Yandex Tertarik Kembangkan Ekosistem Digital Indonesia Fokus pada AI dan Pusat Data

Bisnisia.id | Jakarta – Indonesia semakin menarik perhatian raksasa teknologi global, termasuk Yandex, perusahaan internet asal Rusia yang dikenal sebagai “Google-nya Rusia.”

Dalam upaya memperkuat ekosistem digital di Indonesia, Yandex berencana untuk melakukan investasi signifikan di bidang kecerdasan buatan (AI) dan infrastruktur digital.

Rencana investasi ini disampaikan oleh Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Indonesia, Meutya Hafid, setelah pertemuannya dengan Alexander Popovskiy, Kepala Divisi Pencarian Internasional Yandex, pada 8 November lalu.

Meutya menyebut Yandex berkomitmen memperluas platform mesin pencari di Indonesia dan melihat potensi besar dalam pengembangan teknologi AI di tanah air.

“Yandex menunjukkan minat yang besar untuk berinvestasi di Indonesia, terutama dalam pengembangan infrastruktur digital seperti data center, serta kolaborasi dalam pengembangan kecerdasan buatan dan talenta digital,” kata Meutya dalam keterangan resminya.

Ia sangat menyambut baik minat ini karena potensi ekonomi kecerdasan buatan di Indonesia pada tahun 2030 diperkirakan sangat signifikan, dengan proyeksi peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 12 persen atau sekitar USD 366 miliar.

Baca juga:  Indonesia Segera Punya Bank Emas, Apa Untungnya bagi Publik?

Meutya menambahkan bahwa investasi dari Yandex ini merupakan salah satu hasil dari upaya diplomasi teknologi yang dilakukan Indonesia untuk menjalin kerjasama dengan berbagai negara, termasuk Rusia, China, Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa.

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, turut memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai rencana investasi Yandex di sela-sela peluncuran studi transformasi digital bertajuk Bright Prospect, Lingering Shadows oleh UNDP di Jakarta pada 11 November.

Nezar menyebut Yandex tertarik untuk mendukung pembangunan infrastruktur digital di Indonesia.

“Iya, mereka mau investasi di sektor infrastruktur digital dan kecerdasan buatan. Ini adalah langkah lanjutan dari hubungan internasional kita dengan berbagai negara, dan Yandex melihat potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang menjanjikan,” ujar Nezar.

Lebih lanjut, Nezar menjelaskan bahwa Yandex ingin terlibat dalam pembangunan data center di Indonesia, yang akan menjadi fondasi penting bagi ekonomi digital di masa depan.

Selain itu, perusahaan teknologi asal Rusia ini juga tertarik untuk berkolaborasi dalam pengembangan talenta digital, yang dinilai sangat krusial untuk memastikan Indonesia mampu bersaing di era Revolusi Industri 4.0.

Baca juga:  Harga Bahan Pokok Melonjak, Potret Inflasi di Pasar Lokal Aceh

Namun, rencana investasi Yandex juga dihadapkan pada tantangan terkait kepatuhan terhadap regulasi konten di Indonesia.

Yandex selama ini kerap dikaitkan dengan konten yang dianggap negatif. Menanggapi hal ini, Nezar Patria menegaskan bahwa pemerintah Indonesia telah menyampaikan dengan tegas bahwa semua perusahaan teknologi yang ingin berinvestasi di Indonesia harus mematuhi peraturan yang berlaku.

“Kami telah memberikan pemahaman kepada pihak Yandex bahwa semua investor harus patuh pada regulasi Indonesia, termasuk soal konten yang diizinkan.

Hal ini penting untuk memastikan bahwa kerjasama ini tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi, tetapi juga sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di Indonesia,” jelas Nezar.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Digital menyatakan dukungannya terhadap masuknya investasi teknologi asing yang dapat mempercepat transformasi digital di Indonesia.

Dalam pernyataannya, Meutya Hafid menegaskan pentingnya peran kecerdasan buatan dalam meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia.

Baca juga:  Tottenham vs Liverpool: Masa Depan Salah Samar, Tetapi Ia Selalu Bermain Sepenuh Hati

“AI memiliki potensi besar untuk mendorong inovasi di berbagai sektor seperti kesehatan, pendidikan, dan industri. Dengan dukungan investasi dari perusahaan seperti Yandex, kami berharap dapat mempercepat adopsi teknologi ini di seluruh negeri,” ujar Meutya.

