Pj Gubernur Aceh Soroti Sistem Perizinan yang Masih Rumit

Bisnisia.id | Banda Aceh – Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Safrizal, menerima kunjungan silaturahmi pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Aceh di Pendopo Gubernur pada Selasa (6/1/2025). Dalam pertemuan tersebut, berbagai topik strategis dibahas, termasuk pengembangan sektor usaha di Aceh yang mencakup sektor pangan, pertambangan, hingga pariwisata. Pertemuan ini juga membahas persiapan Rapat Pimpinan Provinsi (Rapimprov) Kadin Aceh yang dijadwalkan berlangsung pada Februari 2025.

Safrizal menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Ia menekankan bahwa transparansi, efisiensi dalam proses perizinan, serta optimalisasi investasi lokal adalah kunci utama keberhasilan pengembangan sektor usaha di Aceh.

“Kita mengundang semua pihak terbaik. Mudah-mudahan langkah-langkah yang kita rancang dapat memajukan posisi Aceh di sektor usaha,” ujarnya.

Baca juga:  BPMA Dampingi Wakil Gubernur Aceh dalam Forum Investasi dengan Investor Tiongkok

Salah satu isu utama yang diangkat Safrizal adalah perlunya reformasi dalam sistem perizinan. Menurutnya, jalur birokrasi yang rumit, terutama di sektor pertambangan, harus segera disederhanakan. Ia mengusulkan penerapan sistem perizinan satu pintu melalui OSS (Online Single Submission) sebagaimana telah diterapkan secara nasional.

“Di Aceh, izin pertambangan harus melalui dua tahap. Kita perlu menertibkan ini agar lebih efisien,” jelas Safrizal.

Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan, terutama di sektor pertambangan. Safrizal menyatakan akan meninjau ulang izin-izin eksplorasi yang berpotensi merusak ekosistem, termasuk izin galian C di kawasan pesisir.

Baca juga:  Empat Kontestan Perempuan Bertarung di Pilkada Aceh 2024. Siapa Saja?

“Kita harus berhati-hati, terutama dalam eksplorasi di kawasan rawan bencana. Ini bukan hanya soal bisnis, tapi juga soal perlindungan masyarakat dari risiko,” katanya.

Selain reformasi perizinan dan perlindungan lingkungan, Safrizal menyampaikan dukungan penuh untuk memajukan iklim usaha yang kondusif di Aceh. Ia memberikan contoh konkret berupa dukungan pemerintah untuk proyek-proyek besar.

“Kalau ada yang ingin membuka seribu hektar perkebunan durian, kami siap memberikan dukungan dengan mencari lokasi dan memberikan izin yang cepat,” ucapnya.

Sebagai pemimpin, Safrizal menegaskan komitmennya untuk melayani masyarakat secara langsung.

“Saya menerima banyak keluhan, termasuk soal mati lampu di rumah sakit. Saya pastikan semuanya ditangani segera. Saya ingin menjadi pusat pengaduan, tempat semua orang menyampaikan masalah,” katanya tegas.

Baca juga:  Tekan Pengangguran, HIPMI Desak Pemerintah Aceh Ciptakan Qanun Kewirausahaan

Pertemuan ini mendapat tanggapan positif dari Ketua Umum Kadin Aceh, Muhammad Iqbal, yang mengapresiasi langkah-langkah strategis Safrizal dalam mendorong transparansi dan mendukung dunia usaha lokal.

“Kami sangat mendukung komitmen pemerintah untuk menciptakan sistem yang lebih efisien dan transparan. Ini adalah langkah besar untuk kemajuan dunia usaha di Aceh,” ujar Iqbal.

Safrizal berharap sinergi antara pemerintah dan dunia usaha dapat mempercepat pembangunan ekonomi Aceh sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Rencana strategis yang dibahas dalam pertemuan ini diharapkan menjadi landasan kuat untuk pelaksanaan Rapimprov Kadin Aceh pada Februari mendatang.

Editor:
Zulkarnaini

Bagikan berita:

Popular

Berita lainnya

Mualem ke Bangkok, Tawarkan Peluang Investasi kepada Pengusaha Thailand

Bisnisia.id | Thailand - Setelah Komisi Independen Pemilihan (KIP)...

FESGEM 2024, Menggali Kreativitas Melalui Lomba Sastra dan Seni

Bisnisia.id | Banda Aceh – Gelanggang Mahasiswa Bahasa dan...

Anies Baswedan Dukung Teuku Irwan Djohan dan Khairul Amal Untuk Pilkada Banda Aceh

BISNISIA.ID | Banda Aceh - Tokoh nasional, Anies Baswedan...

PKA-8, Anjungan Nagan Raya akan Pamerkan Alat Kerja Tempo Dulu

Bisniskita.id | Banda Aceh - Anjungan Kabupaten Nagan Raya...

Harga Minyak Nilam Diprediksi Stabil di Atas Rp1,5 Juta per Kilogram

Bisnisia.id | Banda Aceh – Rektor Universitas Syiah Kuala...

Dibangun Sejak 2015 dan Menelan Rp 2,7 Triliun, Bendungan Keureuto Masuk Tahap Akhir

Bisnisia.id | Aceh Utara – Bendungan Keureuto, salah satu...

ExxonMobil Kelola Proyek Carbon Capture and Storage di Indonesia

Bisnisia.id | Jakarta – Pemerintah Indonesia menunjukkan komitmennya terhadap...

Sektor Sawit Serap 17 Juta Tenaga Kerja di Indonesia

Bisnisia.id | Jakarta - Kontribusi komoditas kelapa sawit mendominasi...

PT PEMA : Pemanfaatan Tangki Kondesat Arun Tingkatkan PAD Aceh

BANDA ACEH – Direktur Utama PT Pembangunan Aceh, Ali...

Hadi Surya: PT. PEMA Harus Serius Ekspansi Usaha pada Sektor Rill

Bisnisia.id | Banda Aceh – Komisi III Dewan Perwakilan...

Sepanjang 2024, Korupsi di Aceh Telan Kerugian Negara Rp14 Miliar

Bisnisia.id | Banda Aceh – Kejaksaan Negeri (Kejari) Banda...

Harga Batu Bara Jatuh, Energi Baru Terbarukan Tumbuh

Bisnisia.id | Dunia - Harga batu bara terus mengalami...

Data Diperbarui! PT PIM Imbau Petani Daftar Pupuk Subsidi Sebelum 15 November

Bisnisia.id | Banda Aceh - PT Pupuk Iskandar Muda...

Kepala Desa di Abdya Kembalikan Stempel, Tuntut Pencairan Dana Gampong

Bisnisia.id | Abdya - Ratusan kepala desa dan aparatur...

Dari Emas Hingga Logam Tanah Jarang, Potensi Pertambangan Aceh yang Jadi Incaran Dunia

Bisnisia.id | Banda Aceh - Provinsi Aceh ternyata menyimpan...

Menparekraf Optimis Pemilu Akan Perkuat Pergerakan Wisatawan

Bisniskita.id | Jakarta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan...

Perjudian Online di Banda Aceh Dibongkar, Lima Tersangka Diamankan

Bisnisia.id | Banda Aceh - Satreskrim Polresta Banda Aceh...

Pelabuhan Calang Disiapkan Jadi Gerbang Ekspor-Impor Wilayah Barat Selatan Aceh

Bisnisia.id | Aceh Jaya – Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub)...

Indonesia Dorong Empat Inisiatif Konkret di World Water Forum ke-10

BISNISKITA.ID | Jakarta - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo...