Untuk jadi Negara Maju, Ekonomi Indonesia Harus Tumbuh 6 Persen

Bisnisia.id | Jakarta – Indonesia harus mencapai pertumbuhan ekonomi minimal 6% per tahun agar dapat beralih dari negara berkembang menjadi negara maju. Hal ini disampaikan oleh Carolyn Turk, Direktur Negara Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, dalam acara diseminasi laporan Business Ready (B-READY) 2024 di Jakarta, Senin (10/2).

Meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia stabil di kisaran 5%, angka tersebut dinilai belum cukup untuk mencapai target menjadi negara berpendapatan tinggi pada 2035. “Anda memiliki populasi besar yang memberikan efek moderasi bagi perekonomian. Namun, untuk mencapai status negara maju, pertumbuhan tahunan harus meningkat setidaknya menjadi 6%,” ujar Turk seperti dilansir CNN Indonesia.

Ia menambahkan bahwa pemerintah telah menargetkan pertumbuhan ekonomi di atas 6%. Namun, untuk mencapainya, diperlukan reformasi regulasi serta peningkatan produktivitas di sektor manufaktur dan jasa.

IMG 2359 2
Aktivitas perikanan di pelabuhan Lampuloe Banda Aceh, salah satu urat nadi ekonomi Aceh. Foto Dok Bisnisia.ID

Bank Dunia mencatat bahwa secara global, kualitas regulasi ekonomi mendapat skor rata-rata 65,6 dari 100, menunjukkan banyak negara hampir mencapai dua pertiga kesiapan berbisnis. Namun, layanan publik di berbagai negara, termasuk Indonesia, masih tertinggal dengan skor mendekati 50%.

Baca juga:  Kolaborasi Antara Pemerintah dan Komunitas Perkuat Perlindungan Perempuan dan Anak

“Anda akan mendengar lebih banyak tentang Indonesia dalam laporan ini, yang menunjukkan bahwa perekonomian hampir mencapai dua pertiga kesiapan bisnis,” tambah Turk.

Pada Juni 2024, Bank Dunia juga merilis laporan Unleashing Indonesia’s Business Potential, yang menyoroti peran penting sektor swasta dalam pertumbuhan jangka panjang. Laporan ini menekankan bahwa reformasi regulasi diperlukan untuk menciptakan lingkungan bisnis yang lebih kompetitif guna meningkatkan produktivitas dan daya saing.

Di tengah perlambatan ekonomi global yang diproyeksikan tumbuh hanya 2,7%, Indonesia tetap mampu mempertahankan pertumbuhan sekitar 5%. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh permintaan domestik yang kuat, yang membantu menahan dampak dari gejolak permintaan eksternal.

Baca juga:  Tunjuk Fadhil Ilyas Sebagai Plt Dirut Bank Aceh, Muzakir Manaf: Kajeut Kerja Aju

“Dengan latar belakang pertumbuhan global sebesar 2,7%, Indonesia memiliki tingkat pertumbuhan stabil sekitar 5%, yang sebagian besar ditopang oleh permintaan domestik yang kuat,” tutup Turk.

Sementara itu, dalam pemberitaan CNBC, pada Selasa (11/2/2025), Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, menegaskan bahwa pemerintah meyakini ekonomi Indonesia akan tumbuh 5% pada 2025.

“Tahun ini, harapannya kita bisa mencapai 5,3%, walaupun Bank Dunia menyebutkan 5,1%-5,2%. OECD juga menyebutkan 5,1%-5,2%. Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, kita menargetkan pertumbuhan ekonomi 8% pada 2029,” ungkap Rosan dalam acara yang sama.

Rosan menekankan bahwa investasi memainkan peran penting dalam perekonomian, dengan kontribusi mencapai hampir 28%, posisi kedua setelah konsumsi domestik yang berkontribusi 53%-54%. Tahun lalu, Indonesia berhasil menarik investasi sebesar US$114,3 miliar atau setara Rp1.714 triliun, melebihi target yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo.

Baca juga:  Tahun 2025, Belanja APBN di Aceh Ditargetkan Rp46,98 Triliun
Gambar WhatsApp 2023 10 12 pukul 17.48.57 42ead8bc
Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto, S.STP MM di dampingi Asisten II Sekdakab Aceh Besar M Ali Ssos Msi, Kadistan Aceh Besar, Kepala OPD dan Forkopimda melakukan panen raya padi MT Gadu Tahun 2023 di hamparan persawahan Gampong Lamjamee Lamkrak, Simpang Tiga, Kabupaten Aceh Besar, pada Kamis (12/10/2023). Foto : PROKOPIM SETDAKAB ACEH BESAR.

