Yudhi Ridhayat Pencetus Zuper Sabun yang Ramah Lingkungan

0 dari 5

Sejak didirikan pada tahun 2018, Zuper Sabun terus berkembang dan kini menjadi salah satu produsen sabun lokal yang berhasil menembus pasar industri kuliner di Banda Aceh dan sekitarnya. Yudhi Ridhayat (38), selaku owner dari Zuper Sabun, mengungkapkan bahwa produk sabun mereka awalnya hanya melayani sekitar 10-20 relasi, namun kini telah mencapai hampir 150 relasi tetap di awal tahun 2025.

Namun, ia menyadari bahwa sabun cair merupakan kebutuhan primer yang digunakan oleh hampir setiap rumah, instansi, hingga sektor bisnis seperti hotel, restoran, dan kafe (Horeka).

“Tidak mungkin ada satu bangunan atau rumah yang tidak menggunakan sabun. Sehingga pangsanya besar karena menjadi kebutuhan sehari-hari,” katanya.

Meski demikian, Yudhi menyadari bahwa hanya menjual sabun tidak cukup untuk menciptakan peluang bisnis yang berkelanjutan. Ia pun melihat satu masalah utama di industri ini, yaitu limbah plastik dari kemasan sabun yang terus bertambah. Dari sinilah Zuper Sabun hadir dengan konsep berbeda, yaitu sistem isi ulang menggunakan jerigen

“Sejak awal, Zuper Sabun menargetkan industri kuliner yang mencakup hotel, restoran, dan kafe (Horeka),” kata Yudhi.

WhatsApp Image 2025 02 26 at 14.07.36
Zuper Sabun

Strategi ini terbukti efektif karena Banda Aceh sendiri memiliki sekitar 1.500 titik industri kuliner. Dengan memanfaatkan peluang ini, Zuper Sabun menetapkan target untuk meraih setidaknya 20% dari pasar yang ada, atau sekitar 300 titik industri kuliner. Saat ini, mereka telah mencapai separuh dari target tersebut dengan 150 relasi yang telah menjalin kerja sama.

Meskipun era digital marketing sedang berkembang pesat, Zuper Sabun masih mengandalkan strategi pemasaran langsung (direct selling). Mereka memiliki dua tim sales yang berfokus menawarkan produk secara langsung ke rumah makan, kafe, dan usaha kuliner lainnya. Metode ini memungkinkan mereka untuk menjalin hubungan yang lebih erat dengan pelanggan serta memastikan kualitas layanan yang diberikan tetap optimal.

“Kita belum menyentuh digital marketing ataupun online. Jadi kita memiliki dua team sales yang memang dia menawarkan secara langsung direct selling atau door to door ke rumah-rumah makan, ke target pasarnya. Sehingga apabila terjadi closing deal, disitu kita baru mencoba memaintenance, follow up relasi tersebut,” ungkapnya.

Untuk mengurangi sampah plastik, Zuper Sabun menggunakan jerigen isi ulang yang dapat dikembalikan dan dicuci kembali sebelum digunakan ulang.

“Begitu kita pasok ke pelanggan, apabila jerigennya kosong, yang kosong kita ambil, kita cuci lagi,” jelas Yudhi. Dengan strategi ini, Zuper Sabun tidak hanya memberikan solusi bagi pelanggan, tetapi juga berkontribusi terhadap lingkungan dengan mengurangi sampah plastik.

Pada tahun 2022, Zuper Sabun berhasil masuk dalam program binaan Dinas Penanaman Modal dan PT Pembangunan Aceh (Perseroda). Kesempatan ini membawa mereka ke tahap evaluasi bisnis, di mana mereka harus mengajukan proposal investasi. Dari tujuh peserta yang mengikuti seleksi, hanya dua bisnis yang dinilai layak untuk mendapatkan investasi, salah satunya adalah Zuper Sabun.

Setelah melalui proses evaluasi bisnis yang ketat, Zuper Sabun memperoleh investasi sebesar Rp125.000.000 dari PT PEMA. Dana investasi ini dialokasikan untuk berbagai keperluan, antara lain 40% untuk modernisasi manufaktur, 40% untuk pemasaran, dan 20% sebagai dana cadangan perusahaan.

“Dukungan dari PT PEMA memberikan dampak signifikan terhadap produksi kami. Sebelumnya, kami hanya bisa memproduksi sekitar 640 liter sabun per minggu. Setelah mendapatkan investasi, produksi kami meningkat hampir dua kali lipat menjadi 1.200 liter per minggu,” ujar Yudhi Ridhayat.

Selain meningkatkan produksi, Zuper Sabun juga terus berinovasi dengan menghadirkan produk pembersih rumah tangga seperti sabun cuci piring, pembersih lantai, pembersih kaca, dan sabun cuci tangan. Produk sabun cuci piring mereka hadir dalam tiga kualitas, yaitu grade A, B, dan C, yang masing-masing memiliki perbedaan pada tingkat busa, daya pembersih, dan aroma.

WhatsApp Image 2025 02 26 at 14.07.37
Zuper Sabun

Saat ini, mereka juga sudah memprodukasi sabun cuci sepatu dan parfum pengharum sepatu yang tersedia beberapa varian aroma seperti coffee, bubble gum, ocean dan vanilla.

Selain itu, mereka juga tengah mengembangkan mesin pengisian otomatis sabun keliling, yang akan mempermudah distribusi produk ke rumah tangga melalui armada motor roda dua. Rencananya, inovasi ini akan mulai berjalan pada akhir Februari 2025.

Dengan pertumbuhan yang pesat dan inovasi yang terus dilakukan, Zuper Sabun membuktikan bahwa bisnis lokal dapat berkembang dan bersaing di industri yang lebih luas. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk PT PEMA, menjadi faktor penting dalam mendorong ekspansi bisnis ini ke level yang lebih tinggi.

Humas PT Pembangunan Aceh (PEMA), Cut Nanda Risma Putri menuturkan pihaknya dengan bangga mengumumkan bahwa ada dua UMKM dari Aceh yang telah berhasil meraih dana binaan melalui program pembinaan dan pengembangan UMKM yang mereka selenggarakan. Program ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan meningkatkan daya saing UMKM di Aceh.

WhatsApp Image 2024 11 07 at 15.02.04 e1730991215554
Humas PT Pembangunan Aceh (PEMA), Cut Nanda Risma Putri

“Kami percaya bahwa UMKM adalah pilar penting dalam pembangunan ekonomi, dan melalui bantuan dana ini, kami berharap dapat memberikan sumber daya yang diperlukan agar pelaku UMKM dapat memperluas kapasitas produksinya, meningkatkan kualitas produk, dan memperkenalkan hasil karyanya lebih luas lagi, baik di pasar domestik maupun internasional,” kata Cut.

PT PEMA akan terus mendukung dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menciptakan ekosistem bisnis yang kondusif bagi UMKM di Aceh. “Kami berharap keberhasilan ini dapat menjadi inspirasi bagi lebih banyak pelaku UMKM untuk terus berinovasi dan maju,” ujar Cut.

Penulis