Dari Emas Hingga Logam Tanah Jarang, Potensi Pertambangan Aceh yang Jadi Incaran Dunia

Bisnisia.id | Banda Aceh – Provinsi Aceh ternyata menyimpan potensi tambang yang sangat besar dan semakin dilirik oleh dunia internasional. Salah satu yang paling menggiurkan adalah potensi emas, khususnya dalam bentuk kantong emas atau gold pocket, yang tersebar di berbagai daerah di Aceh.

Akademisi Teknik Pertambangan Universitas Syiah Kuala (USK), Dr. Teuku Andika, mengatakan bahwa Aceh memiliki sekitar 15 titik yang mengandung kantong emas dengan estimasi berat mencapai 3 hingga 5 kilogram per kantong, tersebar di beberapa wilayah provinsi ini.

Kantong emas ini memiliki nilai yang sangat besar. Satu kantong emas dapat bernilai hingga 5 miliar rupiah, mengingat harga emas yang terus meningkat,” ungkap Dr. Andika dalam diskusi bertajuk “Masa Depan Pertambangan di Aceh” di Banda Aceh, Jumat (8/11/2024).

Baca juga:  Indosat Ooredoo Hutchison Perkuat Jaringan Hadapi Lonjakan Konektivitas pada Lebaran

Selain emas, berdasarkan data dari United States Geological Survey (USGS), lembaga yang menyimpan data geologi dan mineral di seluruh dunia, Dr. Andika mengatakan bahwa Aceh juga memiliki sumber daya logam tanah jarang (rare earth elements) yang sangat dibutuhkan dalam industri elektronik global.

WhatsApp Image 2024 11 09 at 15.58.24
Akademisi Teknik Pertambangan Universitas Syiah Kuala (USK), Dr. Teuku Andika. Foto Bisnisia/Haris

Logam tanah jarang, yang digunakan dalam berbagai perangkat teknologi modern seperti ponsel pintar, komputer, dan layar sentuh, ditemukan melimpah di Aceh.

Dr. Andika menjelaskan bahwa potensi logam tanah jarang ini merupakan bahan baku yang sangat dicari di pasar dunia, dan hampir seluruh wilayah Aceh menyimpan cadangan logam langka ini.

Baca juga:  Pendekatan Yurisdiksi Dinilai Strategis untuk Sawit Berkelanjutan

“Logam tanah jarang ini adalah bahan baku yang sangat vital bagi industri elektronik. Tanpa komponen ini, teknologi modern seperti layar sentuh pada ponsel tidak akan ada. Dan Aceh memiliki potensi yang luar biasa dalam hal ini,” jelasnya.

Peluang besar yang ditawarkan oleh kedua sumber daya alam ini membuka jalan bagi masa depan Aceh dalam industri pertambangan dunia. Namun, menurutnya, tantangan utama adalah bagaimana mengelola potensi tambang ini secara berkelanjutan dan bertanggung jawab.

“Pengelolaan yang baik dan terencana sangat penting agar potensi tambang ini dapat memberikan manfaat yang maksimal untuk masyarakat Aceh, tanpa merusak lingkungan dan keberlanjutan ekosistem,” ujar Dr. Andika.

Baca juga:  Serahkan Laporan Keuangan, Gubernur Aceh Klaim Efisiensi Anggaran
20231026AIN Liputan Beasiswa Transisi Energi17
Wilayah pertambangan batubara di Kabupaten Aceh Barat. Dok Bisnisia

Meskipun tantangan dalam pengelolaan tambang tetap ada, ia tetap optimistis bahwa dengan pengelolaan yang tepat, Aceh bisa menjadi pemain utama dalam industri pertambangan dunia, terutama dalam hal emas dan logam tanah jarang.

“Ini adalah peluang besar untuk Aceh. Jika kita bisa mengelolanya dengan bijak dan melibatkan semua pihak, hasilnya bisa sangat bermanfaat bagi pembangunan ekonomi Aceh dan Indonesia secara keseluruhan,” pungkasnya.

Editor:

Bagikan berita:

Popular

Berita lainnya

Pulang dari Singapura, Gubernur Mualem Tampil Santai di Langsa

Bisnisia.id, Banda Aceh – Setelah sempat dikabarkan sakit parah...

HIPKA Aceh Gelar Muswil II, Dorong Pendirian Business School dan Penguatan UMKM di Aceh

BISNISIA.ID | Banda Aceh – Himpunan Pengusaha KAHMI (HIPKA)...

Mualem-Dek Fadh Sah Dilantik Jadi Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh

Bisnisia.id | Banda Aceh - Muzakir Manaf (Mualem) dan...

Tak Sekadar Kuliah, Mahasiswa FEBI UIN Ar-Raniry Ditempa Jadi Pengusaha

Bisnisia.id |Banda Aceh - Pusat Inkubasi Bisnis Syariah (PINBIS)...

Kodam IM dan Acehlink Media Luncurkan Internet Gratis di Blang Padang

Bisnisia.id | Banda Aceh - Kodam Iskandar Muda (Kodam...

Mahasiswa Kelautan Universitas Syiah Kuala Ikut Education Mission ke Eropa

Bisniskita.id | Banda Aceh - Rachel Mutia Lonteng, mahasiswa...

Rupiah Ditutup Loyo Rp15.565, Dolar Hong Kong Paling Kuat di Asia

Bisniskita.id | Banda Aceh - Nilai tukar Rupiah terhadap...

Sedikit Dayah di Aceh yang Memiliki Pos Layanan Kesehatan

Bisnisia.id | Banda Aceh – Wali Nanggroe Aceh, Teungku...

Upaya Lindungi Laut, Nelayan Aceh Diimbau Gunakan Alat Ramah Lingkungan

Bisnisia.id | Banda Aceh — Pangkalan Pengawasan Sumber Daya...

Proyek Dana Desa Turunkan Kemiskinan di Aceh

Bisnisia.id | Banda Aceh - Berdasarkan data dari Badan...

Pertamina Jamin Kesiapan Layanan Energi Selama Nataru

Bisniskita.id | Jakarta - PT Pertamina Patra Niaga memastikan...

Budiman Sudjatmiko Bakal Dipecat PDIP Akibat Dukung Prabowo?

Budiman Sudjatmiko, seorang kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P),...

Lifting Perdana BPMA, 62.000 Barel Kondensat Blok A Dikirim ke Pasar Domestik

Bisnisia.id | Aceh Utara - Badan Pengelola Migas Aceh...

Pengumuman Hasil Seleksi Penerimaan Volunteer PON Aceh

BANDA ACEH - Pengurus Besar PON XXI 2024 Aceh-Sumut...

Charles Martinet Pensiun Isi Suara ‘Mama Mia Super Mario’

Charles Marnitet telah mengumumkan pensiun sebagai pengisi suara dalam...

Gubernur Aceh Sambut Kedatangan Menteri Kehutanan dan Rombongan Komisi IV DPR RI

Bisnisia.id, Aceh Besar – Gubernur Aceh, H. Muzakir Manaf,...

PT Pema Fokus pada Ekonomi Hijau dalam Menyongsong Investasi Global

Bisnisia.id | Banda Aceh - PT Pembangunan Aceh (Perseroda)...

Mengenal Nilam, Tanaman Wangi Asal Aceh yang Bernilai Ekonomi Tinggi

Bisnisia.id, Banda Aceh  – Tanaman nilam atau dikenal dengan...