Bisnisia.ID, Banda Aceh – Pemuda Muhammadiyah Aceh bekerja sama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) mengadakan Workshop UKMK Sawit Goes to Campus pada 18-19 Oktober 2024. Acara yang berlangsung di Aula Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Aceh (UNMUHA) ini bertujuan untuk mempromosikan kelapa sawit sebagai komoditas unggulan di Provinsi Aceh.
Workshop dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Pj. Gubernur Aceh, Kepala Dinas Pertanian, Kepala Dinas Koperasi, Wakil Ketua DPR Aceh, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Aceh, serta Rektor UNMUHA. Acara ini juga diikuti oleh mahasiswa, organisasi otonom, dan tokoh masyarakat lainnya.
Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Aceh, Zul Hafian, dalam sambutannya menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga dan mengembangkan sektor kelapa sawit di Aceh. “Sawit dan kopi merupakan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar kedua di Aceh setelah batu bara. Oleh karena itu, kita perlu melanjutkan tradisi menjaga kelangsungan perkebunan sawit,” ungkap Zul Hafian.
Zul juga menjelaskan bahwa Pemuda Muhammadiyah Aceh, berkolaborasi dengan BPDPKS, telah berhasil mengembangkan produk turunan sawit seperti parfum, losion, dan sabun mandi. “Kami juga akan mengadakan pelatihan pembuatan gula merah dari bahan dasar sawit, yang merupakan peluang besar bagi kita,” tambahnya.
Malik Musa, Ketua PWM Aceh, mendukung inisiatif ini. Ia mengatakan, “Sudah saatnya kita membuka program studi kehutanan di Universitas Muhammadiyah Aceh dan mendirikan perkebunan kelapa sawit yang dikelola oleh Pemuda Muhammadiyah. Ini akan mendukung pengembangan ekonomi lokal.” Malik juga berharap BPDPKS akan mendukung pembukaan program studi terkait sawit di UNMUHA.
Helmi Muhansyah, Kepala Divisi UKMK BPDPKS, menyampaikan apresiasi atas kolaborasi ini. “Kami bersyukur bisa bekerja sama dengan Muhammadiyah. Ini merupakan langkah awal yang menginspirasi dalam mendukung pengembangan kelapa sawit,” katanya. Helmi menekankan peran penting sawit dalam menopang devisa negara melalui ekspor dan penghematan impor bahan bakar.
Sementara itu, Pj. Gubernur Aceh yang diwakili oleh Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Cut Huzaimah, menegaskan bahwa pemerintah sedang merancang klaster khusus untuk kelapa sawit di beberapa daerah. “Workshop ini merupakan langkah strategis untuk memberdayakan UMKM kelapa sawit di Aceh. Kami berharap pelaku UMKM dapat menjembatani dunia akademisi dengan dunia usaha,” ujarnya.
Cut Huzaimah juga mencatat tantangan yang dihadapi oleh industri kelapa sawit, termasuk isu keberlanjutan dan fluktuasi harga di pasar global. Namun, ia optimis bahwa dengan pemberdayaan UMKM, sektor kelapa sawit dapat menjadi motor penggerak ekonomi lokal yang tangguh dan berkelanjutan.