Kehadiran Yandex di Indonesia diperkirakan akan membawa angin segar bagi ekosistem teknologi dan digital Indonesia.

Selain meningkatkan infrastruktur, investasi ini juga diharapkan dapat membuka peluang kerja baru di sektor teknologi, terutama di bidang AI dan pengembangan data center.

Meski nilai investasi yang akan digelontorkan Yandex belum diungkapkan, komitmen mereka untuk membangun infrastruktur digital dan mengembangkan talenta AI di Indonesia menjadi bukti bahwa pasar teknologi Indonesia semakin diperhitungkan di kancah internasional.

“Pertumbuhan ekonomi digital Indonesia yang pesat menjadi daya tarik utama bagi investor asing. Kami optimis bahwa investasi Yandex akan menjadi katalis bagi pengembangan teknologi yang lebih maju di Indonesia,” tambah Nezar.

Editor:

Bagikan berita:

Popular

Berita lainnya

Akhirnya Prabowo Restui Mualem Sebagai Calon Gubernur Aceh

BISNISKITA.ID - Presiden terpilih sekaligus Ketua Gerindra, Prabowo Subianto...

Pengakuan Wisatawan Inggris “Aceh Tujuan Wisata Petualangan Terakhir di Indonesia”

Tuhan menganugerahkan kekayaan alam terbaik untuk Provinsi Aceh, sebuah...

Budidaya Maggot di Desa Moen Ikeun Kurangi Limbah dan Hasilkan Pakan Berkualitas

Masyarakat Desa Moen Ikeun, Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar,  Kini...

Jelang Nataru, Pemerintah Prediksi Jumlah Penumpang Penerbangan capai 3 Juta jiwa

Bisnisia.id | Jakarta – Menjelang periode Natal dan Tahun...

Sejarah ExxonMobil dan Tuduhan Pelanggaran HAM di Aceh

ExxonMobil, salah satu perusahaan energi terbesar di dunia, memiliki...

Juli 2023, Jumlah Simpanan Pelajar di Aceh Capai Rp142,42 Miliar

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Aceh, Yusri, menyampaikan sampai...

Pemerintah Fokus Stabilkan Harga Bapok untuk Jaga Inflasi

Bisniskita.id | Jakarta – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menegaskan, pemerintah...

Memoles Sabang Menjadi Destinasi Wisata Internasional

Bisnisia.id | Sabang – Dominic Tong, CEO Halal International...

Tahun 2025, PPN Resmi Jadi 12%

Bisnisia.id | Jakarta - Pemerintah akan menaikkan tarif Pajak...

Harga BBM Non-Subsidi Naik, Ini Daftar Harga di Aceh per 3 November 2024

Bisnisia.id | Banda Aceh – PT Pertamina (Persero) telah mengumumkan...

Banda Aceh dan Sabang Wisata Kolaborasi yang Wajib Dirasakan oleh Wisatawan

Bisnisia.id | Banda Aceh – Dua destinasi unggulan di...

Indonesia Tolak Tawaran Investasi Rp 1,5 Triliun dari Apple

Bisnisia.id | Jakarta - Pemerintah Indonesia menolak proposal investasi...

Pj Gubernur Aceh Minta Pembukaan PON Harus Megah

BANDA ACEH-- Pj Gubernur Aceh, Dr. H. Safrizal ZA,...

Kemiskinan Aceh Sisa 12,64 Persen, Pembangunan Berdampak

Bisnisia.id | Banda Aceh – Provinsi Aceh mencatat tren...

Bank Indonesia Sampaikan 6 Tantangan Utama Menuju Hilirisasi Komoditas Unggulan di Aceh

Bisniskita.id | Banda Aceh - Kantor Perwakilan Bank Indonesia...

Baitul Mal Aceh Sediakan Zakat dan Infak Rp251 Miliar untuk 28.178 Mustahik

Bisnisia.id | Banda Aceh -Baitul Mal Aceh pada tahun...

Jelang Nataru, Pertamina Siap Jamin Pasokan BBM dan LPG

Bisniskita.id | Jakarta - PT Pertamina (Persero) memaparkan kinerja...

Prof. Apridar Pimpin Inkubator Bisnis KAHMI Aceh

Bisniskita.id | Banda Aceh - Mantan Rektor Universitas Malikul...

ExxonMobil Ungkap Proyeksi Energi Global 2050: Permintaan Naik, Investasi Migas Tetap Dibutuhkan  

Bisnisia.id | jakarta - ExxonMobil merilis proyeksi terbaru mengenai permintaan...