Bisnisia.id, Jakarta – Isu akuisisi GoTo oleh Grab kembali mencuat dan dikabarkan akan rampung pada kuartal II/2025. Grab disebut-sebut bakal mengambil alih seluruh unit bisnis GoTo, kecuali segmen finansial.
Laporan eksklusif Reuters menyebutkan bahwa Grab telah menunjuk penasihat untuk menangani proses akuisisi ini. Namun, kesepakatan akhir disebut masih bergantung pada pendanaan. Grab disebut tengah menjajaki kerja sama dengan sejumlah bank sebagai calon pemberi dana.
Nilai akuisisi ini diperkirakan mencapai US$7 miliar atau sekitar Rp115 triliun. Sebagai perbandingan, harga saham GoTo pada perdagangan Rabu (7/5) ditutup di level Rp84 per lembar, dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp95,81 triliun. Sementara Grab, yang tercatat di bursa saham Amerika Serikat, memiliki kapitalisasi pasar mencapai US$20 miliar atau sekitar Rp330 triliun.
Kedua perusahaan ini memiliki investor utama yang sama, yakni Softbank. Jika merger ini terwujud, Grab dan GoTo akan membentuk entitas besar yang mendominasi pasar transportasi daring dan layanan pesan antar makanan di kawasan Asia Tenggara, khususnya Indonesia dan Singapura.
“Entitas gabungan bakal menguasai 91 persen pangsa pasar di Indonesia dan 90 persen di Singapura,” ujar David Zhang, analis dari Euromonitor International.
Namun, dominasi pasar yang begitu besar tersebut berpotensi memicu perhatian regulator, terutama terkait isu persaingan usaha di Indonesia.
Menanggapi kabar tersebut, manajemen PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) akhirnya buka suara. Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia pada Kamis (8/5), GoTo menyatakan bahwa perusahaan memang kerap menerima berbagai penawaran strategis dari sejumlah pihak.
“Direksi memiliki kewajiban untuk menjajaki secara menyeluruh dan mengevaluasi dengan cermat serta penuh kehati-hatian berbagai penawaran tersebut, dengan tujuan meningkatkan nilai jangka panjang bagi pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan,” tulis manajemen GoTo.
Namun, GoTo menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada keputusan apa pun yang diambil terkait penawaran yang masuk. Perusahaan juga menyebut bahwa pemberitaan terkait akuisisi oleh Grab yang beredar di media masih bersifat spekulatif.
“Sampai dengan tanggal keterbukaan informasi ini, belum ada kesepakatan antara Perseroan dengan pihak mana pun untuk melakukan transaksi sebagaimana dispekulasikan di media massa,” demikian pernyataan resmi GoTo.