Bisnisia.id, Banda Aceh – Indeks Ketimpangan Gender (IKG) di Provinsi Aceh mengalami perbaikan pada 2024. Data BPS mencatat IKG Aceh turun dari 0,489 menjadi 0,459, atau menyusut 0,03 poin dibandingkan tahun sebelumnya.
Plt. Kepala BPS Aceh, Tasdik Ilhamudin, menyampaikan bahwa penurunan ini terutama ditopang oleh perbaikan dalam kesehatan reproduksi dan meningkatnya partisipasi perempuan di pasar kerja.
Indikator wanita yang melahirkan tidak di fasilitas kesehatan turun dari 15,5 persen menjadi 8,9 persen. Sementara itu, angka kelahiran anak pertama di bawah usia 20 tahun juga menurun dari 20,9 persen menjadi 19,7 persen.
“Ini mencerminkan peningkatan kesadaran dan akses perempuan terhadap layanan kesehatan,” ujar Tasdik.
Sisi lain yang turut mendorong perbaikan adalah meningkatnya partisipasi perempuan dalam kegiatan ekonomi. Tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan di Aceh naik dari 49,05 persen menjadi 49,62 persen.
Namun, di dimensi pemberdayaan—terutama terkait pendidikan dan representasi perempuan di lembaga legislatif—kemajuan masih lambat dan perlu perhatian khusus.
Secara geografis, Banda Aceh mencatat IKG terendah atau ketimpangan gender paling kecil, diikuti oleh Kota Sabang dan Kabupaten Bireuen. Sebaliknya, Kabupaten Aceh Utara dan Nagan Raya mencatat IKG tertinggi, menunjukkan ketimpangan gender yang masih besar.
Kabupaten Bireuen menjadi daerah dengan perbaikan ketimpangan gender tertinggi (penurunan IKG sebesar 0,386 poin), sedangkan Nagan Raya justru mengalami peningkatan ketimpangan tertinggi (naik 0,303 poin).