PKK Aceh Siap Jadi Mitra Strategis Penurunan Stunting di Daerah

Bisnisia.id | Banda Aceh – Safriati, Pejabat Ketua Tim Penggerak PKK Aceh yang juga istri Pj Gubernur Aceh, menyerukan kepada berbagai pihak untuk merangkul kader PKK dalam mempercepat program penurunan angka stunting di Aceh. Seruan ini disampaikan dalam acara Review Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting yang diselenggarakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) perwakilan Provinsi Aceh, di Hotel Permata Hati, Rabu (6/11/2024) malam.

Acara tersebut dihadiri oleh 872 peserta yang terdiri dari berbagai elemen seperti Kabid/Kasi KS, Penyuluh Keluarga Berencana (PKB), Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) kabupaten/kota, Ikatan Bidan Indonesia, Kader Bina Keluarga Balita (BKB), dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terkait dengan program Keluarga Berencana (KB) di Provinsi Aceh. Dengan antusiasme yang tinggi, acara ini diharapkan dapat memperkuat sinergi lintas lembaga dalam menangani isu stunting yang masih menjadi permasalahan serius di Aceh.

Baca juga:  Partisipasi Masyarakat Jadi Kunci, Mualem Center Luncurkan Gerilya Dapur

Dalam pemaparannya, Safriati yang akrab disapa Kak Nana, menegaskan pentingnya peran PKK sebagai mitra strategis dalam upaya penurunan stunting. Menurutnya, keberadaan kader PKK yang tersebar hingga tingkat desa menjadikan organisasi ini memiliki akses langsung ke masyarakat, bahkan hingga ke tingkat rumah tangga. “Kader PKK menjadi duta perubahan di lingkungannya masing-masing, dan PKK siap melaksanakan program kerja siapa saja yang mau bersinergi dengan PKK,” ujar Kak Nana.

Safriati menambahkan bahwa PKK merupakan organisasi terbesar di Indonesia dengan struktur yang kokoh hingga desa, membuatnya mampu memperoleh data masyarakat secara langsung di lapangan.

Menurutnya, untuk memastikan efektivitas program-program penurunan stunting, keterlibatan PKK akan memberikan manfaat besar, terutama dalam mendapatkan data real di tingkat desa yang sangat relevan dalam pelaksanaan program pemerintah.

Lebih lanjut, Safriati menjelaskan bahwa PKK memiliki keunggulan dalam memahami kondisi sosial, ekonomi, dan kesehatan di desa-desa karena keterlibatan aktif kader PKK dalam berbagai kegiatan masyarakat.

Baca juga:  Harga Emas di Aceh Diprediksi Bakal Tembus Rp 5 Juta, Saatnya Beli atau Jual?

Kader PKK dinilai mampu menjadi jembatan antara pemerintah dan masyarakat dalam menyampaikan pesan-pesan kesehatan dan pola asuh yang tepat untuk mencegah stunting. Keterlibatan ini, kata Safriati, menjadi kunci dalam upaya menciptakan perubahan positif di tengah-tengah masyarakat.

Menurut data dari BKKBN, Aceh masih menghadapi tantangan besar terkait angka stunting yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak di wilayah tersebut.

Melalui peran kader PKK, upaya untuk menyampaikan pemahaman terkait asupan gizi, kebersihan lingkungan, dan kesehatan ibu-anak dapat ditingkatkan, sehingga masyarakat desa lebih mudah mengakses informasi dan layanan kesehatan yang mendukung tumbuh kembang anak yang optimal.

“Kader PKK bukan hanya membantu program, tapi mereka adalah jantung perubahan. Ketika masyarakat memiliki keterikatan langsung dengan kader, informasi bisa tersampaikan lebih efektif dan edukasi mengenai pencegahan stunting dapat lebih mudah diterima,” tegasnya.

Baca juga:  Mentan Amran Bantu Alat Produksi, Sebut Petani Aceh Sejahtera Kalau Kerja Keras dan Cerdas

Kolaborasi BKKBN dengan PKK diharapkan dapat menciptakan model pendekatan yang lebih holistik. BKKBN melalui program Bangga Kencana telah berkomitmen untuk terus memberikan pendampingan dan penyuluhan secara intensif, sedangkan PKK dapat mendukung melalui pemberdayaan kader hingga tingkat desa.

