Bisnisia.id, Banda Aceh – PT Pembangunan Aceh (Perseroda) membuka peluang kerja sama investasi dengan GGIE Singapore dalam pengelolaan sampah berbasis teknologi ramah lingkungan. Pertemuan eksplorasi ini berlangsung di Hotel Kyriad Muraya, Banda Aceh, dan dihadiri oleh perwakilan pemerintah daerah, DPRK, serta mitra dari sektor swasta.
Direktur Utama PT PEMA, Mawardi Nur, menyampaikan bahwa kehadiran investor dari Singapura menjadi langkah strategis untuk mengatasi persoalan sampah yang kian kompleks di Aceh. Menurutnya, kerja sama ini tak hanya akan membantu pengelolaan sampah, tetapi juga membuka lapangan kerja dan mengurangi beban anggaran pemerintah daerah.
“Kami menyambut baik kehadiran GGI Energy. Teknologi yang mereka bawa dapat memberikan manfaat nyata, tidak hanya bagi provinsi, tetapi juga bagi kabupaten dan kota,” ujar Mawardi.
Bupati Aceh Besar, Syech Muharram, turut mendukung inisiatif ini dan menilai momen ini sebagai langkah konkret dalam mencari solusi pengelolaan sampah berkelanjutan. Ia menekankan pentingnya mengadopsi teknologi yang telah terbukti di negara maju, seperti konversi sampah menjadi energi, kompos, hingga bahan baku industri.

GGI Energy melalui perwakilannya, Yumaidar, memaparkan bahwa teknologi yang ditawarkan mampu mengolah sampah baru maupun lama hingga 60 ton per jam. Tahap awal akan difokuskan pada dua titik lokasi, yakni TPA Lampulo (Banda Aceh) dan Blang Bintang (Aceh Besar).
Alam Matthews, CEO GGI Energy, menjelaskan bahwa teknologi utama yang digunakan adalah pirolisis, yang dapat menghasilkan karbon aktif, minyak pirolisis, dan gas sintetis sebagai produk bernilai ekonomi.
Kerja sama ini diharapkan segera terealisasi dan memberikan dampak positif terhadap pengelolaan lingkungan serta pertumbuhan ekonomi daerah.