Bisnisia.id, Jakarta – Langkah kaki Muzakir Manaf, Gubernur Aceh, tak ragu menyusuri lorong kekuasaan di ibu kota. Hanya berselang beberapa hari sejak telewicara bersama Presiden Prabowo Subianto saat panen raya, pria yang akrab disapa Mualem itu langsung bergerak cepat. Kamis, 10 April 2025, ia mengawali safari politiknya ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), membawa satu misi: memastikan janji pembangunan Aceh tak berhenti di atas kertas.
Disambut langsung oleh Menteri PUPR, Dody Hanggodo, dan Sekjen Kementerian PUPR, Muhammad Zainal Fatah, pertemuan berlangsung dalam suasana hangat. Tidak sekadar pertemuan formal, ini adalah langkah diplomasi konkret yang menandai keseriusan Aceh menjemput harapan baru.
“Pak Gubernur datang bukan untuk seremoni. Ini bentuk komitmen kami agar perhatian Presiden bisa segera diterjemahkan dalam kerja nyata,” kata Plt Sekda Aceh, M. Nasir, yang mendampingi Mualem.
Menteri Dody pun menyambut dengan penuh semangat. Ia mengenang kembali masa pengabdiannya di Aceh pascatsunami, saat menjadi bagian dari Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) NAD–Nias. “Aceh selalu punya tempat khusus. Kini waktunya kita lanjutkan jejak rekonstruksi itu, ke arah pembangunan yang berkelanjutan,” ucapnya.
Dalam pertemuan tersebut, Mualem menyampaikan secara langsung harapan rakyat Aceh kepada pemerintah pusat: pembangunan infrastruktur yang merata dan penguatan sektor pangan. Dua sektor ini, menurutnya, adalah fondasi untuk menjawab tantangan ekonomi dan kemandirian Aceh ke depan.
“Presiden sudah membuka ruang. Sekarang giliran kita bergerak. Kita tidak boleh hanya menunggu,” ujar Mualem tegas.
Ketua DPRA, Zulfadli, yang turut hadir, menegaskan bahwa kolaborasi eksekutif dan legislatif Aceh saat ini dalam posisi solid. “Kami di DPRA siap bekerja mendukung program strategis gubernur. Kehadiran langsung Pak Mualem ke pusat ini bukti bahwa Aceh serius,” ujarnya.
Tak hanya membahas program, Mualem juga mengundang Menteri PUPR untuk kembali menjejak bumi Serambi Mekkah. “Mari kita lihat kembali jejak kerja keras masa lalu. Kita bangun keberlanjutan dari sana,” ajaknya.
Audiensi ini juga dihadiri oleh Staf Khusus Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Rian Syaf, perwakilan Disnakertrans Mobilitas Penduduk Aceh Erwin Ferdinan, serta sejumlah pejabat pendamping lainnya. Semua pihak menyuarakan semangat yang sama: sinergi pusat dan daerah adalah kunci untuk membawa Aceh bergerak lebih cepat.