.
Beberapa perlombaan yang dilaksanakan antara lain lomba cipta puisi, lomba cipta cerpen, lomba baca puisi, lomba pidato, dan lomba vokal solo.
Selain itu, FESGEM juga menyediakan wadah bagi anak-anak TK dan SD dengan lomba mewarnai yang bertujuan menanamkan kecintaan terhadap seni sejak dini.
Zulfa Dillah, Ketua Himpunan Mahasiswa Gemasastrin, dalam kata sambutannya menyampaikan bahwa festival ini bukan hanya sekadar perlombaan, tetapi juga merupakan wadah bagi mahasiswa pendidikan bahasa Indonesia untuk mengembangkan bakat mereka di bidang sastra.
“FESGEM diadakan agar semua orang, khususnya mahasiswa, memiliki kesempatan untuk menunjukkan dan mengasah kemampuannya, serta menjadi inspirasi bagi orang lain yang mungkin belum berani memulai,” ungkap Zulfa.
Ahmad Taisir, Ketua Panitia FESGEM 2024, dalam laporan panitianya mengungkapkan rasa syukurnya atas terlaksananya acara ini, yang juga menjadi bagian dari perayaan Bulan Bahasa.
“Sebagai mahasiswa Bahasa, tentu bulan Oktober ini memiliki makna tersendiri. Oleh karena itu, kami merayakannya dengan menyelenggarakan acara yang dapat memberikan manfaat besar bagi peserta dan penikmat sastra,” jelas Ahmad.
Dia juga berharap, festival ini dapat menjadi momentum untuk lebih mendalami serta mengapresiasi karya sastra.
Tahun ini, FESGEM menghadirkan bintang tamu spesial untuk menghibur para peserta dan penonton.
Nazar Apace, tampil memukau pada hari pembukaan, sementara Haliya, band indie dari Aceh yang terkenal dengan lagu-lagu folk mereka, dijadwalkan tampil pada penutupan festival.
Tidak hanya menghadirkan hiburan dan lomba, FESGEM 2024 juga menyoroti pentingnya pengembangan diri melalui karya sastra.
Zulfa berharap, melalui acara ini, peserta mampu memperluas wawasan dan keterampilan mereka dalam dunia sastra.
“Kami berharap FESGEM menjadi wadah bagi mahasiswa dan masyarakat untuk belajar lebih dalam tentang karya sastra, serta membuka kesempatan untuk berkolaborasi dan berkreasi,” tambahnya.
Antusiasme peserta dan pengunjung sangat terasa sejak hari pertama pembukaan. Berbagai karya yang dipamerkan dan ditampilkan mencerminkan keragaman bakat dan potensi yang dimiliki oleh para peserta, yang berasal tidak hanya dari Aceh tetapi juga dari berbagai daerah di Indonesia.
Dengan segala persiapan matang dan berbagai kegiatan yang menarik, FESGEM 2024 diharapkan akan memberikan kesan mendalam bagi setiap orang yang terlibat. Sebagai ajang tahunan yang dinanti, Festival Gemasastrin semakin mempertegas perannya dalam mengembangkan kreativitas mahasiswa serta mempromosikan bahasa dan sastra Indonesia di kalangan generasi muda.