Bisniskita.id | Banda Aceh – Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri memeriksa pasar-pasar yang menjual beras . Pengecekan dilakukan guna mengantisipasi pedagang yang menjual beras medium dengan harga premium untuk keuntungan lebih besar.
“Kita memeriksa pasar-pasar dan terakhir memeriksa apakah ada pelanggaran dalam hal berubah dari medium ke premium. Karena itu yang merugikan masyarakat, harganya premium berasnya medium,” kata Kasatgas Pangan Polri Brigjen Whisnu Hermawan dalam keterangan kepada wartawan Jumat, 6 Oktober 2023.
Whisnu mengatakan permasalahan ini sempat terjadi beberapa bulan lalu di Bekasi dan Bogor, Jawa Barat. Yakni kemasan beras medium menjadi premium.
Whisnu mengaku telah mencatat ke jajarannya untuk turun ke lapangan mendalami kasus tersebut. Dia berharap pelanggaran itu tidak terjadi kembali.
Jajaran Satgas Pangan Polri juga memeriksa jumlah panen raya di daerah-daerah dan jumlah padi yang masuk ke penggilingan beras. Hal ini guna memastikan stok beras aman di sejumlah wilayah di tengah musim kemarau atau El Nino.
“Jadi, masalahnya hanya satu El Nino. El Nino ini ya harusnya kita panen raya, harusnya tahun ini bisa mencapai produksi 31 juta ton kurang lebih, akibat El Nino ini berkurang 5-10 persen dari gagal panennya,” ungkap Whisnu.
Meski begitu, Jenderal Bintang Satu ini menyebut stok beras masih terpenuhi karena adanya impor beras dari luar negeri. Selain mengurangi produksi beras, El Nino juga membuat harga beras mengalami kenaikan di sejumlah wilayah.
Whisnu mengatakan dalam mengatasi El Nino, Satgas Pangan Polri bersama pemangku kepentingan lainnya, seperti Badan Pangan, Kementerian Pertanian, dan Kementerian Perdagangan, berupaya melaksanakan operasi pasar di daerah. Terutama untuk menekan harga di tingkat produsen.
“Di tingkat petani kita memberikan insentif baik pupuk maupun tanaman yang baik, sehingga padi yang akan dihasilkan akan menjadi lebih baik,” ucap Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri itu.