Safriati menekankan bahwa jika semua elemen yang terlibat dalam penanganan stunting dapat bekerja sama dengan PKK, maka penurunan angka stunting di Aceh bisa lebih efektif.

Ia mengajak pemerintah daerah, tenaga kesehatan, dan organisasi lain untuk tidak hanya melibatkan PKK sebagai pelaksana lapangan, tetapi juga sebagai mitra pengambilan keputusan dalam menyusun program dan strategi penanganan stunting yang berbasis pada kebutuhan nyata masyarakat.

“Kalau mau dapat data real di lapangan, gandenglah kader PKK,” tutup Safriati.

Editor:

Bagikan berita:

Popular

Berita lainnya

Warga Pameu Aceh Tengah Tegas Tolak Tambang Emas, Khawatir Lingkungan Rusak

Bisnisia.id, Aceh Tengah – Warga Kemukiman Pameu, Kecamatan Rusip...

PT Kallista Alam Bayar Ganti Rugi Karhutla 2012 Sebesar 57 M

Bisniskita.id | Banda Aceh – PT Kallista Alam (KA)...

Wali Nanggroe Tawarkan Potensi Wisata Halal Aceh di Forum Internasional Kazan, Rusia

Kazan, Rusia – Wali Nanggroe Aceh Tgk. Malik Mahmud...

Dorong Ekonomi Kerakyatan, Kredit Mikro BRI Tumbuh 11,47 Persen

Bisniskita.id | Jakarta - Sebagai bank yang memiliki concern...

Pertandingan Woodball Pertama di PON XXI Resmi Dibuka, Ajang Pererat Persatuan

Banda Aceh – Wakil Ketua Umum KONI Pusat, Suwarno,...

Ketua DPRA Puji Kepemimpinan Pj Gubernur Safrizal

BISNISIA.ID | BANDA ACEH – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat...

Buntut Pencabutan Izin BPRS Kota Juang Perseroda, LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah

Bisnisia.id | Banda Aceh – Setelah izin operasional PT...

Sidang Descente MS Jantho, Mengupas Perkara Harta Bersama dan Kewarisan dengan Teliti

Bisnisia.id | Banda Aceh – Ketua Mahkamah Syar’iyah (MS)...

Tujuh Perusahaan Tambang di Aceh Habiskan Rp106,751 Miliar untuk Pemberdayaan Masyarakat

Bisnisia.id | Banda Aceh - Realisasi program pengembangan dan...

Haji Uma: Ada Oknum dalam Jaringan TPPO

Bisnisia.id | Banda Aceh - Anggota Dewan Perwakilan Daerah...

Nainunis, Breakdancer Aceh yang Menembus Dunia

Nainunis, 38 tahun, seorang breakdancer asal Aceh, berhasil membuktikan...

Jelang Meugang, Harga Daging di Banda Aceh Capai Rp170.000 per Kg

Bisnisia.id | Banda Aceh – Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah,...

Kemenkop Sosialisasikan KUR Syariah Tangkal Isu Riba

Bisniskita.id | Banda Aceh - Kementerian Koperasi dan UKM...

USK dan Universitas Pendidikan di Lahore, Pakistan, Sepakat Riset Bersama

Bisniskita.id | Banda Aceh - Universitas Syiah Kuala mengadakan...

PNBP Beratkan Nelayan, Pemprov Aceh Ajukan Keberatan kepada Kementerian KKP

Penjabat Gubernur Aceh, Achmad Marzuki dan Anggota DPR RI...

BKPM Fasilitasi 579 Kemitraan UMKM dan Usaha Besar Senilai Rp3,9 Triliun

Bisnisia.id | Jakarta – Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi...

Apel Green Aceh Serahkan 40.021 Dukungan Internasional untuk Melindungi Rawa Tripa

Nagan Raya – Yayasan Apel Green Aceh bersama mitranya,...

Ekspor Barang Aceh pada Oktober 2024 Capai USD 61,14 Juta, India Jadi Pasar Utama

Bisnisia.id | Banda Aceh – Ekspor barang asal Provinsi...

Hari Anak Meriah dan Penuh Makna di Banda Aceh

BANDA ACEH - Hari Anak Nasional (HAN) 2024 disambut...