Bisnisia.id | Jakarta – Bank Syariah Indonesia (BSI) resmi menjadi Bullion Bank atau bank emas pertama di Indonesia setelah diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Keberadaan Bullion Bank ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem keuangan berbasis logam mulia di Indonesia.
Bullion Bank adalah lembaga jasa keuangan yang menyediakan berbagai layanan terkait emas, seperti simpanan, pembiayaan, perdagangan, dan penitipan emas. Kehadiran BSI sebagai bank emas pertama di Indonesia diharapkan dapat meningkatkan inklusi keuangan berbasis emas serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
CEO Regional BSI Aceh, Wachjono, menyampaikan bahwa status baru ini memungkinkan masyarakat untuk memiliki tabungan emas serta melakukan transaksi dan penyimpanan emas secara lebih aman dan terintegrasi.
“BSI kini memiliki logam mulia sendiri dengan logo BSI yang bisa dibeli oleh masyarakat. Kami juga menyediakan tabungan emas yang dapat diakses nasabah sesuai dengan harga emas di hari tersebut. Singkatnya, bank emas ini menjadi fasilitas untuk transaksi dan penitipan emas di Indonesia,” ujarnya.
Wachjono menambahkan, kehadiran Bullion Bank dapat membantu optimalisasi potensi sumber daya mineral Indonesia yang selama ini belum sepenuhnya terintegrasi dalam sistem keuangan nasional.
“Indonesia memiliki sumber daya mineral yang melimpah, tetapi peredaran emasnya belum terkelola secara profesional dalam sistem keuangan. Dengan adanya Bullion Bank, kami berharap dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi hingga 8%,” jelasnya.
Sebagai bagian dari inovasi keuangan berbasis emas, BSI menawarkan berbagai produk, termasuk tabungan emas dan pembiayaan logam mulia. Di Aceh, BSI juga berkolaborasi dengan sejumlah toko emas untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses layanan ini.
“Kami bekerja sama dengan toko emas di Aceh agar masyarakat lebih mudah bertransaksi,” kata Wachjono.
Selain itu, BSI memperkuat layanan digitalnya melalui aplikasi Byond, yang memungkinkan nasabah mengakses pembiayaan cicilan emas secara online mulai dari 25 gram hingga 150 gram.
“Semua proses bisa dilakukan dengan mudah melalui aplikasi Byond,” ujarnya.
Lebih lanjut, Wachjono menyoroti pentingnya emas sebagai instrumen investasi jangka panjang serta perannya dalam perencanaan keuangan ibadah haji.
“Jika biaya haji dikonversikan dalam bentuk dinar emas, jumlahnya lebih kecil dibandingkan beberapa tahun lalu. Dengan perencanaan keuangan berbasis emas, calon jamaah haji bisa lebih mudah menyiapkan biaya pelunasan,” ungkapnya.
BSI juga berencana menghadirkan empat unit ATM Emas di Aceh untuk mendukung transaksi berbasis logam mulia. Mesin ATM ini akan ditempatkan di BSI Kantor Cabang Ahmad Dahlan dan BSI Kantor Cabang Pembantu Daud Beureueh di Banda Aceh, BSI Kantor Cabang Lhokseumawe Priority di Lhokseumawe, serta BSI Kantor Cabang Imam Bonjol di Meulaboh.
“ATM Emas ini memungkinkan nasabah menarik logam mulia dalam bentuk emas fisik,” pungkasnya.