Bisnisia.ID | Banda Aceh – Salah satu cara Muzakir Manaf, atau Mualem, mendorong pertumbuhan ekonomi adalah dengan melakukan hilirisasi produk pertanian dan perikanan. Kedua sektor ini dianggap memiliki peluang besar untuk menyerap tenaga kerja.
Fajran Zain, Juru Bicara (Jubir) tim pemenangan Mualem-Dek Fadh, menyatakan bahwa hilirisasi di kedua sektor tersebut akan menjadi strategi penting untuk menyerap lulusan-lulusan yang saat ini belum mendapatkan pekerjaan.
“Pertanian dan perikanan Aceh memiliki potensi besar, namun selama ini belum dimaksimalkan untuk menciptakan nilai tambah. Dengan hilirisasi, hasil-hasil pertanian dan perikanan dapat diolah menjadi produk yang lebih bernilai ekonomis,” ujar Fajran kepada Bisnisia.ID di Banda Aceh, Selasa (22/10/2024).
Hilirisasi, atau pengolahan produk mentah menjadi produk setengah jadi atau jadi, menurut jubir Mualem, adalah cara yang efektif untuk meningkatkan pendapatan petani dan nelayan sekaligus menciptakan lapangan kerja bagi lulusan perguruan tinggi.
“Selama ini, kita hanya menjual bahan mentah, baik itu hasil bumi maupun ikan. Padahal, jika diolah lebih lanjut, produk-produk ini dapat memiliki nilai tambah yang signifikan,” jelas Fajran.
Mualem berencana untuk membangun pusat-pusat pengolahan, seperti industri pengemasan dan pengolahan hasil pertanian serta cold storage untuk perikanan.
“Ini tidak hanya akan menyerap tenaga kerja lulusan perguruan tinggi, tetapi juga meningkatkan pendapatan petani dan nelayan karena produk mereka dapat dijual dengan harga lebih tinggi setelah diolah,” tambahnya.

Dalam visi Mualem, teknologi dan inovasi akan menjadi aspek penting dalam hilirisasi pertanian dan perikanan. Lulusan perguruan tinggi, terutama dari bidang teknologi pangan dan teknik, akan menjadi penggerak utama dalam memperkenalkan teknologi baru yang dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas produk.
“Saat ini, kita masih kekurangan teknologi pengolahan hasil perikanan yang memadai, contohnya dalam hal cold storage. Banyak hasil laut kita diekspor secara mentah, bahkan dijual di tengah laut tanpa sempat diolah. Dengan teknologi yang tepat, kita bisa mengubah ini dan memberikan nilai tambah lebih bagi Aceh,” papar Fajran.
Dengan misi ini, Mualem berharap hilirisasi pertanian dan perikanan tidak hanya akan meningkatkan pendapatan daerah, tetapi juga memberikan kesempatan bagi lulusan perguruan tinggi untuk berkarya di kampung halaman mereka sendiri.
“Hilirisasi ini adalah kunci untuk menciptakan ekonomi berkelanjutan, di mana hasil alam kita diolah di sini, oleh tenaga kerja lokal, dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat Aceh,” tutup Fajran.