Banda Aceh – Atlet panjat tebing dari kontingen Bali, Desak Made Rita Kusuma Dewi, mengungkapkan kekagumannya pada kuliner khas Aceh setelah berlaga di PON XXI Aceh-Sumut 2024. Ia pertama kali mencicipi hidangan Aceh dan langsung jatuh hati pada cita rasanya.
“Baru kali ini saya mencoba masakan Aceh, dan rasanya luar biasa enak,” ujar Desak Rita saat berbincang dengan Media Center PON Aceh di Three Brother Coffee, Banda Aceh, Jumat (13/9/2024) malam.
Desak Rita menikmati beberapa hidangan tradisional Aceh, termasuk keumamah, peyek udang, sop ikan, serta menu lainnya. Ia menyebutkan bahwa sop ikan dan peyek udang menjadi favoritnya. “Sop ikan, teri, dan peyek udang, rasanya juara! Keumamah juga enak,” tutur peraih medali perak panjat tebing ini.
Tak hanya makanan, Desak Rita juga terkesan dengan kopi gula aren yang ia coba. “Saya suka kopi, tapi biasanya kalau terlalu manis tenggorokan saya cepat sakit. Tapi kopi gula aren ini enak dan lembut,” tambahnya.
Desak Rita menjelaskan bahwa ia menunda mencoba masakan khas Aceh hingga kompetisi selesai untuk menjaga kondisi tubuhnya. “Saya baru berani mencoba masakan Aceh setelah pertandingan selesai. Saya takut makanan baru bikin perut tidak nyaman saat bertanding,” ungkapnya.
Selain kuliner, Desak Rita juga memuji keramahan warga Aceh selama ia berada di sana. Ia merasakan antusiasme dan dukungan penuh dari masyarakat yang menyaksikan kompetisi.
“Masyarakat Aceh sangat ramah dan antusias dalam mendukung para atlet. Saya merasa sangat diterima di sini,” ujarnya.
Meskipun berkompetisi di daerah mayoritas muslim yang menerapkan syariat Islam, Desak Rita merasa nyaman. Ia mengaku sempat mendengar cerita bahwa atlet wanita yang bertanding di Aceh perlu memakai hijab atau manset, namun ia tidak merasakan adanya paksaan. “Ternyata di sini sangat toleran. Saya merasa nyaman selama berada di Aceh,” pungkasnya.