Bisnisia.id | Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (29/11) pagi dibuka melemah, mengikuti tren negatif mayoritas bursa saham kawasan Asia. IHSG terkoreksi 32,16 poin atau 0,45 persen ke level 7.168,00. Sementara itu, indeks LQ45 yang melacak performa 45 saham unggulan turut turun 6,22 poin atau 0,71 persen ke posisi 867,25.
“IHSG hari ini diprediksi bergerak mixed (variatif) cenderung rebound terbatas dalam range 7.200 sampai 7.300,” ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, di Jakarta, dikutip dari Antara, Kamis, 28 November 2024.
Dari dalam negeri, pergerakan IHSG di penghujung November cenderung sepi sentimen. Secara kumulatif, penurunan month-to-date (mtd) mencapai minus 4,94 persen hingga Kamis (28/11).
“Pasar Asia bergerak mixed (variatif) pasca rilis data perekonomian Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan inflasi belum mencapai target 2 persen seperti yang diinginkan The Fed,” ungkap Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis (28/11).
Selain itu, kekhawatiran global meningkat akibat beberapa sentimen negatif. Kebijakan tarif potensial yang disuarakan oleh Presiden terpilih AS, Donald Trump, memunculkan ketidakpastian baru di pasar global. Laporan ledakan di sejumlah kota di Ukraina turut menambah kehati-hatian investor dalam bertransaksi.
IHSG diperkirakan akan menghadapi volatilitas lebih lanjut menjelang akhir bulan. Meski begitu, analis memperkirakan ada peluang rebound terbatas dengan mempertimbangkan potensi aliran dana dari investor yang mulai berburu saham-saham berfundamental baik.