Produksi Padi Aceh Melesat Sepanjang Tahun 2024, sedangkan Produksi Jagung Pipilan Alami Penurunan

Bisnisia.id | Banda Aceh – Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh merilis data terbaru terkait produksi padi dan jagung di wilayah tersebut sepanjang tahun 2024. Berdasarkan survei Kerangka Sampel Area (KSA) yang dilakukan oleh BPS, produksi padi mengalami peningkatan signifikan, sementara produksi jagung mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.

Menurut Haifa Sari selaku Fungsional Madya BPS Aceh, produksi padi diperoleh dengan metode yang menggabungkan dua sistem pengumpulan data, yaitu survei KSA padi untuk menentukan luas panen untuk menghitung angka produktivitas.

Sepanjang Januari hingga Desember 2024, luas panen padi di Aceh tercatat sebesar 301,20 ribu hektare, meningkat 18,45% dibandingkan tahun 2023. Produksi padi pada periode yang sama mencapai 1,66 juta ton gabah kering atau mengalami kenaikan sebesar 18,21% dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 1,40 juta ton GKG.

Baca juga:  Kolaborasi JNE dengan Pelaku Usaha Kreatif, Menghantarkan Ija Kroeng ke Penjuru Nusantara

“Puncak panen padi tahun 2024 mengalami pergeseran ke bulan Maret, berbeda dari tahun 2023 yang terjadi pada bulan Mei. Produksi tertinggi terjadi pada Maret, mencapai 245,86 ribu ton gabah kering giling, sedangkan produksi terendah terjadi pada Juli dengan 18,25 ribu ton gabah kering giling,” jelas Haifa Sari.

Jika dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi penduduk, produksi padi sepanjang 2024 setara dengan 956,28 ribu ton beras, atau meningkat 18,21% dibandingkan tahun 2023. Pola produksi beras ini sejalan dengan produksi padi, di mana produksi tertinggi terjadi pada Maret dan terendah pada Juli.

Baca juga:  Kelola Inflasi, Safrizal Ingin Aceh Perkuat Pengolahan Komoditas Pangan

Sementara itu, produksi jagung pipilan di Aceh menunjukkan tren penurunan pada tahun 2024. Realisasi luas panen jagung pipilan sepanjang Januari hingga Desember 2024 tercatat sebesar 10,09 ribu hektare, mengalami penurunan 1,64 ribu hektare atau 13,97% dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 11,73 ribu hektare.

“Puncak panen jagung pipilan pada 2024 mengalami perubahan dibandingkan tahun sebelumnya. Jika pada 2023 puncak panen terjadi pada bulan September, maka pada tahun 2024, puncaknya bergeser ke Januari dengan luas panen mencapai 1,31 ribu hektare,” ungkap Haifa Sari.

Baca juga:  Banjir di Aceh Utara, Kerugian Mencapai Rp 3,4 miliar

Produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 14% sepanjang 2024 mencapai 52,25 ribu ton, turun 21,27% dibandingkan 2023. Selain itu, proyeksi produksi jagung untuk periode Januari-April 2025 diperkirakan hanya mencapai 12,21 ribu ton, mengalami penurunan signifikan sebesar 34,57% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Editor:
Hendra Vramenia

Bagikan berita:

Popular

Berita lainnya

100 Hari Pertama Illiza Ingin Benahi Tata Kelola Pemerintahan

Bisnisia.id | Banda Aceh - Wali Kota Banda Aceh...

Bank Aceh Serahkan KKPD ke Pemkab Aceh Timur, Wujudkan Transparansi Pengelolaan Keuangan

Bisnisia.id | Aceh Timur – Kepala Kantor Cabang Pembantu...

Pertanian Aceh Minim Pemanfaatan Teknologi, Regenerasi Petani Juga Stagnan

Bisnisia.id | Banda Aceh - Teknologi pertanian yang belum...

Rena Putriana, Bintang Aceh Bersinar di Asian Pencak Silat Championship 2024

Atlet Aceh atas nama Rena Putriana dipastikan tampil mewakili...

Raisul Mukhlis Ditetapkan Sebagai Dirut BPRS Mustaqim

Bisnisia.id | Banda Aceh – PT BPR Syariah Mustaqim...

PTBA Teken MoU dengan PLN Jajaki Pemanfaatan FABA

Bisniskita.id | Jakarta - PT Bukit Asam Tbk (IDX:...

Permintaan Tinggi Saat Ramadhan, Produksi Cincau di Banda Aceh Meningkat 10 Kali Lipat

Bisnisia.id | Banda Aceh – Selama bulan Ramadhan, produksi...

10 Sektor dengan Upah Tertinggi di Indonesia, Nomor Satu Pertambangan

Bisnisia.id | Banda Aceh – Berdasarkan data terbaru dari...

Indosat Catat Lonjakan Trafik Data dan Pertumbuhan Pelanggan Signifikan pada PON XXI Aceh-Sumut 2024

Bisnisia.id | Medan – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH)...

IPM Aceh 2023 Naik, Tapi Infrastruktur dan Ketimpangan Masih Jadi Hambatan Besar

  Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Aceh pada tahun 2023...

Calon Jemaah Haji Aceh Besar Diminta Fokus pada Ibadah

BISNISKITA.ID | BANDA ACEH - Asisten Perekonomian dan Pembangunan...

Sebanyak 5.000 Warga Hadiri Doa Bersama 20 Tahun Tsunami Aceh

Bisnisia.id | Banda Aceh - Penjabat (Pj) Gubernur Aceh,...

Buruh Aceh Tuntut Upah Minimum Provinsi 2025 Menjadi Rp 4 Juta Per Bulan

Bisnisia.id | Banda Aceh - Menjelang penetapan Upah Minimum...

‘Pelajaran Penting Bagi Dunia’, Jusuf Kalla Kenang Dua Dekade Tsunami Aceh

Bisnisia.id | Jakarta –  Dua dekade telah berlalu sejak...

Indonesia Ingin Naikkan Produksi CPO, 360.000 Hektar Sawit Rakyat Diremajakan

Bisnisia.id|Jakarta - Indonesia, sebagai salah satu produsen minyak sawit terbesar...

Aksi May Day 2024, Aliansi Buruh Aceh Tuntut Kesejahteraan Pekerja

BISNISKITA.ID | Banda Aceh - Puluhan massa dari Aliansi...

Rencana Pj Gubernur dan PT PEMA Bangun Pabrik Minyak Goreng di Aceh Diragukan

Bisnisia.id | Banda Aceh - Rencana Pj Gubernur Aceh...

Universitas Teuku Umar Tumpuan Kemajuan Barat Selatan Aceh

Bisnisia.id | Aceh Barat - Universitas Teuku Umar (UTU),...

Ribuan Persil Tanah Wakaf di Aceh Utara Belum Bersertifikat

Bisniskita.id | Lhoksukon - Ribuan persil tanah wakaf di...

Pengembangan Pusat Data, Pilar Penting Transformasi Digital

Bisniskita.id | Jakarta – Pengembangan Pusat Data menjadi pilar penting...