Rosan optimistis bahwa dalam lima tahun ke depan (2025-2029), investasi di Indonesia akan mencapai US$800 miliar, meningkat sekitar 143% dalam 10 tahun terakhir.

Ia juga mengungkapkan bahwa beberapa investasi besar dari perusahaan asal Amerika Serikat (AS) diproyeksikan masuk ke Indonesia pada kuartal pertama 2025. “Kita terus melakukan pembicaraan dengan calon investor. Targetnya adalah kuartal pertama 2025, dan nilainya cukup besar, mencapai miliaran dolar AS,” jelas Rosan.

Meskipun tidak merinci nama perusahaan yang berminat, Rosan menyebutkan bahwa sebagian besar investor berasal dari AS.

Dengan tantangan dan peluang yang ada, reformasi ekonomi menjadi kunci bagi Indonesia untuk mempercepat laju pertumbuhan dan mencapai status negara maju dalam beberapa dekade mendatang.

Editor:
Hendra Vramenia

Bagikan berita:

Popular

Berita lainnya

Barbate, Wisata Kebun Kurma Ala Timur Tengah di Aceh

Bisnisia.id | Aceh Besar – Barisan pohon kurma yang menjulang tinggi,...

ExxonMobil Kembali ke Aceh, Peluang Baru atau Luka Lama Terulang?

Bisnisia.id | Banda Aceh – Perusahaan raksasa migas asal...

Uji Coba EWS Digital Perdana di Aceh, Wamen Nezar Patria Harap Jadi Role Model di Indonesia

Bisniskita.id | Banda Aceh - Kementerian Komunikasi dan Informatika...

USK dan Universitas Pendidikan di Lahore, Pakistan, Sepakat Riset Bersama

Bisniskita.id | Banda Aceh - Universitas Syiah Kuala mengadakan...

Transaksi Nontunai Tumbuh, Sebanyak 155.211 Merchant Pakai QRIS

Bisnisia.id|Banda Aceh – Berdasarkan Laporan Perekonomian Provinsi Aceh Edisi...

Indonesia-AS Perkuat Kerja Sama Energi dan Mineral Berkelanjutan

Bisniskita.id | Jakarta – Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat sepakat...

Aset Bank Aceh Syariah 2020 sampai 2023 Tumbuh Positif

BISNISIA.ID - Kinerja keuangan PT Bank Aceh Syariah menunjukkan...

Indosat Ooredoo Hutchison Dukung Marbot Masjid dengan Program Modal Usaha

Bisnisia.id | Banda Aceh – Indosat Ooredoo Hutchison kembali menunjukkan...

BOS IKAI Janji Tebar Dividen Tahun 2026

Bisniskita.id | Jakarta - PT Intikeramik Alamsari Industri Tbk (IDX:...

Ketika Bahlil dan Nasri Mendiskusikan Potensi Migas Aceh

Bisnisia.id | Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya...

Indonesia Tolak Tawaran Investasi Rp 1,5 Triliun dari Apple

Bisnisia.id | Jakarta - Pemerintah Indonesia menolak proposal investasi...

Prabowo Resmikan Layanan Bank Emas Pegadaian dan BSI, Tingkatkan Cadangan Devisa Negara Melalui DHE SDA

Bisnisia.id | Jakarta – Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa...

BMKG Dorong Revitalisasi 86 Tugu Tsunami Aceh 2004 untuk Edukasi dan Kesiapsiagaan Bencana

Bisnisia.id | Jakarta – Deputi Bidang Geofisika Badan Meteorologi,...

Nilai Impor Provinsi Aceh Mencapai 9,47 juta USD pada Oktober 2023

Bisniskita.id | Banda Aceh –  Badan Pusat Statistik (BPS)...

Enam Elemen Kunci Sukseskan Pilkada Aceh Menurut PJ Gubernur Safrizal

Bisnisia.id | Banda Aceh - Pemerintah Aceh bersama seluruh...

Aduh! Tahun 2025, Mobil dan Motor Wajib Ikut Asuransi

BisnisKita.id - Kebijakan baru bakal diterapkan pada kendaraan mobil...

Tahun 2024, Penindakan Barang Ilegal Capai Rp6,1 Triliun

Bisnisia.id | Jakarta — Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani...