Harga Minyak Sawit Mentah (CPO) Diprediksi Naik, Produksi Stagnan dan Ekspor Menurun

Bisnisia.id | Jakarta – Harga minyak sawit mentah (CPO) global diperkirakan terus meningkat. Kenaikan ini dipicu oleh stagnasi produksi, penurunan ekspor, serta berkurangnya pasokan minyak nabati di pasar internasional.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Eddy Martono, menyebut bahwa produksi CPO cenderung stagnan karena banyak tanaman sawit yang sudah tua.

“Harga minyak sawit dan minyak nabati utama lainnya mengalami kenaikan akibat lambatnya pertumbuhan pasokan minyak sawit yang disebabkan oleh age profile tanaman yang semakin menua, turunnya output minyak bunga matahari akibat kekeringan, serta rendahnya stok kanola,” ujar Eddy, dikutip dari Kontan.co.id, Kamis (6/3/2025).

Baca juga:  Investasi Sektor Ekonomi Restoratif Tingkatkan Lapangan Kerja hingga 14%

Harga CPO Tinggi, Tantangan bagi Indonesia

Kenaikan harga minyak sawit tidak selalu menguntungkan. Eddy menilai kondisi ini justru menjadi tantangan bagi Indonesia sebagai produsen utama, karena banyak negara importir mulai beralih ke minyak nabati lain.

“Yang kami khawatirkan adalah jika konsumen sudah beralih ke minyak nabati lain, maka untuk kembali menggunakan sawit akan membutuhkan upaya yang cukup besar,” ujarnya.

Produksi CPO 2024 Menurun, Stok Semakin Menipis

Sementara itu, Direktur Eksekutif GAPKI, Mukti Sardjono, melaporkan bahwa produksi CPO pada Desember 2024 mencapai 3,87 juta ton, turun 10,55 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Baca juga:  Ekspor Ilegal Flora dan Fauna Senilai Rp255 Miliar Digagalkan Bea Cukai

Secara total, produksi CPO dan Palm Kernel Oil (PKO) sepanjang 2024 tercatat 52,76 juta ton, atau lebih rendah 3,80 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Penurunan produksi ini berdampak pada semakin menipisnya stok minyak sawit. Hingga akhir 2024, stok CPO dan PKO tercatat 2,58 juta ton, turun 18,06 persen dibandingkan akhir 2023.

“Dengan mempertimbangkan tren produksi dan konsumsi domestik, termasuk kebijakan biodiesel, produksi minyak sawit Indonesia pada 2025 diperkirakan mencapai 53,6 juta ton,” kata Mukti.

Ekspor Minyak Sawit Turun, China dan India Pangkas Impor

Sementara dari segi volume ekspor, juga terjadi penurunan mencapai 2.680 ribu ton yaitu dari tahun 2023 sebanyak 32,2 juta ton menjadi 29,5 juta ton ton di tahun 2024.

Baca juga:  Peningkatan Lalu Lintas di Jalan Tol Trans Sumatera Selama Libur Nataru

Mukti menyebut, penurunan terbesar terjadi untuk tujuan China sebesar 2.3 juta tin ton, India sebesar 1,1 juta ton ton.

Sementara, negara tujuan ekspor yang mengalami kenaikan terbesar yakni Pakista mencapai 489 ribu ton, dan Timur Tengah sebesar 164 ribu ton.

“Sedangkan Rusia dan beberapa negara lain mengalami kenaikan tapi dalam jumlah kecil,” pungkasnya. 

Editor:
Hendra Vramenia

Bagikan berita:

Popular

Berita lainnya

Skandal Penggelembungan Pendapatan eFishery Terungkap, Diduga Capai Rp9,7 Triliun

Bisnisia.id | Jakarta - eFishery, salah satu unicorn agritech...

RAPBK Banda Aceh 2024 Rp 1,2 Triliun

Bisniskita.id | Banda Aceh - Rancangan Qanun APBK Banda...

Dampak Situasi Geopolitik Dunia, Kemenperin Siapkan Antisipasi Bagi Sektor Industri

Bisniskita.id | Jakarta – Kementerian Perindustrian terus memantau situasi geopolitik...

Produk Makanan Laut Indonesia Sukses Raih Perhatian di Fine Food Australia 2024, Potensi Transaksi Capai Rp61,44 M

Bisnisia.id | Melbourne – Produk makanan laut Indonesia sukses menjadi...

Ribuan Masyarakat Meriahkan Penyambutan Kirab Api PON XXI di Kutaraja

Bisnisia.id | Banda Aceh – Ribuan masyarakat Kota Banda...

Gubernur Aceh Lantik Bupati Bener Meriah dan Abdya, Tekankan Sinergi dan Investasi

Bisnisia.id | Bener Meriah – Gubernur Aceh, Muzakir Manaf,...

Peran Perbankan Syariah Dukung Pertumbuhan Ekonomi Daerah

BISNISIA.ID | Banda Aceh - Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan...

CFD Banda Aceh, Warga Nikmati Hiburan dan Edukasi Pajak di Pekan Sadar Pajak

BISNISIA.ID | Banda Aceh - Gelaran Car Free Day...

Bank Indonesia Rampungkan Uji Coba Awal Rupiah Digital, Teknologi Terbukti Siap

Bisnisia.id | Jakarta – Bank Indonesia melalui Proyek Garuda...

PNS dan PPPK Aceh Terbanyak Kedua di Sumatera

BISNISIA.ID - Jumlah pegawai negeri sipil (PNS) dan Pegawai...

Indonesia Buka Ruang Kolaborasi Atasi Persoalan Air Global

PBISNISKITA.ID | BANDA ACEH -Pemerintah Indonesia membuka ruang kolaborasi...

Tahun 2024, Wisatawan ke Aceh Meningkat, Even Nasional jadi Pendongkrak

Bisnisia.id | Banda Aceh - Badan Pusat Statistik (BPS)...

UBBG Satu-Satunya PTS Aceh Raih Dua Penghargaan Anugerah Diktisaintek 2024

Bisnisia.id | Banda Aceh -UBBG kembali menorehkan prestasi gemilang...

Harga Kelapa Sawit di Aceh Rp 3.000 per Kg, Tertinggi Sejak 2022

Bisnisia.id | Banda Aceh - Kabar gembira bagi petani...

Ketika Hutan Rusak, Ekonomi Rakyat Terpuruk

BISNISIA.ID – Kerusakan hutan dan degradasi lingkungan tidak hanya...

Krisis Ekonomi, 9 Juta Orang Kelas Menengah Jatuh Miskin

Bisnisia.id | JAKARTA — Kalangan ekonom mengonfirmasi bahwa daya...

Piala AFF 2024: Indonesia Tantang Myanmar, Malam Ini Live di RCTI

Bisnisia.id | Jakarta – Tim Nasional Indonesia akan memulai...